- Beranda
- The Lounge
Sejarah Masyarakat Rohingya. Kaskuser Menerima atau Tidak? (POLLING)
...
TS
suryaphotograph
Sejarah Masyarakat Rohingya. Kaskuser Menerima atau Tidak? (POLLING)
HOT THREAD III 5/21/2015
Malaysia Menolak, Thailand Menolak, Bangladesh tidak mengakui. Indonesia?
MY THREAD MY RULES
1. Jangan SARA
2. Komentar dengan bahasa SOPAN dan SANTUN
3. Jangan terjadi debat kusir, jika ingin saling berdebat gunakan bukti dan bahasa yang sopan.
1. Jangan SARA
2. Komentar dengan bahasa SOPAN dan SANTUN
3. Jangan terjadi debat kusir, jika ingin saling berdebat gunakan bukti dan bahasa yang sopan.
Quote:
SEJARAH warga etnis yang tinggal di Negara Bagian Arakan, Myanmar, cukup bervariasi. Banyak pula perbedaan-perbedaan dan klaim yang diutarakan para sejarahwan dalam mendeskripsikan asal-usul bangsa Rohingya.
Seorang sejarawan seperti Khalilur Rahman mengatakan, kata "Rohingya" berasal dari bahasa Arab yaitu "Rahma" yang berarti pengampunan. Sejarawan itu menelusuri pula peristiwa kecelakaan kapal pada abad ke-8, tepatnya pada saat kapal Arab terdampar di Pulau Ramree (perbatasan Burma dan Bangladesh).
Pada saat itu, para pedagang keturunan Arab itu terancam hukuman mati oleh Raja Arakan. Mereka memberontak dan berteriak "Rahma." Penduduk Arakan kesulitan untuk menyebut Kata "Rahma" mereka justru menyebut "Raham" (kasihanilah kami) dari "Raham" kata itu berubah menjadi "Rohang" dan akhirnya menjadi "Rohingya."
Namun sejarah itu ditepis oleh mantan Presiden dan Sekretaris Konferensi Muslim Arakan, Jahiruddin Ahmed dan Nazir Ahmed. Ahmed mengklaim, kapal yang terdampar di Ramree adalah kapal milik warga Muslim Thambu Kya, yang tinggal di pesisir pantai Arakan. Merekalah warga Rohingya yang sebenarnya, dan mereka merupakan keturunan warga Afghanistan yang tinggal di Ruha.
Sejarahwan lain yang bernama MA Chowdhury memiliki pendapat lain mengenai asal usul Rohingya. Chowdhury yakin, di antara warga Myanmar, ada populasi Muslim yang bernama "Mrohaung." Warga itu berasal dari Kerajaan Kuno Arakan dan nama "Mrohaung" diubah menjadi "Rohang."
Sementara itu sejarahwan asal Myanmar, Khin Maung Saw menjelaskan, warga Rohingya tidak pernah muncul dalam sejarah Myanmar, sebelum tahun 1950. Sejarahwan Myanmar lainnya juga yakin, tidak ada kata "Rohingya" dalam sensus penduduk 1824, yang dilakukan oleh Inggris.
Klaim baru pun muncul dari Universitas Kanda yang menyebutkan bahwa warga Rohingya merupakan keturunan dari bangsa Benggala yang bermigrasi ke Burma pada dekade 1950an. Mereka melarikan diri di era kolonialisme.
Bersamaan dengan itu, Dr. Jacques P mengatakan bahwa penggunaan kata "Rooinga" sudah ada pada abad ke-18, dan kata itu dipublikasikan oleh seorang warga Inggris.
Menurut sejarah, peradaban Muslim di Arakan sudah ada pada abad ke-8, tepatnya di saat pedagang Arab tiba di Asia. Mereka bermukim di Kota Mrauk-U dan Kyauktaw, wilayah itu saat ini dipenuhi oleh etnis Rohingya.
Tepat pada 1785, Burma menguasai Arakan dan sekira 35 ribu warga Arakan kabur ke wilayah Chittagong yang dikuasai Inggris. Mereka menyelamatkan diri dari penindasan Burma dan meminta perlindungan tehradap Inggris.
Di bawah perlindungan Inggris, warga Arakan diminta untuk membantu Inggris dalam bidang pertanian. Mereka diminta untuk bermigrasi ke sebuah lembah di Arakan dan bercocok tanam. Perusahaan Hindia Timur Britania meluaskan kontrol administrasi Benggala di Arakan.
Pada abad ke-19, ribuan warga Benggala di Chittagong bermukim di Arakan untuk mencari pekerjaan. Sementara itu, beberapa etnis Arakan juga tinggal di Benggala. Populasi warga Muslim Arakan semakin meningkat dan hal itu dibuktikan lewat sensus Inggris 1891.
http://news.okezone.com/read/2012/08...rakat-rohingya
Seorang sejarawan seperti Khalilur Rahman mengatakan, kata "Rohingya" berasal dari bahasa Arab yaitu "Rahma" yang berarti pengampunan. Sejarawan itu menelusuri pula peristiwa kecelakaan kapal pada abad ke-8, tepatnya pada saat kapal Arab terdampar di Pulau Ramree (perbatasan Burma dan Bangladesh).
Pada saat itu, para pedagang keturunan Arab itu terancam hukuman mati oleh Raja Arakan. Mereka memberontak dan berteriak "Rahma." Penduduk Arakan kesulitan untuk menyebut Kata "Rahma" mereka justru menyebut "Raham" (kasihanilah kami) dari "Raham" kata itu berubah menjadi "Rohang" dan akhirnya menjadi "Rohingya."
Namun sejarah itu ditepis oleh mantan Presiden dan Sekretaris Konferensi Muslim Arakan, Jahiruddin Ahmed dan Nazir Ahmed. Ahmed mengklaim, kapal yang terdampar di Ramree adalah kapal milik warga Muslim Thambu Kya, yang tinggal di pesisir pantai Arakan. Merekalah warga Rohingya yang sebenarnya, dan mereka merupakan keturunan warga Afghanistan yang tinggal di Ruha.
Sejarahwan lain yang bernama MA Chowdhury memiliki pendapat lain mengenai asal usul Rohingya. Chowdhury yakin, di antara warga Myanmar, ada populasi Muslim yang bernama "Mrohaung." Warga itu berasal dari Kerajaan Kuno Arakan dan nama "Mrohaung" diubah menjadi "Rohang."
Sementara itu sejarahwan asal Myanmar, Khin Maung Saw menjelaskan, warga Rohingya tidak pernah muncul dalam sejarah Myanmar, sebelum tahun 1950. Sejarahwan Myanmar lainnya juga yakin, tidak ada kata "Rohingya" dalam sensus penduduk 1824, yang dilakukan oleh Inggris.
Klaim baru pun muncul dari Universitas Kanda yang menyebutkan bahwa warga Rohingya merupakan keturunan dari bangsa Benggala yang bermigrasi ke Burma pada dekade 1950an. Mereka melarikan diri di era kolonialisme.
Bersamaan dengan itu, Dr. Jacques P mengatakan bahwa penggunaan kata "Rooinga" sudah ada pada abad ke-18, dan kata itu dipublikasikan oleh seorang warga Inggris.
Menurut sejarah, peradaban Muslim di Arakan sudah ada pada abad ke-8, tepatnya di saat pedagang Arab tiba di Asia. Mereka bermukim di Kota Mrauk-U dan Kyauktaw, wilayah itu saat ini dipenuhi oleh etnis Rohingya.
Tepat pada 1785, Burma menguasai Arakan dan sekira 35 ribu warga Arakan kabur ke wilayah Chittagong yang dikuasai Inggris. Mereka menyelamatkan diri dari penindasan Burma dan meminta perlindungan tehradap Inggris.
Di bawah perlindungan Inggris, warga Arakan diminta untuk membantu Inggris dalam bidang pertanian. Mereka diminta untuk bermigrasi ke sebuah lembah di Arakan dan bercocok tanam. Perusahaan Hindia Timur Britania meluaskan kontrol administrasi Benggala di Arakan.
