- Beranda
- Berita Luar Negeri
Terungkap, Begini Cara Penyiksaan Etnis Rohinya dan Terkejam di Dunia
...
![mr.josh.tampan](https://s.kaskus.id/user/avatar/2015/02/13/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
mr.josh.tampan
Terungkap, Begini Cara Penyiksaan Etnis Rohinya dan Terkejam di Dunia
Quote:
![Terungkap, Begini Cara Penyiksaan Etnis Rohinya dan Terkejam di Dunia](https://s.kaskus.id/images/2015/05/31/7674356_20150531085647.jpg)
Laporan tentang penyiksaan, rudapaksaan dan pembunuhan yang dialami migran Rohingya dari Myanmar kembali diterima BBC.
Wartawan BBC Ian Pannel yang mengunjungi kamp yang sebelumnya dipakai pedagang manusia di Malaysia, menerima laporan bahwa para migran ditahan, dipukuli dan disiksa.
Seorang wanita mengatakan dirinya menyaksikan tahanan wanita dibawa dan dirudapaksa pedagang manusia.
Sebagian dari mereka tidak pernah kembali.
Sementara seorang migran pria yang menghuni kamp selama dua tahun, menceritakan bagaimana cabe ditaruh di matanya.
Dirinya juga melihat migran lain digantung pada leher mereka oleh para pedagang manusia.
Pria itu mengatakan terdapat banyak makam di hutan. BBC mengetahui terdapat sekitar 40 makam di kamp di daerah di dekat perbatasan dengan Thailand.
Ratusan Diselamatkan
Pada hari Jumat (29/5/2015) Myanmar menyatakan lebih tujuh ratus migran telah diselamatkan angkatan lautnya di pantai selatan negara itu.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan di dalam kelompok tersebut terdapat hampir seratus dua puluh anak-anak dan wanita.
Sementara itu di Bangkok, Thailand delegasi kawasan bertemu untuk mencari jalan mengatasi masalah migran.
Mereka sepakat meningkatkan usaha menyelamatkan migran yang berada di laut dan mengatasi perdagangan manusia.
Tetapi Myanmar menolak pernyataan seorang pejabat PBB bahwa negara itu harus memberikan status hukum kepada semua penduduknya.
Di Mana Aung San Suu Kyi?
Dulu dunia tak dapat menyangkal bahwa Aung San Suu Kyi adalah tokoh yang mewakili orang-orang tak berdaya di Myanmar.
Namun, belum keluarnya komentar soal krisis pengungsi Rohingya dari mulut pemimpin oposisi itu membuat moral Suu Kyi dipertanyakan.
Bahkan, pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama sempat menyindir secara halus keengganan Suu Kyi bersuara soal masalah pengungsi etnis minoritas Rohingya ini.
Berbagai foto yang menampilkan para migran Rohingya, dan Banglades, yang diselamatkan dari perahu-perahu kayu yang terkatung-katung di tengah laut menuju pesisir sejumlah negara Asia Tenggara telah memicu seruan aksi kemanusiaan untuk mengatasi krisis ini.
Di tengah pengabaian yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap masalah ini, dunia internasional berharap Suu Kyi memberikan sedikit dorongan moral dalam hal ini.
Namun, hingga kini Suu Kyi belum bersuara terkait masalah Rohingya dan hal itu mendapatkan perhatian khusus dari Dalai Lama yang meminta rekannya sesama penerima hadiah Nobel itu untuk membantu warga Rohingya.
"Sangat menyedihkan. Dalam masalah ini saya harap Aung San Suu Kyi, sebagai pemenang Nobel, bisa melakukan sesuatu," kata Dalai Lama kepada harian The Australian yang terbit pada Kamis (28/5/2015).
Dalai Lama sangat memahami kesulitan yang dialami Suu Kyi di negara yang langsung akan mengecam jika seseorang memberikan simpatinya kepada warga Muslim Rohingya.
"Namun, di samping kondisi itu saya merasa dia (Suu Kyi) bisa melakukan sesuatu," tambah Dalai Lama.
Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan atau tahanan rumah selama masa pemerintahan junta militer Myanmar karena kampanyenya untuk memperjuangkan demokrasi di Myanmar.
Pengorbanan pribadi Suu Kyi, yang berakibat terpisahnya Suu Kyi dengan anak-anak dan suaminya yang kini bermukim di Inggris, menempatkan Suu Kyi sebagai salah satu tokoh perdamaian dunia.
Namun, sejak bebas dari tahanan rumah pada 2010, Suu Kyi berubah dari seorang tokoh pejuang HAM yang sangat gigih menjadi seorang aktor politik yang tengah mempersiapkan kemenangan partainya dalam pemilihan umum yang akan digelar tahun ini.
"Sang pemenang hadiah Nobel kini menjadi sebuah kekecewaan besar karena kegagalannya yang berlanjut dalam membela hak asasi manusia di Myanmar," kata Phil Robertson, wakil direktur HUman Right Watch (HRW).
Pemerinta Myanmar memang menjadi pihak paling bertanggung jawab terkait eksodus etnis Rohingya dari negeri itu, namun Robertson lebih mengecam kegagalan Suu Kyi sebagai seorang aktivis veteran yang gagal menggunakan "kekuatan moral" untuk membantu etnis Rohingya.
SUMBER
SUNGGUH KEJAM DAN SADIS ....
BAJINGAN, BANGSHAT, BIADAB
![Marah emoticon-Marah](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zb3lb65.gif)
![Marah emoticon-Marah](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zb3lb65.gif)
![Marah emoticon-Marah](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zb3lb65.gif)
0
3.5K
Kutip
18
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita Luar Negeri](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-250.png)
Berita Luar Negeri![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
79.3KThread•11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok