Sering kita lihat para penjahat berhasil menangkap sang jagoan utama dan berusaha menginterogasinya. Tapi parahnya, sang penjahat bukannya membunuh sang jagoan malah menceritakan semua rencana jahatnya dengan detil, mempamerkan pada jagoannya betapa cerdiknya dia berhasil menyusun rencana jahat tersebut. Akibatnya sangat fatal, kadang sang jagoan telah dilengkapi penyadap pada bajunya oleh teman-temanya yang polisi, sehingga semua rencana sang penjahat terdengar oleh polisi. Parahnya sang jagoan yang berhasil meloloskan diri semakin membuat posisi penjahat semakin terjepit, karena sang jagoan sudah tahu semua rencana jahat dari mulut empunya sendiri dan mempunyai bekal senjata ampuh buat menumpas penjahat dan genk-nya. Padahal jika saja sang penjahat tidak ember, walaupun di kesempatan pertama gagal, tentu kesempatan kedua untuk menang terbuka lebar.

Ini nih yang selalu saja dilakukan para penjahat. Setelah berhasil menangkap sang jagoan serta sudah curhat (kayak remaja alay ababil di medsos) dan menceritakan semua rencananya, bukannya langsung membunuh sang jagoan, malah pakai cara yang ribet dan susah. Cara yang paling sering adalah dengan mengikat jagoannya pada sebuah tiang atau kemudian mengurungnya pada sebuah ruangan dan didekatnya ditaruh bom waktu yang akan meledak beberapa menit lagi. Padahal hal tersebut bisa dimanfaatkan jagoan buat melarikan diri dan mengejar kembali penjahatnya. Jagoan pasti memiliki pisau tersembunyi, lockpick atau apapun untuk membuka tali yang mengikatnya. Apalagi kalo yg dikurung MacGyver... Kalau gue penjahatnya udah gue tembak langsung aja daripada pakai ribet-ribet.

Para penjahat di film kebanyakan adalah seorang yang banyak duit, sehingga mereka sanggup membeli senjata canggih dalam jumlah besar dan menyewa ratusan anak buah buat melindungi diri sekaligus untuk membunuh jagoannya. Cuma kadang yang bikin jengkel, anak buah yang disewa para penjahat itu istimewa bego-nya sehingga dapat dilibas habis sama jagoannya. Kebanyakan yang bikin mereka kalah bukan dari kepintaran sang jagoan tapi justru dari kebodohan para anak buah sendiri. Dari banyaknya kebodohan yang dilakukan, ada dua yang sangat fatal yaitu:

Padahal posisi sudah mau menang, tinggal selangkah lagi membunuh jagoannya yang sudah terpojok dan terkepung anak buahnya. Sang jagoan juga sudah tak berdaya dan hanya bisa pasrah menerima nasib. Eh, penjahatnya malah ngajak bertarung satu lawan satu dengan alasan mencoba skill bertarung jagoannya. Tentu saja hal ini merupakan keuntungan yang sangat besar bagi sang jagoan untuk membalikkan keadaan. Sudah bisa ditebak, sang penjahat kalah dan tewas ditangan jagoan dan keadaan berbalik 180 derajat. Walaupun masih ada anak buah penjahatnya, tapi melihat pemimpinnya mokad, tentu para anak buah tersebut memilih lari atau menyerah, atau setidaknya membiarkan jagoannya pergi dengan kemenangan.

Tapi tunggu dulu, ternyata ada satu penjahat yang bener-bener anti mainstream. Sudah diposisi diatas angin, menodongkan pistol pada salah satu jagoannya yang polisi, terus ngajak berantem dan ternyata penjahatnya menang. Dan itu penjahat benar-benar keren dan super GREGET..!! Sapa dia? Pasti udah tahu dong...

Sang jagoan yang notabene polisi, mengetahui kalau penjahatnya cukup kuat atau cerdik, tentu akan menggunakan cara halus untuk menangkapnya. Seperti berpura-pura sebagai orang yang mau bergabung di kelompok penjahat tersebut. Dan penjahatnya, yang sejak awal dikenal sebagai sosok yang pintar dan penuh perhitungan, dengan bego-nya menerima "lamaran kerja" sang jagoan untuk bergabung di kelompoknya. Bahkan sang penjahat memperkenalkan pada sang jagoan semua anggotanya, sampai semua rencana jahatnya dengan detil. Sang penjahat hanya sedikit melakukan penyelidikan kecil untuk mencari jatidiri anak buah barunya tersebut, tanpa melakukan penyelidikan total, padahal dalam dunia hitam sangat rawan sekali percaya pada orang asing. Sang jagoan tentu sangat leluasa mendapatkan semua informasi yang dia butuhkan. Alhasil jaringan bisnis sang penjahat hancur berantakan gara-gara kebodohannya sendiri.