Jauh dipinggiran perkotaan Medan, Sumatra Utara tepatnya Tapanuli Utara terdapat sebuah pedesaan bernama desa Sibuntuon yg saat itu masih sangat sulit dijangkau oleh kendaraan umum dan masih jauh dari keramaian.
Untuk menempuh desa tersebut saja membutuhkan kira-kira kurang lebih 6 jam dari Medan Kota menggunakan kendaraan bermotor ditambah dengan berjalan kaki kurang lebih 2 jam untuk sampai di desa tersebut.
Disana berdiri sebuah rumah megah nan istana satu-satunya yg disekitar rumah tersebut masih jarang rumah lain berdiri, hanya ada beberapa rumah dan itupun dengan jarak puluhan meter ke sekitar rumah.
Tepat dibelakang rumah tersebut ada sebuah pohon beringin raksasa berukuran hampir 10 orang dewasa jika sambil berpegangan tangan dan memeluk pohon tersebut bersama-sama.
Dengan tinggi menjulang kelangit kira-kira kurang lebih 30 meter yg menurut cerita keluargaku serta warga sekitar sudah terjadi banyak pembunuhan dan juga wanita gantung diri dipohon itu (Bukan dengan tali, melainkan dengan akar pohon yg gelantungan pada pohon itu).
Menurut cerita juga sudah tumbuh beratus-ratus tahun dan masih kokoh disana dan disekeliling pohon beringin tersebut terdapat kuburan-kuburan belanda kuno jaman dulu.
Juga tepat 7 meter didepan rumah itu terdapat sumur tua sedalam puluhan meter yg sudah berlumut tak tau sudah berapa lama berada disana dengan dikelilingi puluhan pohon pisang dan pohon kemiri disana.
Setiap hari tepat jam 12 malam yg sudah menjadi kebiasaan, suara-suara burung hantu dipadu dengan suara burung jalak dari pohon itu serta diiringi suara anjing melolong seperti menangis akan selalu terdengar menyayat telinga.
Ya ! Darisana lah aku berasal seorang anak laki-laki pendiam dan jarang berteman juga sangat jarang keluar rumah untuk bermain bersama teman-teman dengan anak seusiaku kala itu.
Bagaimana tidak ! dikarenakan aku adalah seorang anak yang manja, cucu dari orang terkaya pengusaha sebuah pabrik cangkang sawit juga pemilik dari beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) dan salah satu tengkulak atau juragan padi (biasa disebut Toke di daerah tapanuli) di desa tersebut sampai hampir setengah masyarakat dari tapanuli utara mengenal keluargaku.
Aku adalah Bima nama pemberian dari sang nenek yang dimana anak pertama sekaligus cucu pertama yg lahir di keluarga kami pada tanggal 15 Januari 1993 yang memiliki zodiak capricorn dari pasangan muda bernama ridwan bapakku dan ruslina mamaku, Aku dibesarkan dengan kasih sayang dan kemewahan yg berlimpah sehingga tak sedikitpun ada kekurangan bagiku.
Aku tumbuh menjadi anak yg sehat, cerdas dan lebih bongsor (perkembangan bobot badan lebih besar dan tinggi) dari anak seusiaku. Hari demi hari, Bulan demi bulan hingga Tahun demi tahun pun berlalu, Diusiaku yg baru berumur 4,5 tahun aku mengajukan permintaan yg cukup mengagetkan orang tua dan keluargaku yang lain hari itu, ..
“Maaa,,!! aku mau masuk sekolahhhh, kalo enggak aku ga mau makannnn...!!!”, Bagaiman tidak kaget! Biasanya anak usia 6 tahun baru masuk sekolah SD sedangkan aku masih berumur 4,5 tahun.
Dan akhirnya permintaan itupun dituruti oleh orang tuaku, Aku pun didaftarkan untuk sekolah di Sekolah Dasar didesa tersebut yaitu SD Negeri 1 Uluan.
Beberapa hari kemudian akhirnya hari yg ditunggu-tunggu tibalah saatnya hari pertama untuk mulai bersekolah, Hari itu aku ditemani oleh mamaku kesekolah sampai pulang jam sekolah tiba.
Tak ada perasaan apapupun kecuali perasaan senang,riang dan gembira yg kurasakan hari itu, Disana aku mendapat wajah-wajah teman baru yang akan selalu bersamaku dalam satu kelas sampai lulus SD nanti.
Namun kenyataan berbeda, teman-teman sekelasku bukan malah ramah dan ingin berteman denganku. Aku malah selalu diejek “Anak Manja” dan dijadikan bahan tertawaan oleh teman-teman kelasku tersebut, Kerap kali aku hanya selalu menangis , menangis, dan menangis bila mendapat ejekan-ejekan tersebut, namun aku tetap bertahan untuk selalu bersekolah.
Hingga pada setiap akhir tahun sekolah pembagian raport kenaikan kelas, Aku selalu menjadi juara 1 dan 2. Ya,! itulah akuuu, Seorang anak manja nan lemah yang selalu sabar dan cerdas disekolahku.
Menjelang kelas 4 SD Dengan Usiaku yg baru beranjak 8 Tahun, mulailah kejadian-kejadian aneh menghampiriku. Suatu malam tepat pada malam jumat, Aku dan tanteku bernama Ria menginap dirumah saudara kami yg hanya berjarak 2 kilometer saja dari rumah kami.
Namun karena pada malam tersebut aku tak betah berada disana karna suatu alasan yg tak jelas aku selalu meminta pulang kepada tanteku dan tak bisa dielak lagi, tepat jam 11:40 malam akhirnya kami pulang dengan berjalan kaki santai tanpa rasa takut sedikitpun karna sudah terbiasa menyusuri jalan setapak yang dibangun oleh warga sekitar melewati pohon beringin tersebut untuk masuk ke rumah-rumah warga.
Kami berdua terus berjalan hingga tepat didepan pohon beringin tersebut yg sedikit lagi hampir sampai kerumah kami,
“Tolonggggggg, Tolonggggggggg,,!!!” Suara tante Ria berteriak, Sontak akupun kaget, panik dan ketakutan dibuatnya.
“Ada apa tannn? Ada apa?” teriakku, namun dia tak menghiraukan ku dan masih berteriak minta tolong, Tak berapa lama kemudian beberapa warga sekitar dan beberapa keluargaku sudah berkumpul didekat kami dan menanyakan apa yang terjadi.
“Ada apa riiaa ?” terdengar suara kakekku bertanya.
“Tadi dibelakang si Bima ada sosok Tinggi berbadan besar dan berbulu dengan mata melotot dan lidah menjulur sambil meneteskan air liur mengikuti dan memegang kepalanya..!!”
Sontak semua yg berada disitu kaget dan bertanya kepadaku,
“Tidak ada apa-apa dari tadi disini, yg ada cuma aku sama tante Ria aja dari tadi” begitu jaawabku,
Karna memang aku tidak melihat apa-apa kecuali hanya tante Ria dan pohon-pohon yg tumbuh disekeliling jalan.
“Yasudahlah mungkin salah liat kaliii gara-gara sudah ngantuk apalagi ini sudah larut malam” kata bapakku, Kemudian semua kembali kerumah masing-masing seakan tidak terjadi apa-apa dan kamipun sudah berada dirumah.
Namun anehh tante Ria malam itu menatapku, matanya seakan ketakutan melihatku dan mengeluarkan keringat dingin yg cukup deras dari hening dan lehernya.
Ternyata bukan cuma aku saja yg memperhatikan tante Ria saat itu, Kakekku pun memperhatikan dia,
“Sudahlah Ria, mungkin itu Cuma salah lihat tadii!!!” sambil kakekku berkata, Tante Ria pun mengiyakan dan pergi kekamarnya.
