Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daphbasketballAvatar border
TS
daphbasketball
Otak Kadal
Pagi semuanya. Ane newbie nih baru pertama bikin thread. Maafin yeh kalo berantakan.
Sumber tulisan ini ane ambli dari bukunya Wahyu Aditya-Kreatif Sampai Mati. Cekidot gan.


Pernah tidak, ketika kamu merasa sedang menemukan ide yang kamu anggap brilian, ide itu justru hanya hinggap sebatas angan-angan ? Kamu merasa tidak berani untuk melaksanakan ide brilian itu menjadi kenyataan. Kamu merasa katakutan dan menjadi tidak percaya diri ketika kamu mau merealisasikan ide tersebut.

Awalnya kamu merasa semangatmu membara, tetapi ketika akan dieksekusi, pelan-pelan kamu merasa tidak bersemangat. Seperti ada sesuatu yang membisikimu dengan kalimat-kalimat yang membuat pesimis, ragu, dan mengancam rasa amanmu.

"Jangan lakukan itu, nanti kamu bisa merugi."

"Jangan bertindak, pasti kamu gagal."

"Awas, jika kamu berbuat seperti itu, orang akan menertawakanmu."

Kata-kata semacam itulah yan dibisikkan jika kamu berniat melakukan sesuatu yang keluar dari zona nyamanmu. Sang pembisik itu bernama Si Otak Kadal.

Menurut Seth Godin, pengarang buku Linchpin, otak kadal itu bukan sekedar konsep, tapi memang nyata di otak kita masing-masing. Dalam ilmu biologi, dia disebut Amygdala. Bagian otak ini bertugas untuk merespon rasa takut, marah, dan nilai-nilai negatif.

Otak kadal selalu berusaha mengajak kita untuk bertahan hidup. Jika ada yang mengganggu, misal nyamuk, kita akan hancurkan dia sampai mati. Namun, jika ada lawan yang lebih mengerikan, misal harimau, otak kita akan lebih memilih untuk menyuruh kita lari terbirit-birit. Dia berusaha untuk menguasai hidup kita dan memastikan bahwa kita tidak melakukan hal yang riskan atau sesuatu yang baru.

Dalam keadaan emergency, Si Otak Kadal berperan menjadi panglimanya. Dia dapat secara cepat menginstruksikan kita untuk melawan atau kabur dari masalah. Dialah alasan kenap kita selalu takut untuk berbuat hal baru. Sukanya yang aman-aman saja. Status quo adalah idolanya. Dia adalah hakim yang selalu memutuskan untuk menolak konsep segar.

Sadar tidak, ketika kita sedang berpikir, kita merasa ada yang sedang berdiskusi di dalam otak kita ? Nah, rekan diskusi kita yang paling dominan itu adalah si otak kadal. Ketika muncul ide baru, si kadal langsung merespon dengan bertanya, Yakin lo ? Sudah jangan cari masalah, diam saja ! Si kadal semaksimal mungkin menimbun ide baru itu agar tidak teralisasi dengan mempertahankan argumen lamanya.

Sebenarnya bagian otak yang senang menerima pemikiran kreatif adalah neocortex. Sayangnya neocortex bagaikan anak baru yang lemah dan pemalu. Kalah garang dengan si kadal yang lebih senior. Neocortex tidak berdaya melihat pertahanan solid si kadal dalam menghadapi ide-ide segar itu.

Untuk mewujudkan ide kreatif kita, tidak ada cara lain selain melawan pertahana si kadal. Tapi ingat, kita tidak bisa mematikan si kadal, karena dia kebal akan selalu ada sampai kita meninggal. Kita hanya bisa membuat dia siuman. Pada akhirnya ide yang kita buat bisa terealisasi ketika si kadal sedang pingsan.

Akan tetapi, bersiap-siaplah. Si kadal memiliki ilmu sakti yang bisa meluluhlantakkan ide kita. Si kadal mempunyai kesaktian untuk memengaruhi kita menunda-nunda pekerjaan, sangat terobsesi tentang hal yang detail, suka mengkritik berlebihan, menciptakan kecemasan, dan pandai untuk mencari-cari alasan. Ide akan perlaha-lahan lenyap jika kesaktian tersebut menyerang kita terus-menerus.

Tetapi, kita juga tidak bisa begitu saja menyerah. Ada senjata yang bisa kita siapkan untuk menghadapi kesaktiannya.

Senjata yang wajib dimiliki dan ditempa adalah :

1. Mengizinkan ide yang dianggap buruk oleh si kadal untuk masuk. Anggap bahwa tidak apa-apa jika mendapatkan ide buruk, itu adalah hal yang wajar.
2. Sebisa mungkin tidak ada Plan B dalam sebuah ide, jangan beri si kadal untuk memilih.
3. Latih diri untuk memiliki pola pikir yang berlawanan dari si kadal.
4. Rangkul kegagalan sebagai pengalaman dalam belajar.
5. Jangan membuat berbagai macam alasan.

Insya Allah, dengan senjata-senjata tersebut, kita bisa membuat si kadal tidak sadarkan diri. Selamat berjuan kawan !

Tulisan di atas bersumber dari buku "Kreatif Sampai Mati" Butir 12 (hal. 198)
Penulis : Wahyu Aditya

Sekian dlu thread pertama ane. Mudah-mudahn bermanfaat dan ga repost. Mhn maaf klo banyak kurangnya. #mariberbagi #kreatifsampaimati
0
3.1K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.