Pada abad ke-19, ribuan warga Benggala di Chittagong bermukim di Arakan untuk mencari pekerjaan. Sementara itu, beberapa etnis Arakan juga tinggal di Benggala. Populasi warga Muslim Arakan semakin meningkat dan hal itu dibuktikan lewat sensus Inggris 1891.
http://news.okezone.com/read/2012/08...rakat-rohingya
Quote:
Merdeka.com - Ribuan muslim Rohingya dan warga Bangladesh terlunta-lunta di laut setelah kapal mereka ditolak oleh otoritas Malaysia dan Thailand.
Malaysia kemarin menghalau dua kapal berisi sekitar 800 warga Rohingya dan Thailand membiarkan satu kapal lagi berisi ratusan penumpang di perairan mereka.
"Apa yang kalian harapkan dari kami? tanya Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Jafaar, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Kamis (14/5).
"Kami sudah bersikap baik kepada orang-orang yang masuk ke wilayah kami. Kami perlakukan mereka secara manusiawi tapi mereka tidak bisa berbondong-bondong memasuki perairan kami semacam ini,"lanjut Jafaar.
"Kami harus menyampaikan pesan yang tepat bahwa mereka tidak diterima di sini," kata dia setelah sekitar seribu pengungsi Rohingya mendarat di pesisir Langkawi.
Senada dengan Malaysia. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan pemerintahnya tidak punya sumber daya buat menangani para pengungsi Rohingya.
"Jika kami membiarkan mereka semua masuk, maka orang lain juga akan masuk dengan bebas. Saya mempertanyakan apakah Thailand mampu memelihara mereka semua. Dari mana biayanya?" tanya Prayuth.
"Tak ada yang mau menerima mereka. Orang lain meminta kami sebagai negara transit untuk bertanggung jawab. Apakah itu adil?"
Negara di Asia Tenggara selama bertahun-tahun diam-diam mengabaikan warga Rohingya yang berjumlah sekitar 1,3 juta jiwa. Dalam tiga tahun terakhir,
http://www.merdeka.com/dunia/malangn...-malaysia.html
Malaysia kemarin menghalau dua kapal berisi sekitar 800 warga Rohingya dan Thailand membiarkan satu kapal lagi berisi ratusan penumpang di perairan mereka.
"Apa yang kalian harapkan dari kami? tanya Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Jafaar, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Kamis (14/5).
"Kami sudah bersikap baik kepada orang-orang yang masuk ke wilayah kami. Kami perlakukan mereka secara manusiawi tapi mereka tidak bisa berbondong-bondong memasuki perairan kami semacam ini,"lanjut Jafaar.
"Kami harus menyampaikan pesan yang tepat bahwa mereka tidak diterima di sini," kata dia setelah sekitar seribu pengungsi Rohingya mendarat di pesisir Langkawi.
Senada dengan Malaysia. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan pemerintahnya tidak punya sumber daya buat menangani para pengungsi Rohingya.
"Jika kami membiarkan mereka semua masuk, maka orang lain juga akan masuk dengan bebas. Saya mempertanyakan apakah Thailand mampu memelihara mereka semua. Dari mana biayanya?" tanya Prayuth.
"Tak ada yang mau menerima mereka. Orang lain meminta kami sebagai negara transit untuk bertanggung jawab. Apakah itu adil?"
Negara di Asia Tenggara selama bertahun-tahun diam-diam mengabaikan warga Rohingya yang berjumlah sekitar 1,3 juta jiwa. Dalam tiga tahun terakhir,
http://www.merdeka.com/dunia/malangn...-malaysia.html
Menurut Kaskuser yang berwarga negara Indonesia, sebaiknya kita menerima pengungsi dari Rohingya atau dikembalikan? Semua tergantung pendapat pribadi Kaskuser, mari kita lihat.
Isi Polling dan kalau berkenan tulis komentar Juragan-juaragan disini.
KOMENTAR MENOLAK
Quote:
Original Posted By bramhiphip►kalau opini ane jgn diterima gan, maksudnya ditolong boleh..tapi kalau menetap selamanya di NKRI jgn gan.
alasannya :
1. banyak warga Indonesia yg msh butuh bantuan, yg msh dbwah garis sejahtera, busung lapar, pengangguran dll
2. Indonesia ud byk mslh jgn nambah2 mslh dikemudian hari,
3. skg diterima 100 ntr mereka manggil temen2nya tau kalau Indonesia mw terima Rohingya, skg 100 bsk 100reboo
4. mereka jg butuh pekerjaan, mam, dll sapa yg mw penuhi kebutuhan mereka? banyak pengganguran di Indonesia jg gan
5. bisa pula disusupi oknum2 teroris gan dr timur tengah at dr mana saja ikut dg rombongan itu, jd mslh baru ntr.
