Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

b4djulAvatar border
TS
b4djul
Di Pailitkan, TELKOMSEL jangan Jumawa. Itu SINGTEL aja mulai Jual-jual Sahamnya!
FOR SALES ....

mau di jual murah, soalnya sudah dinyatakan pengadilan jatuh pailit ....[/]

Prima Jaya Jelaskan Gugatan Pailit Telkomsel ke DPR
Selasa, 9 Oktober 2012 | 17:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 14 September 2012 atas permohonan PT Prima Jaya Informatika. Gugatan pailit ditempuh Prima Jaya agar proses hukumnya cepat selesai. Dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi I DPR dengan PT Prima Jaya Informatika dan Yayasan Olahragawan Nasional, Selasa (9/10/2012), anggota Komisi I Meutya Hafid menanyakan mengapa Prima Jaya menempuh jalan gugatan pailit terhadap Telkomsel. "Ada banyak pilihan langkah hukum. Prima Jaya bisa mengambil gugatan perdata. Lalu, kenapa masuk ke Pengadilan Niaga dengan Undang-undang kepailitan?," tanya Meutya kepada Chairman Prima Jaya Informatika Tonny Djayalaksana. Tonny lantas menjawab, "Kasus ini sudah memenuhi Undang-undang Kepailitan. Kita ambil langkah pailit agar prosesnya cepat. Kalau ambil perdata, prosesnya bisa tahunan."

Tonny mengatakan, masalah ini bermula dari pemutusan hubungan kontrak secara sepihak yang dilakukan Direksi baru Telkomsel pada 30 Mei 2012 melalui email. Direksi baru Telkomsel menjabat sejak 22 Mei. Setelah peristiwa pemutusan ini, Prima Jaya mencoba menjalin komunikasi dengan Direksi baru Telkomsel. Dua kali mengirim surat tak kunjung dijawab. Sampai akhirnya Tonny bertemu salah satu petinggi Telkomsel, yang secara lisan mengatakan operasional distribusi kartu Prima dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan. "Kami merasa dilecehkan oleh Telkomsel, karena pemutusan kontrak secara sepihak disampaikan hanya lewat email," tegas Tonny.

Kartu Prima merupakan edisi kartu perdana dan voucher isi ulang bergambar atlet nasional, yang diinisiasi oleh Telkomsel dan Yayasan Olahraga Indonesia (YOI). Keuntungan dari penjualan kartu Prima akan disumbangkan ke YOI untuk meningkatkan kesejahteraan para atlet dan mantan atlet. Distribusi kartu Prima ini dilakukan oleh PT Prima Jaya Informatika, kontrak antara keduanya berlangsung selama 2 tahun, dari 1 Juni 2011 sampai 1 Juni 2013. Prima Jaya baru didirikan setelah perjanjian ini, dipimpin oleh Tnny Djayalaksana, yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas YOI.

Ketika Prima Jaya mengajukan pesanan pembelian untuk tahun kedua pada 20 dan 21 Juni 2012, permintaan ini ditolak oleh Telkomsel. Anak perusahaan Telkom ini menilai Prima Jaya wan prestasi, tak dapat memenuhi taget penjualan di tahun pertama. Dalam perjanjian kontrak, Telkomsel menargetkan Prima Jaya dapat menjual 10 juta kartu perdana Prima dalam jangka waktu setahun, dan menjual 120 juta voucher Prima dalam waktu setahun. Namun, Prima Jaya tak dapat memenuhi target tersebut. Per Juni 2012, menurut data Telkomsel, PT Prima Jaya Informatika hanya mampu menjual 525.000 kartu perdana dan 1.924.235 voucher isi ulang. Jumlah ini jauh dari target yang diinginkan Telkomsel.

Prima Jaya Informatika mengajukan gugatan pailit terhadap Telkomsel di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 16 Juli 2012. Tonny mengatakan, anak perusahaan Telkom itu telah menghentikan kerja sama secara sepihak dan menuduh Telkomsel punya utang jatuh tempo sebesar Rp 5,260 miliar. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pun memutus pailit Telkomsel pada 14 September 2012. Telkomsel mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada 21 September 2012. Anggota Komisi I DPR Max Sopacua mengatakan, ada kontradiksi pernyataan yang dilontarkan kedua belah pihak. Menurutnya, DPR perlu memanggil Telkomsel, Prima Jaya Informatika, dan YOI dalam satu ruang, untuk mencari jalan keluar atas masalah ini.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...lkomsel.ke.DPR


Temasek Jual Saham SingTel Rp 9,88 Triliun
Rabu, 26 September 2012 | 13:36 WIB



TEMPO.CO, Singapura - Seorang sumber menyebutkan hari ini, Rabu, 26 September 2012, bahwa Temasek Holding telah menjual kepemilikan sahamnya di Singapore Telecommunications Ltd (SingTel) senilai Sin$ 1,28 miliar (US$ 1,04 miliar atau senilai Rp 9,88 triliun). Kantor berita Dow Jones memperkirakan, sebanyak 400 juta lembar saham SingTel dilepas pada harga antara Sin$ 3,2 – Sin$ 3,25 per lembar. Hingga Akhir Maret lalu, Temasek masih memiliki 54,4 persen SingTel.

Seorang pejabat Temasek membenarkan bahwa pemegang saham telah melepas 400 juta lembar saham SingTel. “Tapi, kami tetap menjadi pemegang saham mayoritas di SingTel dan merupakan portofolio terbesar kami,” kata dia. Temasek Holding, yang merupakan perusahaan milik pemerintah Singapura, saat ini memang tengah berusaha melepaskan kepemilikannya pada beberapa perusahaan investasi strategis di Singapura dan aset-aset finansial.

Program divestasi ini adalah bagian dari strategi Temasek menyeimbangkan portofolio perusahaan. Kemungkinan, perusahaan investasi itu tengah mengincar perusahaan Cina yang berbasis sumber daya alam dan energi. Di Indonesia, SingTel memiliki 35 persen saham PT Telkomsel. Akibat beredarnya berita penjualan saham tersebut, harga saham SingTel bursa saham Singapura jatuh 5,1 persen hari ini. Harganya sempat merosot hingga ke Sin$ 3,16 per lembar, namun kini ditransaksikan pada harga Sin$ 3,2.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...Rp-988-Triliun


Telkomsel Berkontribusi Sing$ 241 Juta terhadap SingTel di Kuartal I
Thursday, 16 08 2012


[i]Kontribusi Telkomsel terhadap SingTel naik 14,7% di kuartal I dibandingkan periode sama tahun lalu
.

JAKARTA (IFT) - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berkontribusi sebesar Sing$ 241 juta pada Singapore Telecommunications Ltd (SingTel), yang memiliki 35% saham Telkomsel. Pada kuartal pertama tahun fiskal yang berakhir 30 Juni 2012, SingTel mencatat kenaikan laba bersih 3,2% menjadi Sing$ 945,3 juta dari periode sama tahun lalu Sing$ 916,2 juta.

Berdasarkan laporan kuartal I dari situs perusahaan, Rabu, kontribusi Telkomsel naik sebesar 14,7% dari periode sama tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah penurunan mata nilai uang rupiah terhadap dolar singapura sebesar 6% dibanding periode sebelumnya.
http://old.indonesiafinancetoday.com...l-di-Kuartal-I

------------------

Singapore sekarang memang lagi kesulitan keuangan akibat imbas krisis ekonomi Eropa dan AS yang belum pula pulih-pulih. Sementara pasar keuangan dan pasar Saham dunia juga lagi sakit-sakitan, banyak ruginya (akibat harga saham jeblog) ketimbang untungnya. Penjualan saham-saham Singtel itu tampaknya upaya pemerintah Singapore menambah kocek negaranya. Kaitannya dengan TELKOMSEL? Sebagain saham TELKOMSEL itu dipegang oleh Singtel. Meskipun Singtel berulang kali bilang bahwa mereka tak akan melego saham TELKOMSEL itu, tapi itu adalah omongan mereka tahun lalu (2011), ketika duit mereka masih cukup. Jadi boleh jadi, saham-saham TEKOMSEL itu pun akan dilepas Singtel ke penawar tertinggi. Ketika dulu Singtel menguasai saham INDOSAT, itu sahamnya dia lego ke pengusahan Kuwait hingga saat ini. Nah, bijimana kalau saham TELKOMSEL yang dimiliki Singtel itu, dilegonya ke Israel?

emoticon-Angkat Beer
0
3.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.