Akhirnya tepat jam 1 malam semua pun tertidur pulas kecuali aku yg masih sedang asyik nonton film action Jackie Chan kesukaanku, di TV ruang tamu dengan kakekku yg sudah tertidur pulas disofa panjang tepat disamping sebelah kiri ku, karna memang libur panjang akhir tahun sekolah selama 2 minggu sudah dimulai dari 3 hari yg lalu aku diperbolehkan menonton TV sampai larut malam.
Ditengah-tengah sedang asyik dan fokus nonton TV aku seperti mendengar suara cakaran kaca dengan jari-jari yg memiliki kuku panjang dari jendela kaca ruang tamu kami.
Spontan aku mengambil remote yg tergeletak disampingku yg dimana dari tadi aku nonton sembaring tiduran diatas karpet permadani empuk dari bulu domba,kemudian kukecilkan volume TV tersebut dan kuletakkan kembali disampingku.
Ternyata benar suara yg kudengar tadi mulai menyilukan telingaku, spontan aku menoleh kearah jendela kaca yg ditutup hordeng warna cokelat jauh dibelakangku, dan ternyata tak ada apa-apa disana.
Namun suara cakaran kuku dikaca tersebut makin menyilukan telingaku, bermaksud untuk menekan tombol mute diremote agar memastikan suara tersebut memang bukan suara dari TV, aku malah sontak kaget ternyata remote TV yg tadi kuletakkan disebelahku sudah tak ada.
Suara tersebut pun terdengar lagi dari arah jendela kaca dibelakangku dan aku bangun dan berdiri untuk menghampiri jendela tersebut.
Quote:
Original Posted By pandhu.swandita►Kalo ini emang cerita "real", ane nangkepnya ente bukan mau cerita tp malah mau pamer.
Kebanyakan aksen "sombong" nya. Menurut ane sih, yg gak perlu diketahui sama pembaca ya gak usah ditulis gan!
ya walaupun ente emang beneran kaya, tp pembaca gak pengen tahu hal itu, yg pembaca pengen tahu "what, who, when, where, why, how," nya
Pertanyaan + tanggapan yg bagus gan...
Semua kesombongan yg agan maksudkan tentang saya itu nanti bakal ada kejadian misterius yg berhubungan dengan kisah ane ini gan...
makanya ane sengaja cantumkan itu semua gan...
dipantau aja deh gan update2nya,,,
nanti agan akan paham sendiri kok maksud dan tujuan TS menulis yg menurut agan kesombongan TS tersebut....
Quote:
pengen share di SFTH tapi semuanya rata2 curcolan ala romantic & sadness semua gan yg ane baca...
makanya ane sengaja share dimari gan...
Quote:
Original Posted By kurang.gizi►baru tau aku klo di daerah tarutung ada perkebunan kelapa sawit...
baru kali ini juga kudengar ada org taput nama nya bima...
maaf gan coba dibaca lagi opening story nya...
Bukan perkebunan kelapa sawit gan,, melainkan "Pabrik Cangkang Sawit",,
Bima itu nama panggilan ane aja gan,,,
B.I.MA itu singkatan dari nama lengkap ane... (ga usah ane sebut lah ya nama lengkap ane)
"MA"nya itu singkatan marga ane,,, (MAnurung)
Quote:
Original Posted By aya.namida►Asli ga nih? Mana foto beringinnya? Mana foto rumah TS yg katanya paling gede di desa itu kaya istana?
Kalo bener TS nya perlu diruqyah nih..
Untuk foto Rumah,Pohon Beringin dan sekelilingnya tersebut segera pasti akan ane update gan untuk bukti nyata,,,
Berhubung ane skrng lgi tinggal/merantau dijakarta dan belom sempet pulang2 kesana jadi mohon bersabar ya nunggu Pict nya,,,