6. kalau lama menetap takut ada pertikaian beda budaya gan antara budaya lokal dg budaya Rohingya,
7. pengalaman negara eropah sono sekali nampung imigran asing lgsg bulan2 berikutnya pd dtg byk bgd gan, skg negara2 eropah kebinggungan, krn negara eropah2 hrs ksh mereka job, makan, pdhl wrga negara sendiri banyak yg nganggur, dan skg banyak yg menjadi masalah keamanan sendiri gan krn mereka ilegal g pny ckup kemampuan bahasa, skill, budaya yg beda bgd, dll gan
ane no offense gan cm nyampaiin unek2 ane aja
alasannya :
1. banyak warga Indonesia yg msh butuh bantuan, yg msh dbwah garis sejahtera, busung lapar, pengangguran dll
2. Indonesia ud byk mslh jgn nambah2 mslh dikemudian hari,
3. skg diterima 100 ntr mereka manggil temen2nya tau kalau Indonesia mw terima Rohingya, skg 100 bsk 100reboo
4. mereka jg butuh pekerjaan, mam, dll sapa yg mw penuhi kebutuhan mereka? banyak pengganguran di Indonesia jg gan
5. bisa pula disusupi oknum2 teroris gan dr timur tengah at dr mana saja ikut dg rombongan itu, jd mslh baru ntr.
6. kalau lama menetap takut ada pertikaian beda budaya gan antara budaya lokal dg budaya Rohingya,
7. pengalaman negara eropah sono sekali nampung imigran asing lgsg bulan2 berikutnya pd dtg byk bgd gan, skg negara2 eropah kebinggungan, krn negara eropah2 hrs ksh mereka job, makan, pdhl wrga negara sendiri banyak yg nganggur, dan skg banyak yg menjadi masalah keamanan sendiri gan krn mereka ilegal g pny ckup kemampuan bahasa, skill, budaya yg beda bgd, dll gan
ane no offense gan cm nyampaiin unek2 ane aja
Quote:
Original Posted By Centriga►saya tidak menolak dan juga tidak menerima
jangan jadi pahlawan kesiangan deh
lihat sendiri rakyat di pedalaman pada makan apaan, pake baju apaan
kalo memberi bantuan, ya kasi bantuan yg berguna buat kedepannya
kalo dibilang "lo muslim apa bukan? sodara sesama ditelantarin"
tak jawab "saya muslim, dan saya menolong sesama muslim sebelah rumah aja masi susah apalagi rohingya yg jumlahnya bejibun"
bukan mengeluh atau apa, tengok aja tetangga sampean semua ada yg kurang mampu gak??
jaman sekarang jadi muslim yg pinter gan, jangan kebanyakan baca berita & media provokator
perbanyakin amal, dunia maupun akherat, jangan kejauhan mikir jihad di irak ato timur tengah
jangan jadi pahlawan kesiangan deh
lihat sendiri rakyat di pedalaman pada makan apaan, pake baju apaan
kalo memberi bantuan, ya kasi bantuan yg berguna buat kedepannya
kalo dibilang "lo muslim apa bukan? sodara sesama ditelantarin"
tak jawab "saya muslim, dan saya menolong sesama muslim sebelah rumah aja masi susah apalagi rohingya yg jumlahnya bejibun"
bukan mengeluh atau apa, tengok aja tetangga sampean semua ada yg kurang mampu gak??
jaman sekarang jadi muslim yg pinter gan, jangan kebanyakan baca berita & media provokator
perbanyakin amal, dunia maupun akherat, jangan kejauhan mikir jihad di irak ato timur tengah
Quote:
Original Posted By nila.biru►gak usah bicara agama apa atau asalnya dari mana..ingat kondisi politik dan ekonomi negara kita yang semeraut..apa kabar saudara kita sendiri..saudara yang menggunakan 1 bahasa dan bendera? mereka juga banyak yang susah..realistis..
