- Beranda
- Berita dan Politik
Astaga, Tubuh Bocah Ini Kurus Kering Gara-Gara Kelaparan
...
TS
uda.paisal
Astaga, Tubuh Bocah Ini Kurus Kering Gara-Gara Kelaparan
Quote:
MAGETAN – Kabar miris terjadi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Seorang bocah berusia lima tahun, Dany Saputro, tergeletak di rumah sakit (RS) dr Sayidiman, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dengan kondisi cukup menyedihkan. Ironisnya, kondisinya itu terjadi karena kelaparan sampai-sampai ususnya melintir lantaran tak ada asupan makanan sama sekali selama berhari-hari.
Informasi yang dihimpun Madiun Pos, bocah malang itu tinggal bersama neneknya di Dusun Mojogadang, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Ibunya, Narti, bekerja di Surabaya untuk mencari biaya anaknya yang sebentar lagi akan sekolah. Sementara, ayahnya telah meninggal. Diduga, karena neneknya yang sudah manula dan hidup dalam kemiskinan, anak itu tak terurus hingga lumpuh tak berdaya.
Sejumlah pengguna internet (netizen) dari warga Magetan mengecam peristiwa kemanusiaan itu. Ada yang mengutuk aparat desa dan Puskesmas setempat lantaran sampai tak tahu ada warganya terkena gizi buruk.
Ada pula yang menyayangkan betapa tipisnya kohesi sosial di wilayah tersebut sampai-sampai tak ada satu pun tetangga yang tahu dan membantu anak malang itu.
Berdasarkan foto yang diunggah di media sosial, kondisi anak itu sangat kurus seperti anak-anak Etopia. Bagian tulang belulangnya bahkan terlihat lantaran saking kurusnya.
Saat ini, grup media sosial asal Magetan tengah menggalang dana untuk membantu operasi anak malang itu. Diperkirakan operasi menelan anggaran sekira Rp20 juta. Sementara, keluarga Dany adalah keluarga tak mampu sama sekali.
Bupati Magetan, Sumantri juga langsung menjenguk kondisi bocah malang itu. Dia menjanjikan biaya anak itu ditanggung pemerintah.
Informasi yang dihimpun Madiun Pos, bocah malang itu tinggal bersama neneknya di Dusun Mojogadang, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Ibunya, Narti, bekerja di Surabaya untuk mencari biaya anaknya yang sebentar lagi akan sekolah. Sementara, ayahnya telah meninggal. Diduga, karena neneknya yang sudah manula dan hidup dalam kemiskinan, anak itu tak terurus hingga lumpuh tak berdaya.
Sejumlah pengguna internet (netizen) dari warga Magetan mengecam peristiwa kemanusiaan itu. Ada yang mengutuk aparat desa dan Puskesmas setempat lantaran sampai tak tahu ada warganya terkena gizi buruk.
Ada pula yang menyayangkan betapa tipisnya kohesi sosial di wilayah tersebut sampai-sampai tak ada satu pun tetangga yang tahu dan membantu anak malang itu.
Berdasarkan foto yang diunggah di media sosial, kondisi anak itu sangat kurus seperti anak-anak Etopia. Bagian tulang belulangnya bahkan terlihat lantaran saking kurusnya.
Saat ini, grup media sosial asal Magetan tengah menggalang dana untuk membantu operasi anak malang itu. Diperkirakan operasi menelan anggaran sekira Rp20 juta. Sementara, keluarga Dany adalah keluarga tak mampu sama sekali.
Bupati Magetan, Sumantri juga langsung menjenguk kondisi bocah malang itu. Dia menjanjikan biaya anak itu ditanggung pemerintah.
Bocah Gizi Buruk Tinggal Tulang Berbalut Kulit
Quote:
MAGETAN - Tangisan Dani Saputra, membuat pilu setiap orang yang melihatnya. Bocah berusia 6 tahun itu tergolek lemah di ruang Irna V RSUD dr Sayidiman Magetan kemarin (25/5). Tubuhnya kurus seperti tulang berbalut kulit. Bobotnya hanya 12 kilogram. Padahal, anak seusianya punya bobot ideal 18-20 kilogram.
Dani mengalami gizi buruk sejak ditinggal ibunya, Titing Sunarti, yang merantau ke Surabaya sebagai pelayan di sebuah warung bakso. ''Saya tidak tahu kondisinya ternyata sudah separah ini,'' ujar Titing sembari mengusap air mata kemarin.
Dia sudah sebulan tergolek di RS. Sebelumnya, Dani tinggal bersama salah seorang kerabatnya di Dusun Mojogedang, Banjarejo, Ngariboyo. ''Rencananya, dulu saya ajak dia ke Surabaya dan sekolah di sana. Karena biayanya cukup mahal, akhirnya cukup di sini (Ngariboyo, Red). Ternyata kok seperti ini,'' ujar janda asal Mojoroto, Kediri, itu.
Menurut Titing, dokter mengarahkan agar anaknya menjalani operasi. Sebab, makanan dan minuman tak bisa dicerna Dani dengan sempurna. Dia memuntahkan makanan setelah dikunyah beberapa kali. Hal itu membuat berat tubuhnya turun drastis dua bulan terakhir. ''Dia muntah-muntah terus akhir-akhir ini,'' ungkapnya.
Tetapi, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk biaya operasi dan pengobatan Dani. Dari hasil diagnosis dokter, Dani mengalami gangguan serius pada usus yang mengakibatkan pencernaannya tak normal. Biaya operasinya Rp 20 juta. Titing mengaku tak punya uang sebesar itu. ''Untuk perawatan di sini saja, kami diberi bantuan pihak rumah sakit.''
Menurut Nadia Masdyati Arif, salah seorang dokter yang menangani Dani, bocah itu harus menjalani operasi terkait gangguan pada ususnya. ''Kini dia belum bisa menjalani operasi karena kondisi fisiknya belum stabil,'' katanya.
Nadia menjelaskan, ada penyumbatan yang terjadi di sebagian usus Dani. Hal itu diduga terjadi karena dua faktor. Selain Dani pernah dipijat, kondisi tersebut terjadi karena gizi buruk. Pihaknya juga memberikan kesempatan kepada keluarga Dani untuk mengurus jaminan kesehatan.
Dani mengalami gizi buruk sejak ditinggal ibunya, Titing Sunarti, yang merantau ke Surabaya sebagai pelayan di sebuah warung bakso. ''Saya tidak tahu kondisinya ternyata sudah separah ini,'' ujar Titing sembari mengusap air mata kemarin.
Dia sudah sebulan tergolek di RS. Sebelumnya, Dani tinggal bersama salah seorang kerabatnya di Dusun Mojogedang, Banjarejo, Ngariboyo. ''Rencananya, dulu saya ajak dia ke Surabaya dan sekolah di sana. Karena biayanya cukup mahal, akhirnya cukup di sini (Ngariboyo, Red). Ternyata kok seperti ini,'' ujar janda asal Mojoroto, Kediri, itu.
Menurut Titing, dokter mengarahkan agar anaknya menjalani operasi. Sebab, makanan dan minuman tak bisa dicerna Dani dengan sempurna. Dia memuntahkan makanan setelah dikunyah beberapa kali. Hal itu membuat berat tubuhnya turun drastis dua bulan terakhir. ''Dia muntah-muntah terus akhir-akhir ini,'' ungkapnya.
Tetapi, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk biaya operasi dan pengobatan Dani. Dari hasil diagnosis dokter, Dani mengalami gangguan serius pada usus yang mengakibatkan pencernaannya tak normal. Biaya operasinya Rp 20 juta. Titing mengaku tak punya uang sebesar itu. ''Untuk perawatan di sini saja, kami diberi bantuan pihak rumah sakit.''
Menurut Nadia Masdyati Arif, salah seorang dokter yang menangani Dani, bocah itu harus menjalani operasi terkait gangguan pada ususnya. ''Kini dia belum bisa menjalani operasi karena kondisi fisiknya belum stabil,'' katanya.
Nadia menjelaskan, ada penyumbatan yang terjadi di sebagian usus Dani. Hal itu diduga terjadi karena dua faktor. Selain Dani pernah dipijat, kondisi tersebut terjadi karena gizi buruk. Pihaknya juga memberikan kesempatan kepada keluarga Dani untuk mengurus jaminan kesehatan.
ember 1
ember 2
0
2.1K
Kutip
11
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya