Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ibnutiangfeiAvatar border
TS
ibnutiangfei
Karena Jangkrik, Bambang Jadi Bos Beromzet Miliaran
Karena Jangkrik, Bambang Jadi Bos Beromzet Miliaran

Para penggemar grup lawak legendaris Warkop DKI pasti ingat salah satu ucapan Kasino dalam film "Chips": Jangkrik bos!

Di film satir tentang polisi tersebut, Kasino kerap mendulang fulus usai berucap itu pada komandannya.

Puluhan tahun berlalu sejak film itu diproduksi, jangkrik mendatangkan untung bukan lagi sekedar bumbu cerita alias sudah nyata.

Tengok saja Bambang Setiawan, pemuda 28 tahun asal Cirebon. Alumni Teknik Sipil Insitut Teknologi Bandung itu bisa meraup omzet sekitar Rp 10 juta-Rp 14 juta per hari karena berhasil membangun kerajaan jangkrik di Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.

Jika dikalikan 360 hari, maka omzetnya bisa mengundang decak kagum. "Sekitar Rp 4 miliar pada 2014, Rp 2,5 miliar (2013), dan Rp 1 miliar (2012)," kata Bambang, saat berbincang dengan merdeka.com, kemarin.

Bambang memulai bisnis jangkrik di penghujung 2010. Kala itu, dia melihat produksi jangkrik tak stabil. Terkadang jumlahnya di bawah kebutuhan pasar.

Saking serius menggarap potensi ekonomi dari kerabat dekat belalang itu, dia rela menyetop sejumlah bisnis sudah lama dijalaninya. Semisal berjualan plastik dan mainan anak.

Bermodal Rp 7 juta, Bambang membeli sekitar 250 kilogram jangkrik, terbagi dalam 50 kotak, dan 2,5 kilogram telur jangkrik.

"Kebetulan tahun itu di desa saya banyak orang menganggur akibat bangkrutnya perusahaan rotan. Sehingga bisnis ini saya jalani sekaligus membuka lapangan kerja."

Sayang, tak semua warga desa langsung bersedia membantunya beternak jangkrik lantaran dianggap tak prospektif. Ditambah bisnis jangkriknya tak kunjung ekspansif.

"Pada 2011 bisnis saya sempat error, karena produk saya ini masih terkenal baru di desa. Belum lagi, ternak jangkrik diperlukan pemahaman budidaya sendiri," ungkapnya.

Dia kemudian memotivasi dan melatih warga budidaya jangkrik. Alhasil, Bambang menjadi ketua kelompok peternak jangkrik terbesar di Cirebon.

Dalam lima tahun, Bambang bisa memproduksi 200 kilogram jangkrik alam dan 8 kilogram telur jangkrik per hari. Wilayah penjualannya pun sudah meluas hingga sebagian besar Jawa.

Bambang menjual jangkrik hidup seharga Rp 45 ribu-Rp 50 ribu per kilogram. Sementara telur jangkrik dibanderol Rp 400 ribu-Rp 450 ribu per kilogram. Dari bisnis ini, Bambang mengaku bisa menggaji 65 orang karyawannya sesuai standar upah minimum di daerahnya.

"Karena banyak pegawai sudah mandiri, jadi sekarang saya hanya fokus kepada pemasaran saja. Karena semakin ke sini, harganya semakin kompetitif."

Sumber

Trik Apik Bisnis Ternak Jangkrik
Spoiler for Trik 1:

Spoiler for Trik 2:

Spoiler for Trik 3:


Keren...ternak jangkrik...kalo dulu ane tahunya jangkrik itu diadu...emoticon-Big Grin

Jangan lupa bantu emoticon-Rate 5 Starsama emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Mampir ke trit ane yg lain

Gara-Gara Ayahnya Kena Diabetes, Mahasiswi Ini Raih Omzet Lebih dari Rp 1 Miliar
Kisah Hebat Tim KJRI Jeddah Bebaskan WNI dari Hukuman Mati
Diubah oleh ibnutiangfei 17-03-2015 11:51
0
9.5K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.