MIKIR? buat agan yang merasa nulis kata mikir dg huruf besar..dimata ane, ente yang gak mikir panjang..ada efek turunan yang harus kita hadapi..dan kita (indonesia) gak siap untuk itu
MIKIR? buat agan yang merasa nulis kata mikir dg huruf besar..dimata ane, ente yang gak mikir panjang..ada efek turunan yang harus kita hadapi..dan kita (indonesia) gak siap untuk itu
Quote:
Original Posted By Kobayakawax►Dana dari mana pak?
kalau ngerasa dana lebih buat pengungsi kenapa gak sejahterakan papua dan daerah timur lainnya dlu. serasa di anak tirikan oleh orang tua kandung. malah sok sok kemanusiaan. ngelihat orang gak makan di pinggir jalan aja blm tentu lu ngasih makan tuh orang.
kalau ngerasa dana lebih buat pengungsi kenapa gak sejahterakan papua dan daerah timur lainnya dlu. serasa di anak tirikan oleh orang tua kandung. malah sok sok kemanusiaan. ngelihat orang gak makan di pinggir jalan aja blm tentu lu ngasih makan tuh orang.
Quote:
Original Posted By kendiwilly►Ane poll menolak.
Tapi menurut ane kalo buat singgah sementara di sini sih fine2 aja, sampai PBB bisa ngasih solusi terbaik.
Jangan jadi pahlawan kesiangan orang rakyat sendiri aja masih ada yg makan nasi aking.
Tapi menurut ane kalo buat singgah sementara di sini sih fine2 aja, sampai PBB bisa ngasih solusi terbaik.
Jangan jadi pahlawan kesiangan orang rakyat sendiri aja masih ada yg makan nasi aking.
Quote:
Original Posted By soratakun►Menurut gw, mending dirundingkan ke negara yang jelas jelas maju lah. Indonesia ini bukan negara makmur loh, masih banyak "Saudara sebangsa" kita yang detik ini sedang kelaparan juga, mengemis perhatian kita.
Well, Apa kalian nekat menolong karena mereka "Saudara seagama"? Apabila sebaliknya? Dengan keadaan yang sama tapi tidak dengan agamanya apa masih mau diterima? Jangan munafik gan.
Kalau mau kasih pulau, kenapa tidak pulau itu kita kasih ke "saudara sebangsa" kita yang saat ini tinggal didaerah kumuh?
Jangan belagu teriak kemanusiaan, hari ini udah liat berapa anak jalanan gan?
Well, Apa kalian nekat menolong karena mereka "Saudara seagama"? Apabila sebaliknya? Dengan keadaan yang sama tapi tidak dengan agamanya apa masih mau diterima? Jangan munafik gan.
Kalau mau kasih pulau, kenapa tidak pulau itu kita kasih ke "saudara sebangsa" kita yang saat ini tinggal didaerah kumuh?
Jangan belagu teriak kemanusiaan, hari ini udah liat berapa anak jalanan gan?
Quote:
Original Posted By Xieg►Kalau logika ane berkata seperti ini gan,
kenapa kita harus membantu orang luar?
No offense bukannya ane ga manusiawi,bukannga ga punya hati nurani,bukannya tidak suka dengan agama tertentu
tapi kalau ane pribadi berpikir,
mereka itu kan orang asing?kita tampung mereka karena kasihan?
padahal negara kita aja keadaannya cukup tragis,memang sih kalau kita tampung 10rb 50rb 100rb orang sekalipun kita ga akan bangkrut
tapi buat apa uang yg kita bisa untuk kasih makan orang yg sebangsa kita sendiri..kita buang ke orang lain..
banyak loh orang susah di Indonesia..apa gak tragis?orang sebangsa yg hidup di negri sendiri miskin dan susah makan,negara kita malah nampung orang dari negara luar?kasih makan orang luar?
duh kalau ane sih miris yah,ngeliat kakek2 tengah jalan yg entah hari ini udah makan atau belum,malah pemerintah sibuk kasih makan orang luar..
masalah itu mah masalah mereka sendiri gan,ngapain kita KePo in?
