- Beranda
- Debate Club
[free] Benarkah Adam Manusia Pertama?
...
TS
intelectual
[free] Benarkah Adam Manusia Pertama?
Quote:
Sebelumnya aku begitu percaya pada Kitab Suci. Sangat percaya dan hanya bersumber pada Kitab Suci. Tetapi begitu banyak tekanan, deraan dan debat menghempas. Selama ini aku mampu mengatasinya berdasarkan pedoman Kitab Suci. Terlalu banyak hal yang didebat dari Kitab Suci. Terutama karena Kitab Suci tidak terlalu detail mengulas semua yang terekam di sana.
Salah satu masalah penting yang paling banyak didebat adalah tentang Ketuhanan Yesus Kristus dalam Trinitas (Tri Tunggal Maha Kudus). Tetapi ini dapat dengan mudah dijawab dari Kitab Suci. Tetapi rupanya serangan telah masuk ke kitab Genesis (Kejadian). Debat berlanjut ke Apakah Adam adalah Manusia Pertama? Jika ya, Dari manakah bangsa-bangsa lahir di bumi jika awalnya hanya ada Adam dan Hawa? Apakah anak-anak Adam saling menikahi? Jawaban yang tidak mudah! Terutama karena di Kitab Suci dilarang menikah sesama saudara sekandung! Penasaran? Baca terus ya?
Perdebatan ini begitu menghantui. Syukurlah tidak pernah menggoyahkan imanku. Tetapi bagaimana pun kasus ini membuat aku terus menyelidiki Kitab Suci dan berkelana di alam intelektual mencari jawabannya. Dari dulu aku tetap menyakini bahwa Adam adalah manusia pertama. Tetapi aku sempat tersesat hingga akhirnya saat ini aku kembali ke keyakinanku kepada Kitab Suci.
Salah satu masalah penting yang paling banyak didebat adalah tentang Ketuhanan Yesus Kristus dalam Trinitas (Tri Tunggal Maha Kudus). Tetapi ini dapat dengan mudah dijawab dari Kitab Suci. Tetapi rupanya serangan telah masuk ke kitab Genesis (Kejadian). Debat berlanjut ke Apakah Adam adalah Manusia Pertama? Jika ya, Dari manakah bangsa-bangsa lahir di bumi jika awalnya hanya ada Adam dan Hawa? Apakah anak-anak Adam saling menikahi? Jawaban yang tidak mudah! Terutama karena di Kitab Suci dilarang menikah sesama saudara sekandung! Penasaran? Baca terus ya?
Perdebatan ini begitu menghantui. Syukurlah tidak pernah menggoyahkan imanku. Tetapi bagaimana pun kasus ini membuat aku terus menyelidiki Kitab Suci dan berkelana di alam intelektual mencari jawabannya. Dari dulu aku tetap menyakini bahwa Adam adalah manusia pertama. Tetapi aku sempat tersesat hingga akhirnya saat ini aku kembali ke keyakinanku kepada Kitab Suci.
Quote:
Evolusi Manusia
- Tidak ditemukannya Missing Link dari perubahan (evolusi) kera ke manusia secara langsung. Aku menganggap fosil evolusi kera adalah benar-benar fosil kera, bukan manusia! Jikalau kera itu berevolusi menjadi manusia, mengapa sampai saat ini masih ada hewan yang bernama kera? Bukankah seharusnya mereka telah berevolusi?
- Jika pun manusia berevolusi, mengapa sekarang sudah 4000 tahun lebih manusia tidak berevolusi lagi? Bentuk kita manusia dengan bentuk manusia lampau tetap berbentuk seperti manusia sekarang ini. Penemuan fosil manusia yang telah berusia ribuan tahun telah membuktikan bentuk manusia dahulu sama seperti bentuk manusia sekarang.
- Lagi pula di Kitab Kejadian disebutkan bahwa kita diciptakan secitra dengan Wujud Allah. Dan seperti itulah wujud Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu. Yesus Kristus adalah Firman Allah yang menjadi Manusia. Wujudnya seperti manusia saat ini. Aku kira seharusnya 2000 tahun sudah mampu mengubah bentuk manusia masa kini jika benar evolusi itu ada.
