Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid seperti mengenang masa lalunya saat nyantri di pondok pesantren. Ia menyatakan yang diajarkan saat itu adalah tentang Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah, yang berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah.

Kemudian, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan ketika menjadi santri, ilmu tentang memecah belah tidaklah di ajarkan oleh para guru.



"Saat nyantri di Pondok, kami diajarkn Islam yg Ahlussunnah wal jama'ah, bukan ahlulfitnah wal furqah/pecahbelah.#AyoMondok," tulisnya di akun Twitter pribadi, @hnurwahid, Rabu, 3 Juni 2015.

Dalam kicauannya itu, Hidayat pun menyampaikan selamat hari raya waisak bagi yang merayakan sembari menghimbau kepada Budha yang ada di Indonesia untuk sampaikan ajaran kasih dan budi darma ke Myanmar, dan juga kepada Biksu Ashin Wirathu.

"Saat hariraya Waisak, ajaran ttg kasih&budidarma tsb,penting disampaikn olh Walubi langsung ke Mynmar&biksu Ashin W," tulisnya.

[sal]



http://pekanews.com/2015/06/hidayat-...n-ahlulfitnah/

LUAR BIASA MANTAP