Mulai Tahun Depan, Ujian Nasional berlangsung pada Februari
TS
inayram
Mulai Tahun Depan, Ujian Nasional berlangsung pada Februari
waduh ga nyangka HT baru nyadar sekarang, padahal ane sempet ngaskus kemaren
terima kasih buat semua warga kaskus
Spoiler for screenshot HT:
Selamat datang di thread pertama ane
Kali ini ane akan share berita terkait pelaksanaan UN untuk tahun depan
Dijamin ini bukan repost
Jadi kemaren sore ane buka Line, terus di timeline ada salah satu account yang ngasih screenshot salah satu berita bahwa UN tahun depan berlangsung bulan Februari Terus ane nyari-nyari beritanya di google, takutnya hoax eh ternyata emang ada beritanya
So, check this out
Quote:
Ujian Nasional 2016 Dipercepat pada Februari
Jumat, 29 Mei 2015, 08:19 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mempercepat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada 2016. Menurut Kepala Pusat Penelitian Pendidikan (Kapupendik), Nizam, para siswa tidak akan melaksanakan UN seperti yang telah dilakukan tahun ini.
“UN tahun depan akan dipercepat waktunya,” ungkap Nizam melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (28/5) malam. Rencananya, UN dilaksanakan pada Februari 2016.
Pemerintah memberikan kesempatan agar siswa yang nilainya kurang bisa memperbaiki. UN juga tidak lagi menjadi akhir atau penutup pembelajaran.UN hanya menjadi bahan evaluasi menjelang masa akhir pendidikan para siswa.
“Sehingga kalau kurang nilainya bisa dilakukan remedial,” ujar Nizam.
JAKARTA - Tahun depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memajukan penyelenggaraan ujian nasional (unas) jenjang SMA/sederajat menjadi Februari. Tahun-tahun sebelumnya, unas digelar April.
Rencana ini diungkap langsung oleh Mendikbud Anies Baswedan. Dimajukannya penyelenggaraan unas ini, berarti ujian tahunan itu digelar di awal semester genap. Sedangkan selama ini unas selalu digelar di April atau di akhir semester genap. Semester genap biasanya berjalan mulai Januari.
Sekilas perubahan jadwal unas ini memiliki konsekuensi pada penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Yakni adanya pemampatan materi pelajaran di semester ganjil. Pemampatan itu dilakukan untuk mengakomodasi materi pelajaran yang biasanya diajarkan di semester genap.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam di Jakarta kemarin (27/5) mengatakan, memang benar ada rencana mengubah jadwal penyelenggaraan unas. Yakni unas yang biasanya digelar di akhir semester genap, digeser menjadi di awal semester genap.
Namun dia menegaskan tidak ada pemampatan materi pelajaran di semester ganjil. "Materi pelajaran tetap berlangsung seperti biasa," katanya. Dengan demikian materi yang diujikan dalam unas hanya sampai materi kelas XII semester ganjil.Intinya materi ujian tidak boleh berisi materi yang belum pernah diajarkan.
Kemendikbud tidak asal-asalan dalam mengambil kebijakan memajukan penyelenggaraan unas ini. Mendikbud Anies Baswedan menuturkan dengan dimajukannya penyelenggaraan ujian tahunan itu, ada jeda waktu bagi siswa untuk mendapatkan orientasi tambahan menjelang kelulusan.
"Selama ini yang ada kan hanya orientasi siswa baru. Sedangkan orientasi siswa yang akan lulus tidak ada," katanya.
Anies mengungkapkan bahwa hanya separo lulusan SMA sederajat yang melanjutkan kuliah. Sementara lainnya ada siswa yang ingin bekerja ikut orang atau perusahaan, berwirausaha, atau menjadi CPNS, TNI/Polri.
Nah para siswa dengan beragam pilihan setelah lulus SMA itu perlu ada pendalaman wawasan. "Waktu antara Februari sampai April itu bisa menjadi berharga," katanya.
Misalnya bagi siswa SMA yang berniat melanjutkan kuliah, maka akan dibekali matrikulasi untuk membantu kelulusan ujian masuk PTN. Sedangkan bagi siswa yang ingin bekerja, diajari cara menulis lamaran kerja, membuat CV yang menarik, hingga teknik menghadapi wawancara kerja.
Pihak sekolah juga bisa berinisiatif untuk menghadirkan alumni mereka dengan beragam profesi untuk memberikan wawasan kepada siswa yang akan lulus. Dengan cara ini, siswa tidak seolah-olah dibiarkan begitu saja mengarungi dunia nyata setelah tamat SMA. (wan/end)
WARTA KOTA, SENAYAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menyelenggarakan ujian nasional (UN) jenjang SMA pada Februari 2016.
Adapun biasanya, UN diselenggarakan sebagai penutup dari kegiatan belajar mengajar dan ujian sekolah. Pelaksanaan UN biasanya dilakukan bulan April.
Mendikbud Anies Baswedan menyebutkan pelajaran tetap berlangsung seperti biasanya dan tidak ada pemadatan.
"Materi yang diujikan dalam ujian nasional adalah mata pelajaran yang sudah diajarkan. Tidak boleh berisi materi yang belum belum pernah diajarkan. Jadi, bahannya hanya sampai semester V," kata Anies di Kantor Kemendikbud, Jumat (29/5/2015) siang.
Anies menambahkan, dimajukannya jadwal UN dilakukan agar siswa dapat mempersiapkan para siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya.Menurutnya, ia mengatakan, untuk sekolah yang menggunakan kurikulum 2013, pihaknya sedang melakukan pembahasan apakah akan ada materi berbeda atau sama dengan yang tidak menggunakan kurikulum 2013.