Trus siapakah manusia pertama sebenarnya?
Quote:
Kompromi?
Setelah mapan dengan jawabanku di atas, medio 2003an aku menemukan sebuah buku berjudul Siapakah Manusia Pertama? Terus terang kira-kira judulnya seperti itu. Aku lupa pastinya, kayaknya ada sub-judulnya. Waktu itu aku tidak membelinya dan hanya membacanya sampai tuntas di Toko Buku Gramedia. Maklum, lagi bokek.
Buku ini mengubah paradigmaku yang telah mapan. Begitu komprehensif paparan dalam buku ini mengenai Adam. Dan sangat kompromis terhadap teori Darwin. Terutama karena buku ini banyak sekali mengutip ayat-ayat Kitab Suci yang mendukungnya. Berikut intisari dari buku tersebut:
1. Tuhan menciptakan segala sesuatu selama 6 hari. Tetapi ini adalah Hari Tuhan, bukan harinya manusia yang satu hari satu malam, yang 24 jam sehari itu. 1 Hari Tuhan bisa beribu-ribu tahun manusia. Masuk akal juga. Seperti kalau kita membandingkan langkah manusia dengan semut. Untuk mencapai jarak 1 km manusia hanya butuh (katakanlah) 1 jam. Tetapi bagaimana dengan semut? Wah, bisa berhari-hari. Jadi, dengan segala Kebesaran Tuhan, 1 Hari Tuhan bisa beribu-ribu (atau bahkan berjuta-juta) tahun manusia di bumi.
2. Satu hari dalam proses penciptaan ini bisa berlangsung lama dalam hitungan bumi. Dan ini memberi celah adanya evolusi. Penciptaan hewan pada hari ke-lima mungkin juga telah menciptakan kera. Dan karena proses hari kelima ke hari keenam itu bisa amat-sangat lama, maka mungkin kera telah mulai berevolusi ke arah bentuk manusia. Dan pada hari keenam Allah menciptakan manusia. Mungkin pengikut Darwin sepaham dengan teori ini dan menjadikannya materi untuk mendebat missing link.
3. Buku ini juga menjelaskan bahwa rentang waktu antara penciptaan alam semesta dengan penciptaan manusia pertama bisa berlangsung berjuta-juta tahun karena penulisnya mendukung teori Darwin dan mendukung bedanya 1 Hari Tuhan dengan 1 hari manusia.
4. Dalam buku ini disebutkan bahwa Adam adalah Manusia Roh yang Pertama. Karena pengarang buku ini setuju dengan teori Darwin dan menganggap manusia telah ada melalui evolusi. Tetapi manusia pertama itu adalah manusia biasa seperti hewan. Dia tidak memiliki roh dan hanya memiliki insting untuk hidup. Nah, menurutnya, Allah itu menghembuskan Roh Kehidupan pada Adam. Tetapi buku ini memang percaya bahwa Adam diciptakan langsung oleh Allah dari tanah, bukan dari hasil evolusi. Jadi Adam tidak dilahirkan dari manusia-hewan ini. Demikian pula dengan Hawa yang juga diciptakan Allah dari tulang rusuk Adam.
5. Perkembangan bangsa-bangsa di dunia ini adalah hasil perkimpoian manusia keturunan Adam yang juga ber-Roh dengan manusia-hewan (tidak ber-Roh). Tetapi anak-anak keturunan Adam ini menuruni Roh sehingga mereka menjadi manusia Roh. Dalam buku itu dianalogikan begini: jika kita menyalakan api di sebuah lilin, analogikan bahwa api tersebut adalah roh. Kita ingin menyalakan lilin yang kedua. Kita menyalakan lilin kedua dari lilin pertama tadi. Apakah api di lilin pertama menjadi berkurang apinya? Tentu tidak. Demikianlah dengan roh. Keturunan manusia-roh berikutnya juga memiliki roh.
