Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tjipto_tjupuAvatar border
TS
tjipto_tjupu
Lombok & Sumbawa Surga Baru Indonesia ( Nusa Tenggara Barat )
Selamat Pagi pecinta traveller... ( karena buat tretnya masih pagi )

kali ini saya pengen sharing tentang cerita dan keindahan Nusa Tenggara Barat. Dengan bumbu alur cerita perjalanan sewaktu eksplore daerah ini saya ingin menuliskan beberapa cerita saya.

Video Explore Sumbawa- Lombok- Bali- Jawa


Tiba di bandara lombok 23:xx disambut oleh gerimis berkepanjangan sepanjang jalan bandara menuju pool bus damri di sweta. Tidak jadi nginap di mesjid bandara karena ditawari nginap di rumah mas Aji driver yg akan kami gunakan. Keesokan harinya kami mulai explore lombok menuju warung makan depan bandara untuk sarapan nasi puyung. Selesai sarapan diantar pak Keho kami menuju Pantai Selong Belanak. Tiba di Selong Belanak langit masih sendu dan sesekali grimis. Belum ramai turis atau pendatang beberapa orang pengunjung diantaranya adalah kami ber enam. Ya saya, om Bento, mas Arif, cak Hafiz, cicik Ranci dan mbak Yosye, di destinasi pertama kami masih bermalas malasan untuk foto ataupun having fun. Saya sendiri karena langit kurang mendukung akhirnya berputar cara agar tetap menikmati petualangan. Saya telusur hingga ke ujung dan memanfaatkan detail detail yang ada, mulai aktifitas warga, bunga, rumput, hewan, kapal, dan kegiatan kawan kawan.



Foto- foto Di Lombok
Spoiler for foto lombok:


Lanjut menuju pantai Semeti, dan rupanya jalurnya sangat jelek atau rusak sehingga kami coret dan mencari penggantinya. Dapatlah sebuah pantai lokasinya berdekatan dengan Mawun. pantai yang memiliki teluk kecil dan semenanjung dengan di ujungnya terdapat menara karang. kata pak Keho pantai ini namanya Jagor. Dari Pantai Jagor barulah kami menuju Mawun, seingat saya baca dan melihat di blog kawan saya di pantai Mawun ini indah sekali serta masih sepi. Ketika kami tiba keadaan pantai dengan langit galau serta riuh ramai lara turis luar berbaur dengan turis lokal. Pantai Mawun menjadi biasa aja seperti pantai pantai lainnya di daerah lain. Dari pantai Mawun kami menuju pantai Batu Payung dan sebelumnya bertemu dulu dengan mas Jeni seorang fotografer lenskep Lombok. Diantarlah kami menuju pantai Batu Payung dan ber senang senang bersama di sambut langit yang mulai tersenyum membiru. Sebuah bongkahan batu mirip wajah manusia jika dilihat dari samping dan mirip payung jika dilihat dari depan.

Hembusan angin dan deburan ombak menabrakkan diri ke Batu Payung membuat suasana semakin pecah. Beberapa puluh menit kami habiskan untuk berfoto dan bernarsis. Setelah sekiranya cukup kami harus segera kembali menuju mataram untuk bersiap meninggalkan lombok menuju Labuan Bajo. Sudah menunjukkan pukul 14:30 dan kami psimis masih dapat bis menuju terminal Bima. Namun berkat pak Keho dan mas Aji kami masih dapat bis yang berangkat jam 16:00. Dalam kondisi terburu buru dan belum sempat makan siang membuat perut kami lapar sehingga kami makan seadanya sembari menunggu bus menghampiri kami. Bus tiba langsung saja kami naik dan lanjut menuju terminal Bima. Tiba di terminal Bima masih pukul 03:00 dini hari, suasana sepi gelap dan tenang kehadiran kami disambut beberapa kernet bis menawarkan ke berbagai tujuan. Bus jurusan ke pelabuhan Sape menjadi pilihan kami. Menempuh perjalanan 2 jam melewati jalur pegunungan jalan raya mulus berkelok kelok namun gelap gulita membuat kendaraan harus tetap berhati hati karena di kanan kirinya adalah jurang. Tiba di pelabuhan Sape masih sangat pagi gelap mungkin karena pengaruh mendung. Hingga pukul 8 kami baru dapat info bahwa cuaca buruk sehingga kapal terlambat datang dari Labuhan Bajo.