kalau mau Kepo in mah sekalian tuh anak2 di Africa yg kekurangan air,perang saudara,virus ebola dan segala macem misfortune yang menimpa mereka
tolong pemerintah bisa mengerti seharusnya kondisi negara kita sendiri,kasih makan sehari habis itu pulangkan itu option yg paling bagus untuk freeloader..
berapa banyak orang miskin di Asia Tenggara?berapa banyak orang tertindas di Asia Tenggara?pernah terbayangkan gimana kalau mereka beramai2 mendarat di Indonesia,alasan mereka cukup satu,"lah kalian terima Rohingya,kami juga susah kami butuh bantuan"
terus kita mau jawab apa?gak boleh?
lah kita nampung Rohingya kok
atau alasan kita karena kesamaan agama?bisa di cela habis negara kita ama negara luar sebagai negara rasis
serba salah kan?
maka dari itu,Option yg ane sarankan,tampung mereka sehari,beri apa yg mereka butuhkan
Makan,Pengobatan,Pakaian layak,dan Pulangkan mereka ke wilayah masing2
kalau kita menyumbang ke mereka itu masih wajar,tampung mereka?
hari ini datang 100 besok datang 10rb
kenapa kita harus membantu orang luar?
No offense bukannya ane ga manusiawi,bukannga ga punya hati nurani,bukannya tidak suka dengan agama tertentu
tapi kalau ane pribadi berpikir,
mereka itu kan orang asing?kita tampung mereka karena kasihan?
padahal negara kita aja keadaannya cukup tragis,memang sih kalau kita tampung 10rb 50rb 100rb orang sekalipun kita ga akan bangkrut
tapi buat apa uang yg kita bisa untuk kasih makan orang yg sebangsa kita sendiri..kita buang ke orang lain..
banyak loh orang susah di Indonesia..apa gak tragis?orang sebangsa yg hidup di negri sendiri miskin dan susah makan,negara kita malah nampung orang dari negara luar?kasih makan orang luar?
duh kalau ane sih miris yah,ngeliat kakek2 tengah jalan yg entah hari ini udah makan atau belum,malah pemerintah sibuk kasih makan orang luar..
masalah itu mah masalah mereka sendiri gan,ngapain kita KePo in?
kalau mau Kepo in mah sekalian tuh anak2 di Africa yg kekurangan air,perang saudara,virus ebola dan segala macem misfortune yang menimpa mereka
tolong pemerintah bisa mengerti seharusnya kondisi negara kita sendiri,kasih makan sehari habis itu pulangkan itu option yg paling bagus untuk freeloader..
berapa banyak orang miskin di Asia Tenggara?berapa banyak orang tertindas di Asia Tenggara?pernah terbayangkan gimana kalau mereka beramai2 mendarat di Indonesia,alasan mereka cukup satu,"lah kalian terima Rohingya,kami juga susah kami butuh bantuan"
terus kita mau jawab apa?gak boleh?
lah kita nampung Rohingya kok
atau alasan kita karena kesamaan agama?bisa di cela habis negara kita ama negara luar sebagai negara rasis
serba salah kan?
maka dari itu,Option yg ane sarankan,tampung mereka sehari,beri apa yg mereka butuhkan
Makan,Pengobatan,Pakaian layak,dan Pulangkan mereka ke wilayah masing2
kalau kita menyumbang ke mereka itu masih wajar,tampung mereka?
hari ini datang 100 besok datang 10rb
Quote:
Original Posted By takauno4u►jangan diterima gan.
oke kalo cuma nampung sementara dengan alasan kemanusiaan, dan setelahnya ada yang jamin mereka bakal mau meninggalkan indonesia (setelah enak dikasih segala macem bantuan kan, ogah juga pergi).
dan yang ane juga nggak suka, pada mulai galang dana bantuan segala macem, mengatasnamakan "membantu saudara seagama". ane muslim, dan ane agak keberatan dengan pola pikir macem ini. masih banyak kok yang seagama di dalem negeri butuh bantuan.
lagipula memang yang boleh dibantu yang seagama doang? sepemahaman ane, saudara terdekat yang harus segera ditolong, nggak masalah agamanya apa. jadi buat apa semangat nolong pengungsi rohingya cuma karena mereka seagama, tapi dalem negri warga nggak seagama diperlakukan semena-mena.
