Quote:
BANDA ACEH - Hukuman dari FIFA kepada PSSI semakin mempermudah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk mendirikan federasi sepak bola baru. Hal ini diakui oleh Sekretaris Umum PSSI Aceh, Khaidir TM. Konflik Menpora versus PSSI yang sudah terjadi sejak Januari lalu memang sudah membuat Aceh ancang-ancang melepaskan diri dari PSSI.
Berbeda dengan daerah-daerah lainnya, Aceh memiliki undang-undang otonomi daerah yang sangat spesial. Setelah perjanjian Helsinki tahun 2005 antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah, Aceh mendapat otonomi khusus yang tertuang dalam UU No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Dalam pasal 9 ayat 1 dan 2 termaktub bahwa Pemerintah Aceh dapat mengadakan kerja sama dengan lembaga atau badan di luar negeri serta berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan seni, budaya, dan olahraga internasional.
Atas dasar landasan inilah yang membuat Asprov PSSI Aceh berani menjalin komunikasi dengan AFC dan FIFA untuk membentuk federasi baru.
"Komunikasi sudah kami lakukan jauh-jauh hari, kami datang ke Kuala Lumpur (Markas AFC, Red). Respons mereka baik, awalnya tanggal 28 Mei lalu AFC ingin bertemu langsung. Namun diundur jadi akhir Juni nanti," kata Khaidir.
Beberapa proses sudah ditempuh oleh Asprov PSSI Aceh, di antaranya dengan meminta surat restu pembentukan federasi baru dari Gubernur Aceh dan DPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh). Respons yang didapat dari pejabat lokal menurut Khaidir amatlah bagus.
Baginya tak masalah jika dalam satu negara ada banyak terdapat federasi. Hal ini mengacu seperti apa yang terjadi di Republik Rakyat Tiongkok yang terdapat tiga federasi sepak bola, yaitu Tiongkok, Taiwan dan Hong Kong. "Hal ini sudah didiskusikan dengan AFC dan tak ada masalah," bebernya. (wam/jpnn/obi/k15)
berita luar negeri
setelah Aceh, manalagi yang mau bikin federasi sepakbola sendiri?