Sembari menunggu kepastian kapan ferry berangkat menuju Labuan Bajo kami bersepakat untuk nyewa kapal untuk keliling pulau di sekitar Sape. Kampung Bajo Pulo, ya mereka orang suku Bajo yang mendiami pulau kecil di barat pelabuhan Sape. Rumah rumah panggung dari papan kayu yang berdiri rapi di selingi satu dua rumah tembok. Dimulai dari Kampung Bajo pasir putih kami menyusuri pinggiran pantai pasir putih bersama anak anak kecil pribumi. Banyak kedamaian saya lihat di wajah mereka yang masih polos dan lugu. Ketika kamera mengarah ke wajah mereka pun ada yang takut, malu, lari menghindar bahkan ada yang menangis. Belum puas bermain pasir ada godaan lain diatas bukit yaitu rumah burung walet dan tatanan batu karang di atas bukit. Saya bilang mirip Ramang- ramang di Makasar.

Video Pendek Bajo Pulo





================================================================

** Kenawa Pulau Kecil Di SUMBAWA **

Pulau kecil diantara pelabuhan Kayangan dan pelabuhan Pototano pulau Kecil tak berpenghuni namun menyimpan sejuta misteri. Letaknya diapit dua pulau cukup besar yaitu Lombok dan Sumbawa. Dengan arus laut yang sangat tenang serta tiupan angin semilir menggelitik kulit.

foto- foto



Spoiler for kenawa:


Video Pendek Kenawa



** Pulau Moyo, Pulau Favorit Lady Dyana **

Dermaga kecil gerbang memasuki pulau Moyo mereka menamainya labuan aji. Perkampungan kecil berpenduduk tak lebih dari 150 jiwa berasal dari suku Bima mendiami pulau Moyo sudah sejak tahun 19xx. Hutan lebat dan sengaja tak di urus oleh warga kampung dan pengelola Amanwana resort, karena mereka masih berfikir nantinya akan merusak keseimbangan ekosistem jika mereka membuka hutan untuk kepentingan mereka. Rumah panggung berderet dengan jarak yang sedang saja tak rapat seperti di Jakarta tak terlalu renggang juga seperti di Jawa.

Foto- Foto Pulau Moyo



Spoiler for Pulau Moyo:


Video Pendek Pulau Moyo





** Pulau Ular dan Sekitarnya **

Masih satu jam perjalanan menuju Wera, desa dimana cak Leak dan keluarga Istrinya tinggal. Di rumah panggung sederhana di atas persawahan dan di bawah bukit batuan padas. Tak begitu lama saya dan Endang singgah di rumah cak Leak dan pukul 15:00 kami sudah harus melanjutkan perjalanan menuju Sape. Sesuai iming- iming cak Leak kami sempatkan untuk mampir ke Pulau Ular. Jalur yang kami lewati tak hanya rusak namun juga ekstrim karena naik turun dan berkelok serta kanan kiri terkadang jurang. Seusai dari pulau Ular hari sudah gelap dan jalanan “ancur” yang kami lewatin pun tak sedikitpun ada penerangan. Kami haru hati- hati dan meraba jalan yang kami lewati bukan cepat sampai malah terperosok kedalam jurang jika kita terburu- buru dan tidak hati- hati. Selama 3 jam perjalanan menyusuri jalanan hancur naik turun berkelok berdebu dan berkerikil akhirnya terlihat sebuah desa sepertinya semakin dekat dengan Sape. Ternyata benar setelah melewati desa kamipun tiba di Sape. Langsung menuju rumah mas Ainul teman cak Leak untuk mendapatkan informasi jadwal penyebrangan menuju Labuhan Bajo. Rupanya kami salah perkiraan, setau kami bahwa penyebrangan hanya ada di pagi hari ternyata sudah bertambah armada ferynya dan sore harinya adalah jadwal terakhir penyebrangan menuju Labuhan Bajo karena cuaca buruk keesokan harinya tidak ada. Malam itu kami di titipkan menginap di losmen teman cak Leak, namun karena kamar penuh kami pun tidak bisa tidur di kamar losmen dan dengan kreatifnya memilih tidur di loteng losmen ( karena gratisan tidak usah banyak nuntut ).

Foto- foto Pulau Ular dan sekitarnya

Spoiler for ular:



bagi yang suka blogwalking boleh dong mampir blog saya : fotografi jalanan
Diubah oleh tjipto_tjupu 09-01-2015 04:39
4iinch
4iinch memberi reputasi
1
12.9K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lounge Pictures
Lounge PicturesKASKUS Official
69KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.