Sementara, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemendikbud Nizam mengatakan desain UN dilakukan di akhir semester V agar siswa bisa melakukan perbaikan jika hasil UN-nya kurang dari standar yang ditetapkan, yakni 55.
"Konsepnya diubah, UN bukan akhir atau penutup pelajaran, tetapi sebagai bahan evaluasi di jelang akhir. Sehingga, kalau kurang (belum memenuhi kompetensi) bisa dilakukan remedy," terang Nizam.
Sementara, menurut Nizam, bagi mereka yang sudah mencapai kompetensi maka di semester akhir bisa melakukan pengayaan atau persiapan masuk perguruan tinggi.
Tidak sependapat, Pemerhati Pendidikan, Doni Koesoema, mengatakan, sebaiknya UN tetap dilakukan seperti jadwal sebelumnya. Ia menyebutkan, jika UN dipercepat akan membuat siswa memiliki banyak waktu luang usai ujian.
"Kalau UN-nya sudah dilakukan, biasanya siswa cenderung tidak mau belajar, karena banyak yang menganggap UN itu ujian terakhir. Ini justru akan membuat efek negatif," katanya.
Ia berpendapat, UN lebih baik dilakukan bulan April seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Apalagi, tambahnya, dengan pemberlakuan dua kurikulum maka pemerintah harusnya fokus pada pembenahan kurikulum sebelum beralih ke UN.
"Siswa bisa kurang persiapan kalau dilakukan pada Februari," katanya.
Intinya mulai tahun depan UN akan belangsung pada bulan Februari, di mana pada pelaksaan UN sebelumnya biasanya berlangsung pada bulan April atau Mei. Meski UN udah nggak lagi jadi penentu kelulusan, tapi nilai UN masih diperlukan untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi, seperti SMA yang nilai UN nya bakal dibutuhin buat masuk PTN
Meski UN udah nggak dipake buat kelulusan dan bakal ada remednya, jangan anggap sepele UN ya
Jadi, buat yang sekarang kelas 8 atau 11 mending persiapin diri dari sekarang
BANDARLAMPUNG - Ujian nasional (UN) jenjang SMA/sederajat selama ini digelar bulan April. Tetapi tahun depan, Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Kemenbuddikdasmen) memajukan penyelenggaraan UN menjadi Februari. Rencana ini diungkap langsung Menbuddikdasmen Anies Baswedan.
Dimajukannya penyelenggaraan UN ini, berarti ujian tahunan itu digelar di awal semester genap. Sedangkan selama ini UN selalu digelar di April atau akhir semester genap. Diketahui, semester genap biasanya berjalan mulai Januari.
Sekilas perubahan jadwal UN ini memiliki konsekuensi pada penyampaian materi pelajaran (mapel) kepada siswa. Yakni adanya pemampatan materi pelajaran di semester ganjil. Pemampatan dilakukan untuk mengakomodasi materi pelajaran yang biasanya diajarkan di semester genap.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam di Jakarta kemarin (27/5) membenarkan. Namun, dia menegaskan tidak ada pemampatan materi pelajaran di semester ganjil. Dengan demikian, materi yang diujikan dalam UN hanya sampai materi kelas XII semester ganjil. Intinya materi ujian tidak boleh yang belum pernah diajarkan.
Kemenbuddikdasmen tidak asal-asalan dalam mengambil kebijakan memajukan penyelenggaraan UN ini. Anies Baswedan menuturkan, dengan dimajukannya penyelenggaraan ujian tahunan itu, ada jeda waktu bagi siswa untuk mendapatkan orientasi tambahan menjelang kelulusan.
BANDARLAMPUNG - Rencana percepatan jadwal ujian nasional (UN) 2016 dari April ke Februari berpotensi menambah beban siswa. Sebab, materi pelajaran di semester genap terpaksa dimajukan. ’’Itu malah membuat siswa tambah pusing dan terbebani. Kami akan ajukan masukan ke kementerian,” ujar Kepala Musyawarah Kerja Kepala (MKKS) SMP Bandarlampung Muhammad Barun kemarin.
Ia mengungkapkan, UN mendatang memang dilaksanakan dalam beberapa tahap. Misalnya ujian teori dan koginitif.
Besar kemungkinan, apabila pelaksanaan UN dimajukan, itu hanya berupa ujian teori. Sehingga nantinya siswa masih mendapat kesempatan memperoleh materi pelajaran secara utuh.
”Tapi kami sudah sampaikan agar pelaksanaan UN justru sebaiknya dilaksanakan akhir semester saja,” ujarnya.
Pengamat pendidikan Budi Kustoro juga tidak menyetujui jika pelaksanaan UN 2016 dimajukan Februari. Sebab, pemerintah belum bisa memperjelas perbedaan fungsi UN dan pencapaian kompetensi.
”Faktor kelulusan siswa itu kan dinilai dari pencapaian kompetensi dari kurikulum. Itu yang menilai sekolahan,” tukasnya.
Maka dari itu, proses penilaian kompetensi jangan sampai terganggu dengan pelaksanaan UN. Sehingga pihak sekolah juga bisa menilai secara utuh dalam satu semester. Siswa juga bisa lebih maksimal dalam menyerap materi pelajaran, tanpa harus disibukkan dengan UN. ”Bagusnya Mei saja,’’ sarannya.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Nizam sebelumnya membenarkan percepatan jadwal UN ini. Namun, dia menegaskan tidak ada pemampatan materi pelajaran di semester ganjil. Dengan demikian, materi yang diujikan dalam UN hanya sampai semester ganjil. Intinya materi ujian tidak boleh yang belum pernah diajarkan. (yay/c1/ade)
Terima kasih telah mampir ke thread ini, dan juga terima kasih telah me-reply, memberi rate pada thread ini, ]share thread ini, dan/atau ngasih cendol ke ane lewat thread ini