Aji Santoso Punya Formula Khusus Untuk Redam Myanmar

Timnas Indonesia U-23 hari ini bakal memulai perjuangannya pada ajang SEA Games 2015 melawan Myanmar (2/6) di Stadion Jalan Besar, Singapura. Hanya kemenangan yang bisa mempermulus jalan timnas untuk melangkah ke fase berikutnya. Mereka juga mewaspadai kekuatan Myanmar dalam hal kecepatan.

Perjuangan skuat Garuda muda pada pagelaran multievent ini memang tergolong cukup berat. Pasalnya, mereka tergabung pada grup A yang diisi tim-tim kuat, macam tuan rumah Singapura, Myanmar Filipina dan Kamboja.

Meski demikian, Garuda Muda tak gentar. Mereka bahkan menyatakan siap tempur pada pertandingan pertama nanti.

"Pemain harus fokus, sabar dan disiplin pada laga nanti. Myanmar sangat kuat dan mengandalkan kecepatan. Kami yakin, kemenangan pada laga nanti bisa mempermulus jalan ke babak selanjutnya," tutur pelatih timnas U-23, Aji Santoso.

Aji-pun sudah memiliki senjata cukup ampuh guna meredam kecepatan dari pemain Myanmar. "Saya telah menemukan formula untuk menghentikan kecepatan mereka," kata dia.

Pernyataan sang pelatih, diamini oleh kapten Garuda Muda, Manahati Lestusen. Dia mengandalkan pengalaman untuk menekuk The White Angels.

"Kami memiliki pengalaman dua tahun lalu mengalahkan mereka di kandangnya. Semoga kami bisa mempersembahkan kemenangan dan memohon doa kepada masyarakat Indonesia agar bisa mendapat hasil maksimal di Sea Games ini," ucap Manahati.

Di lain sisi, pelatih timnas Myanmar U-23, Kyi Lwin -pun mengakui bakal kesulitan menghadapi Indonesia. "Indonesia adalah lawan yang cukup sulit. Kami harus menang untuk mempermudah jalan kami," papar dia. (IES)

sumber

Komentar Aji Santoso Usai Timnas U23 Kalah Dari Myanmar

Berita Bola Indonesia: Pelatih Aji Santoso mengatakan kekalahan telak Timnas U-23 Indonesia dari Myanmar di ajang SEA Games, lebih banyak dipengaruhi oleh situasi persepakbolaan Indonesia yang sedang kisruh. Para pemain menjadi tidak fokus, katanya.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (2/6) malam, Indonesia takluk 2-4. Empat gol Myanmar masing-masing dicetak Shine Thura (21), Thu Aung (38 dan 54), dan Kyaw Zin Lwin (66). Adapun dua gol Indonesia diciptakan Abduh Lestaluhu (45) dan Ahmad Nufiandini (70).

Dilansir situs resmi AFF, pelatih Aji Santoso menyatakan pihaknya sama sekali tidak mau menyalahkan para pemain atas kekalahan ini. Dia yakin para pemain tidak bisa tampil maksimal dan kurang fokus karena faktor eksternal yang terjadi dalam persepakbolaan Indonesia.

Sanksi FIFA terhadap Indonesia, kata Aji, telah mengganggu konsentrasi para pemain. Mental mereka jatuh sebelum bertanding. Sebab bagaimana pun juga para pemain pasti tengah memikirkan masa depan karir mereka setelah sanksi itu dijatuhkan.

“Kami berusaha menjaga mental para pemain tetap tinggi. Bahkan, kami menawarkan bonus kepada para pemain jika memenangi pertandingan. Tetapi, para pemain juga manusia. Mereka tentu berpikir soal masa depan,” kata Aji dilansir situs resmi AFF.

“Saya tidak menyalahkan para pemain. Jika saya adalah pemain, saya juga akan merasakan hal yang sama,” lanjut Aji.

Sanksi FIFA terhadap Indonesia menjadi hal yang disorot soal besarnya pengaruh terhadap Evan Dimas dkk. Hal itu juga yang membuat para pemain meneteskan air mata ketika mendengar lagu kebangsaan “Indonesia Raya” berkumandang sebelum pertandingan kontra Myanmar dimulai.

“Ketika lagu Indonesia berkumandang, beberapa pemain menangis. Begitu pula saya. Saya menyadari bahwa ajang ini menjadi laga internasional terakhir yang akan Indonesia mainkan sampai sanksi FIFA dicabut. Tidak ada yang bisa menebak berapa lama sanksi FIFA itu bertahan. Mungkin bisa 2-4 tahun?” ujar Aji seperti dikutip dari Kompas.com.

“Situasi sepak bola Indonesia memang sedang tidak baik. Namun, saya berharap para pemain memetik pelajaran dari kekalahan ini untuk bangkit pada pertandingan selanjutnya,” tambahnya.


sumber


strategi jitu dikalahkan oleh ambisi menpora