sorry kalo post ane agak keras, tapi sok nolong muslim dari negara lain, padahal ke sesama warga indonesia toleransi beragama kita juga mulai berkurang (ini kan akar permasalahan rohingya di myanmar sana, toleransi beragama).
oke kalo cuma nampung sementara dengan alasan kemanusiaan, dan setelahnya ada yang jamin mereka bakal mau meninggalkan indonesia (setelah enak dikasih segala macem bantuan kan, ogah juga pergi).
dan yang ane juga nggak suka, pada mulai galang dana bantuan segala macem, mengatasnamakan "membantu saudara seagama". ane muslim, dan ane agak keberatan dengan pola pikir macem ini. masih banyak kok yang seagama di dalem negeri butuh bantuan.
lagipula memang yang boleh dibantu yang seagama doang? sepemahaman ane, saudara terdekat yang harus segera ditolong, nggak masalah agamanya apa. jadi buat apa semangat nolong pengungsi rohingya cuma karena mereka seagama, tapi dalem negri warga nggak seagama diperlakukan semena-mena.
sorry kalo post ane agak keras, tapi sok nolong muslim dari negara lain, padahal ke sesama warga indonesia toleransi beragama kita juga mulai berkurang (ini kan akar permasalahan rohingya di myanmar sana, toleransi beragama).
Quote:
Original Posted By sebastianlol►
gak usah diterima menurut ane,nanti takutnya mereka kalau udah kuat posisinya teriak teriak mau ngubah ideologi negara kan jadi berabe,yang ada sekarang aja udah berabe ditambah lagi makin berabe,kecuali yang punya skill dan pendidikan tinggi bolehlah ditampung,seenggaknya gak usah dimakanin negara bisa cari makan sendiri
gak usah diterima menurut ane,nanti takutnya mereka kalau udah kuat posisinya teriak teriak mau ngubah ideologi negara kan jadi berabe,yang ada sekarang aja udah berabe ditambah lagi makin berabe,kecuali yang punya skill dan pendidikan tinggi bolehlah ditampung,seenggaknya gak usah dimakanin negara bisa cari makan sendiri
Quote:
Original Posted By kitkat1078►
masalahnya, sekali menetap, dah susah ngusirnya.
sama aja kayak PKL. awalnya kaki lima. trus mulai bangun kios permanen disitu. pas diusir, eh ngelunjak gara-gara merasa 'berhak' jualan disitu & pakai alasan macem-macem.
masalahnya, sekali menetap, dah susah ngusirnya.
sama aja kayak PKL. awalnya kaki lima. trus mulai bangun kios permanen disitu. pas diusir, eh ngelunjak gara-gara merasa 'berhak' jualan disitu & pakai alasan macem-macem.
Quote:
Original Posted By sebastianlol►gak usah diterima gan,masyarakat indonesia sendiri udah banyak yang dibawah garis kemiskinan,masa iya negara harus ngurusin imigrant rohingya,kalau mereka punya skill dan ijazah sih gak masalah,ini mereka pun gak jelas nantinya bisa kerja apa di Indonesia,lebih baik kembalikan saja ke Bangladesh
Quote:
Kunjungi Thread Ane yang lain Gan..
http://www.kaskus.co.id/thread/5566a...kemana-pollingPemindahan Ibukota
http://www.kaskus.co.id/thread/555c8...-tidak-polling Polling Warga Rohingya (HT)
http://www.kaskus.co.id/thread/55227...ak-citra-buruk Presiden Indonesia dengan citra Buruk di Masyarakat
http://www.kaskus.co.id/thread/53e8c...akai-ini-aja-d Menghilangkan Baret Jam (HT)
http://www.kaskus.co.id/thread/54512...k-di-indonesia Mall Terbaik Di Indonesia
http://www.kaskus.co.id/thread/00000...onesian-rapper Saykosi vs TooPhat
http://www.kaskus.co.id/thread/5454a...-panggilan-911 Tanggapnya Polisi di Luar Negeri
Polling
0 suara
Warga Rohingya Sebaiknya Diterima atau Tidak?
Diubah oleh suryaphotograph 28-05-2015 06:37
0
170.9K
Kutip
2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.9KThread•90KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya