Bodoh
Kenapa bodoh? Pendidikan kurang. Kenapa pendidikan kurang? Lah lo liat aja sendiri, udah bener apa belom sistem pendidikan di Indonesia. SD 6 tahun, bangun pagi belajar dari pagi sampai siang. SMP 3 tahun, bangun pagi belajar sampai siang. SMA 3 tahun, bangun pagi belajar sampai siang. Bener? ya kalo sekolah bener. Disekolah itu bukan cuman belajar, ada guru galak, ada ujian, ada tawuran.

Kenapa guru galak? Banyak faktor guru galak, ada yang guru honor gaji kecil anak tiga, ada yang guru bodoh jadi guru karena nyogok, ada guru yang ketilang gara gara polisi bodoh yang masuk polisi pake nyogok, ada yang abis macet hampir nabrak orang. Kenapa macet? Yang punya kendaraan pagi pagi sibuk kerja, nganterin anak sekolah.

Kenapa dengan ujian? Yang ujian dengan nilai jelek di kucilkan, orang yang tidak pintar tersingkir. Pulang di gampar emak pake presto, di lempar bapak pake bunga sekalian pot sama pupuk kandangnya. Mereka tertekan harus dapat nilai sempurna, otak jadi stres. Padahal orang pintar itu relatif, orang tua hanya tau kalau anak mereka dapet nilai matematika 100 anak mereka pintar. Sedangakan anak yang dapet nilai matematika 20 itu bodoh. C'mon, patokannya matematika. Emang sih matematika itu ilmu yang penting, di dalam matematika gak hanya itung itung ada logika, aljabar dan lain lain. Tapi kalau anak anak kelebihannya bukan di matematika gimana? Matematika dapat nilai 30 tapi di bahasa inggris dan komputer dapat nilai 100. Pintarkah? ya pintar.

Kenapa dengan tawuran? Anak anak jaman sekarang udah kemakan media. Liat yang keren-keren langsung di ikutin. Keren dalam arti masing masing orang. Percintaan di kalangan pelajar banyak di picu sinetron. Ane aja dari dulu nggak pernah pacaran, walaupun banyak yang ngajak nikah Sinetron dan film mencuci otak anak. Yang ane inget sih dulu jaman jaman film AADC tuh yang bikin anak jaman sekarang kayak gitu. Sinetron abal abal lain ikut nyusul. BACK TO TOPIC. Nggak cuman gara gara cewek lah anak anak tawuran, dari dendam pribadi, kesundut rokok di bis, rebutan warkop, rebutan mbak mbak warkop. Kenapa pada tawuran? Mereka stres di sekolah dengan adanya guru galak dan ujian. Mereka mencari sesuatu yang baru yang menurut mereka asik daripada sekolah. Kok gitu? Emm, ada faktor lain sebenernya. Orang bodoh mendominasi. Orang yang telah di anggap bodoh dan menganggap diri mereka bodoh, lebih cepat di bodohi. Di bodohi media, di bodohi lingkungan. Orang bodoh biasanya pikirannya singkat, kekuatan adalah segalanya.
Ada orang bodoh 4, orang pintar 1 orang. Orang pintar itu akan ikut bodoh. Ya begitulah kira kira.

Perbandingan. Bukan mau membandingkan gan, tapi perbandingan.

Di jepang sekolah di atur pemerintah, semua aspek. Bagi orang tua yang mau memasukkan anaknya ke sekolah terlebih dulu izin ke pemerintah. Pemerintah akan mendaftarkan anak tersebut ke sekolah terdekat dengan rumah anak tersebut. Setiap pagi, tidak ada kemacetan di karenakan mengantar anak sekolah. Lagian anak SMP dan SMA jepang itu pada pake sepeda gan, akan sangat jarang kita melihat cabe jepang. Terkecuali !@#$%^&*. Dijepang juga sepatu dan tas telah di berikan oleh pihak sekolah. Tidak murid yang membawa HP. Tidak ada kesenjangan sosial. SUMBER.

Lain lagi di finlandia. Belajar di finlandia hanya 5 JAM! 45 menit belajar 15 menit istirahat. Tetapi pelajar di finlandia termasuk pelajar paling pintar. Tidak terbebani dengan ujian nasional, mereka hanya mengalami satu ujian saat umur mereka 16 tahun. Para guru di finlandia termasuk mempunyai gaji yang cukup besar di finlandia. Para guru di biayai pemerintah untuk mendapatkan gelar master. Dan terlebih lagi, sekolah di finlandia itu gratis. [URL="http://www.hipwee..com/feature/sekolah-cuma-5-jam-tanpa-pr-ujian-nasional-kenapa-orang-finlandia-bisa-pintar"]SUMBER[/URL]

Sedangkan di indonesia, bisa agan liat sendiri lah.
UN online yang di gembor gembor pemerintah ternyata hasilnya belum 100%. Yang di kejar mungkin adalah biayanya, oleh oknum pemerintah sana sini terus hasilnya di bagi bagi. Yang sekolah di hutan, ngerjain soal online mungkin habis di ngalamun liat komputer. Sekolah favorit, sekolah SSN hanya untuk orang kaya. Tujuannya apaan sih bikin sekolah gitu? Ane masih bingung gan. Orang kaya wajib pintar, Orang miskin wajib bodoh. PUKUL RATA SEMUA SARANA PENDIDIKAN INDONESIA!!! MERDEKA!!!

KEMBALI KE LAPTOP
Dengan pendidikan di Indonesia yang demikian, banyak orang menjadi korban. Korban tersebut tidak luka, tapi cacat. Cacat otak cacat mental. Orang bodoh gampang di bodohi, oleh yang pintar. Urutannya gini gan kalo kata guru agama ane dulu di SD, orang bodoh kalah sama orang pintar, orang pintar kalah sama orang cerdik, orang cerdik kalah sama orang licik, orang licik kalah sama orang beruntung. Pemikiran orang bodoh itu singkat, pendek, gak berbobot. Pemikiran orang yang sekolah dan tidak itu jauh berbeda. Bisa kita lihat hasil dari yang tidak sekolah, ada yang di jalan, di emperan. Sedangkan orang pintar bisa kita lihat di gedung gedung bertingkat, di rumah mewah, di sawah yang luas, di kebun yang subur. Semua itu kembali ke PENDIDIKAN. SAYA TEKANKAN LAGI, ORANG YANG SEKOLAH ITU BEDA PEMIKIRANNYA DENGAN YANG TIDAK SEKOLAH.

Tapi bagaimana yang sekolah tapi tidak benar benar sekolah? ya bisa agan liat sendiri; Oknum polisi yang masuk karena nyogok itu dulu sekolah tapi gak bener sekolah kalo udah jadi polisi ya ngeselin, kerjaannya nyari perkara mentang mentang ada jabatan dan seragam. Lagi, seragam dan jabatan adalah segalanya TAIIIII. Oknum pejabat yang masuk karena orang dalem plus nyogok ya dulu sekolah tapi gak bener sekolah kalo udah jadi pejabat kerjaannya makan duit rakyat. Dokter yang masuk karena banyak duit, kalo nggak mal praktek ya jual narkoba. SEE? Orang bodoh banyak di indonesia, semakin banyak orang bodoh semakin sedikit orang pintar. Apa yang kita bisa lakukan? Ane gak tau gan, anak bawang jadi alasan.

Media itu dibayar untuk menyebarkan berita palsu. Sekedar untuk membuat oknum heboh di bicarakan atau membuat berita bohong.

[img][/img]
Yang terlihat di media tidak selalu benar dengan kenyataan. Jangan terlalu percaya.

[img][/img]
Otak kita telah di cuci oleh media. Dengan tayangan yang tidak bermutu. Media hanya memperdulikan rating. Memperkaya diri sendiri dan bersaing dengan media lain. Tanpa memperdulikan yang menonton.

[img][/img]
Media itu buta.