Pekerja paruh waktu dan pekerja lepas, atau istilah kerennya freelance merupakan salah satu mesin ATM bagi banyak mahasiswa masa kini. Uang saku yang tidak cukup membuat para mahasiswa memutar otak untuk berburu pekerjaan yang tidak terkait waktu.

Bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan karena uang saku yang kurang. Namun dengan melakukan pekerjaan paruh waktu, bisa untuk menambah uang shopping. Lalu pekerjaan apa saja yang bikin kantong mahasiswa ini menebal? Berikut ulasan gan / sist

1. Tutor atau Guru Les

Salah satu pekerjaan yang banyak diburu mahasiswa yaitu menjadi guru les. Selain waktu bisa ditentukan sendiri, komisi yang dihasilkan juga tergantung dengan kuantitas kerjanya. Pekerjaan ini bisa dimiliki karena kenalan atau masuk di lembaga Bimbel.



Sumber uang menjadi tutor bisa berlipat-lipat jika semakin banyak murid atau masuk lembaga kursus ternama. Karena mahasiswa merupakan kaum intelektual maka pekerjaan ini memang pantas bagi mahasiswa. Sudah ada yag pernah mencoba?

2. Blogging

Profesi satu ini juga bisa dibilang pekerjaan mahasiswa yang bisa menebalkan dompet. Apalagi mahasiswa jaman sekarang boleh dibilang lebih canggih dan punya banyak ide seru. Dengan blogging atau vlogging, mereka bahkan bisa jadi terkenal dan mendapatkan pundi-pundi rupiah tambahan. Bukan hanya itu, para blogger bisa mengasah kemampuan menulisnya dengan baik lewat situs pribadinya.



Hasil dari ngeblog bisa membuat para mahasiswa bisa tenar lewat tulisannya. Bukan hanya tenar, banyak dari mereka mampu menjual buku sendiri dan expert dalam bidang tertentu berkat menulis atau membuat vlog. Kalau kemampuan bahasamu bagus, coba deh menilik bidang freelance editor atau penulis. Lumayan tuh buat uang saku tambahan.

3. Usaha Online

Bisnis online shop saat ini sedang menjadi trend menambah uang di rekening bank para mahasiswa. Hanya bermodalkan Facebook, Twitter dan Instagram, pundi-pundi rupiah bisa didapatkan dengan mudah.



Tanpa perlu berpanas-panas untuk mencari produk pilihan. Kita cukup menjadi reseller dari sebuah produk saja. Produk yang paling laris biasanya berupa make up wanita, baju, sepatu bahkan alat elektronik.

4. Bersihkan Mobil atau Motor

Pekerjaan satu ini, dulunya memang menjadi pekerjaan paruh waktu para mahasiswa. Bermodalkan kerja keras dan tanpa malu, banyak mahasiswa mau bekerja untuk membersihkan mobil atau motor.



Saat ini mereka bukannya meninggalkan pekerjaan paruh waktu satu ini, tapi mereka membuat peluang usaha sendiri dengan membuka bengkel dan tempat cuci motor. Malah lebih menguntungkan bukan? Dengan membuka usaha sendiri dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran dan melatih kemampuan bisnis kita.

5. Jual Minuman di Hari Minggu

Bukan hanya masuk bengkel atau mengelola cucian motor dan mobil. Banyak para mahasiswa yang ikut andil dalam jual beli di tempat ramai seperti pasar minggu atau balai olahraga. Biasanya hari yang paling menguntungkan adalah hari minggu, hari istimewa saat banyak orang libur atau pagi sebelum jam kantor.



Saat ini, kue cubit pun bisa menghasilkan duit. Menjajakan makanan di jalan atau melalui stan makanan sudah bukan hal yang dipandang kelas dua lagi. Justru menjadi ladang uang tambahan yang bisa dimanfaatkan. Sebentar lagi memasuki bulan puasa, umumnya ada acara ngabuburit yang sering digunakan mahasiswa untuk jualan takjil atau menu berbuka.

6. Penjaga Toko

Pekerjaan lain yang dapat dilakukan mahasiswa disela-sela waktu kosong setelah kuliah adalah menjaga toko. Di kampus-kampus besar
tentunya dekat dengan pusat perbelanjaan yang mempekerjakan mahasiswa.



Bekerja di toko memang pekerjaan menggunakan fisik, namun penghasilan juga bisa menambah uang saku untuk membeli keperluan pribadi. Dan biasanya para mahasiswa ini merupakan pekerja paling gigih di antara yang lain.
Mencari pekerjaan bagi mahasiswa sebenarnya sangat mudah, namun banyak yang mengira mencari kerja itu sangat susah. Semua itu memang tergantung bagaimana mind set dan usaha kita untuk mendapatkan sesuatu. Kalau kita gigih dan mau belajar, bukan hanya uang yang didapat, namun juga pengalaman berharga. Setuju?

SOURCE