Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

charzakuxAvatar border
TS
charzakux
Ditemukan 12 Batu Besar di Mobil Aditya


SURABAYA (Surabaya Pagi) – Kematian tragis mahasiswa Fakultas Hukum Unair yang juga seorang disc jockey (DJ) Aditya Wahyudi Artha di tangan oknum geng motor yang sedang melakukan balapan liar menjadi perhatian khusus Polrestabes Surabaya. Bahkan kini, Polrestabes Surabaya beserta jajaran Polsek tengah menabuh genderang perang untuk memberantas geng motor balapan liar yang mulai meresahkan warga kota Surabaya. Hasilnya, sampai Rabu (3/6/2015) malam tadi, empat pelaku yang diduga terlibat kematian Aditya telah dibekuk tim Reskrim Polrestabes Surabaya. Bahkan dalam waktu yang bersamaan, ratusan motor liar yang dipakai untuk balapan liar para oknum geng motor itu pun sudah diamankan.

Memerangi penyakit masyarakat seperti salah satunya geng motor yang melakukan balapan liar, menjadi perhatian serius Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Matanette. Bahkan AKBP Takdir Matanette menyebut jika pihaknya sudah mengamankan empat orang yang diduga terlibat atas kematian mahasiswa fakultas hukum Unair tersebut. Bahkan, satu diantaranya sudah ditetapkan jadi tersangka.

Dijelaskan oleh AKBP Takdir, satu pelaku yang sudah diamankan pihaknya, diduga kuat menjadi otak dari pembunuhan tersebut. Pasalnya, dari penyelidikan sementara, selain sebagai joki balap liar, pelaku ini juga diketahui mencuri ponsel korban. Bahkan, pelaku inilah yang memprovokasi rekan-rekannya untuk mengejar korban.

Kini, polisi masih berupaya mengejar tiga pelaku lain yang sudah dikantongi identitasnya. Dan jika tiga pelaku tersebut sudah tertangkap, maka polisi akan melakukan pengembangan lagi untuk menangkap pelaku lainnya. Sebab, dugaan sementara, jumlah pelaku yang mengejar lebih dari 10 orang. Bahkan motor-motor yang dipakai balapan liar pun sudah diamankan. (Baca: Dalam Waktu 24 Jam, Ringkus 247 Motor ‘Bodong’)

"Kita akan menjerat para pelaku dengan pasal seberat-beratnya. Bisa saja pembunuhan ini dilakukan secara berencana. Sebab, durasi waktu mulai dari mengejar, merusak mobil dan menghakimi korban, kita ketahui lama sekali. Jadi, pasti mereka berkesempatan untuk berpikir melakukan pembunuhan atau tidak. Yang jelas mereka adalah pembalap liar yang sering berpindah-pindah tempat," ungkap AKBP Takdir.

Terkait motif dari pembunuhan tersebut AKBP Takdir menyimpulkan sementara bahwa ada dendam lantaran mobil yang dikendari korban menyenggol salah satu kendaraan pelaku. Dan usai kejadian tersebut, korban ketakutan dan kabur karena dikejar para pembalap hingga korban menabrak pohon dan dikeroyok hingga tewas.

"Kita juga dapat menyimpulkan secara utuh, apakah korban meninggal setelah menabrak atau meninggal setelah dihakimi. Yang jelas, para pelaku tidak melakukan pertolongan saat korban menabrak. Para pelaku Justru merusak mobil dan menghakimi korban," sambungnya.

Sementara, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah langsung merespon setelah ditangkapnya empat orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan berujung tewasnya Aditya. “Kami benar-benar serius, ini sebelum 1 kali 24 jam kami sudah mengamankan tersangka, namun kami masih melakukan pendalam lagi,” ungkap Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah saat ditemui Surabaya Pagi di ruang kerjanya, Rabu (3/6/2015).

Yan Fitri menjelaskan, peristiwa ini merupakan kasuistik, artinya pertiwa seperti ini sangat jarang terjadi di Surabaya. Dengan ada insiden seperti ini bisa menjadi pelajaran untuk semua masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada serta bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri.
“Ini pelajaran untuk semua masyarakat, agar bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri serta yang lain, artinya bisa menjaga keamananya sendiri,” imbuhnya.

Menurut Yan Fitri peristiwa pembunuhan ini termasuk termasuk pembunuhan yang direncanakan. Mereka sudah merencanakan, dimana mengejar, mengikuti, dan menghakimi sampai korbannya meninggal. “Ini sudah pasti direncanakan, mereka pasti kan harus mengambil keputusan apakah menghakimi atau menolong, ini malah menghakimi. Pasti ancaman hukumannya pasti berat,” kata Yan Fitri.

Lakukan Patroli 24 Jam
Mantan Kabagmum Rorenmin Lemdikpol, mengatakan, dengan peristiwa ini pihaknya akan lebih keras lagi untuk melakukan razia para genk motor di Surababaya “Memang setiap hari, tiap malam kami sudah melakukan ptroli, sedikitnya 200 mobil patrol yang kami kerahkan tiap malamnya, Dengan kejadian ini kami akan lebih keras untuk melakukan razia genk motor di Surabaya dengan melakukan oprasi tiap malam,” ungkap Yan Fitri.

Selain itu Mantan Dir Reskrimsus Polda Metro Jaya ini juga menegaskan,akan melakukan tidakan tegas untuk para genk motor. “ Banyak kelompok-kelompok pemuda yang suka motor, tapi itu hasur yang nilai positif; jika memang tidak bisa dibina kami binasakan,” ungkap Yan Fitri.

Olah TKP

Sementara Rabu kemarin, Polrestabes melakukan olah TKP untuk mencari beberapa bukti lainnya terutama sidik jari, yang memungkinkan bisa mengidentifikasi para pelaku.
Hasilnya, tim identifikasi menemukan 12 batu besar, dan kotak plat untuk tempat tahu. Diduga temuan itu digunakan untuk melakukan penganiayaan korban.

Pada batu ditemukan rambut dan bercak darah, kemudian kotak plat untuk tempat tahu juga ada bercak darah.

Sementara itu Kompol Arief Kritanto Kapolsek Wonokromo mengatakan olah TKP itu sengaja dilakukan, untuk mencari tambahan bukti. "Semoga dengan ditemukan beberapa bukti baru ini, bisa menangkap pelaku lainnya. Karena, sekarang sebagian orang ada yang sudah diamankan di Polrestabes," ujar dia.

Sementara itu, dari sejumlah keterangan yang berhasil dikumpulkan polisi, kejadian meninggalnya DJ Aditya bermula ketika Aditya yang pulang kerja mengendarai mobil Suzuki Swift merah W 1233 RG, Selasa (02/06/2015) pagi kemarin sempat terserempet pengendara motor yang diduga adalah kelompok balap liar.

Saat itu, Aditya sempat menegur kelompok pemuda itu. Dari sanalah lantas terjadi adu mulut dan berujung pada proses pengejaran dan penganiayaan yang dilakukan terhadapnya. "Meskipun kita sudah tetapkan satu tersangka, tapi untuk identitas masih kita rahasiakan. Karena masih banyak pelaku yang belum tertangkap," tandas AKBP Takdir. bkr/alq

http://www.surabayapagi.com/index.php?read~Ditemukan-12-Batu-Besar-di-Mobil-Aditya;387dd7e3a82f9589128a23cb8bb2d753a522909c06d406b4d39b4a454c4e4bb7

uda brangus aja alay balapan liar emoticon-Mad (S)
0
10.6K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.