Rapat pimpinan Nasional (Rapimnas I) di Wisma pertamina, Jakarta pusat Selasa (2/6) akhirnya menghasilkan sebuah format ideal berdirinya Partai Priboemi sebagai Partai politik yang akan hadir menjawab kegelisahan bangsa. Dimulai dengan pembacaan doa yang dibacakan oleh Wati Siregar kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Rupanya menjadi semangat baru bagi bangsa!

Kehadiran Partai Priboemi merupakan momentum bagi bangsa untuk memperjuangkan haknya sebagai Warga Negara Indonesia,yang kini terancam hilang karena dikuasai asing

Didirikan atas pemikiran sederhana, Partai Priboemi muncul sebagai dinamisator bangsa. Disamping menjadi parpol, Partai dengan tagline Religius, Nasionalis dan Berbudaya ini juga menghidupkan suasana perpolitikan Indonesia guna mengimbangi partai yang notabene dikooptasi oleh sponsor serta embel-embel aseng dan asing.

Muhardi, Ketua Umum Partai Priboemi dalam sambutannya lebih menekankan kepada penyatuan kesamaan dan persamaan ideologi partai sebelum berjuang lebih jauh membesarkan Partai. Dia mengigatkan agar anggota partai sebelum menjadi anggota harus menandatangani pakta integritas anti korupsi, berjiwa nasionalis, serta turut serta menjaga keutuhan NKRI

"Jika ada yang mau main-main, langsung saja keluar..sekali lagi keluar" Kata Muhardi,

Rapat yang dipimpin Ketua Umum, Muhardi, sempat mengalami adu argumentasi diakhir pembahasan, antara ketua komisi yang membidangi bidang organisasi, Prof Teuku Chandrawana dengan beberapa peserta Rapimnas.

Perdebatan juga terjadi saat tim perumus menyampaikan ke forum terkait pengurus partai harus mengundurkan diri sebagai pengurus jika akan mengikuti pencalonan legislatif. Hal ini rupanya menjadi tarik menarik.

Tim perumus yang di ketuai, Muhardi, Syarifudin, Prof Teuku akhirnya berhasil memecahkan kebuntuan dengan memberikan pandangan partai secara umum menggunakan kerangka dan struktur partai yang lazim.

Meski tergolong baru lahir. Partai yang berkantor pusat di Jalan Pejambon No 1 Jakarta Pusat ini, rupanya mendapat perhatian para pekerja seni, pemuda/pemudi yang disebut gerakan pemuda priboemi, dan pemudinya yang disebut srikandi priboemi, serta para gerakan pengusaha priboemi yang didominasi pengusaha asli Indonesia.

Sumber Berita deliknews.com