6. Dari buku ini dapat disimpulkan bahwa keturunan Adam tidak menikah dengan saudara kandung sedarah. Lagi pula pada Kitab Kejadian 6:2 disebutkan ada 2 golongan, yaitu anak-anak Allah dan anak-anak perempuan manusia. Nah, penulis berasumsi bahwa Anak-anak Allah adalah anak-anak keturunan Adam, sedangkan anak-anak manusia adalah manusia hasil evolusi. Di ayat 6:4 juga disebutkan bahwa pada masa itu ada manusia-manusia raksasa dan penulis buku berasumsi ini adalah manusia-hewan (tidak ber-Roh). Perkimpoian Anak-anak Allah dengan anak-anak manusia menghasilkan orang-orang yang gagah perkasa.
7. Manusia-hewan (tidak ber-Roh) telah dipunahkan oleh Allah karena Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia sangat besar dan kecenderungan hatinya berbuat jahat. Buku ini juga menuliskan bahwa manusia-hewan telah dipunahkan oleh Allah sehingga yang tersisa di masa kini adalah hanya benar-benar manusia-roh. Pemunahan ini terutama saat banjir besar pada masa Nabi Nuh.
Setelah mapan dengan jawabanku di atas, medio 2003an aku menemukan sebuah buku berjudul Siapakah Manusia Pertama? Terus terang kira-kira judulnya seperti itu. Aku lupa pastinya, kayaknya ada sub-judulnya. Waktu itu aku tidak membelinya dan hanya membacanya sampai tuntas di Toko Buku Gramedia. Maklum, lagi bokek.
Buku ini mengubah paradigmaku yang telah mapan. Begitu komprehensif paparan dalam buku ini mengenai Adam. Dan sangat kompromis terhadap teori Darwin. Terutama karena buku ini banyak sekali mengutip ayat-ayat Kitab Suci yang mendukungnya. Berikut intisari dari buku tersebut:
1. Tuhan menciptakan segala sesuatu selama 6 hari. Tetapi ini adalah Hari Tuhan, bukan harinya manusia yang satu hari satu malam, yang 24 jam sehari itu. 1 Hari Tuhan bisa beribu-ribu tahun manusia. Masuk akal juga. Seperti kalau kita membandingkan langkah manusia dengan semut. Untuk mencapai jarak 1 km manusia hanya butuh (katakanlah) 1 jam. Tetapi bagaimana dengan semut? Wah, bisa berhari-hari. Jadi, dengan segala Kebesaran Tuhan, 1 Hari Tuhan bisa beribu-ribu (atau bahkan berjuta-juta) tahun manusia di bumi.
2. Satu hari dalam proses penciptaan ini bisa berlangsung lama dalam hitungan bumi. Dan ini memberi celah adanya evolusi. Penciptaan hewan pada hari ke-lima mungkin juga telah menciptakan kera. Dan karena proses hari kelima ke hari keenam itu bisa amat-sangat lama, maka mungkin kera telah mulai berevolusi ke arah bentuk manusia. Dan pada hari keenam Allah menciptakan manusia. Mungkin pengikut Darwin sepaham dengan teori ini dan menjadikannya materi untuk mendebat missing link.
3. Buku ini juga menjelaskan bahwa rentang waktu antara penciptaan alam semesta dengan penciptaan manusia pertama bisa berlangsung berjuta-juta tahun karena penulisnya mendukung teori Darwin dan mendukung bedanya 1 Hari Tuhan dengan 1 hari manusia.
4. Dalam buku ini disebutkan bahwa Adam adalah Manusia Roh yang Pertama. Karena pengarang buku ini setuju dengan teori Darwin dan menganggap manusia telah ada melalui evolusi. Tetapi manusia pertama itu adalah manusia biasa seperti hewan. Dia tidak memiliki roh dan hanya memiliki insting untuk hidup. Nah, menurutnya, Allah itu menghembuskan Roh Kehidupan pada Adam. Tetapi buku ini memang percaya bahwa Adam diciptakan langsung oleh Allah dari tanah, bukan dari hasil evolusi. Jadi Adam tidak dilahirkan dari manusia-hewan ini. Demikian pula dengan Hawa yang juga diciptakan Allah dari tulang rusuk Adam.
5. Perkembangan bangsa-bangsa di dunia ini adalah hasil perkimpoian manusia keturunan Adam yang juga ber-Roh dengan manusia-hewan (tidak ber-Roh). Tetapi anak-anak keturunan Adam ini menuruni Roh sehingga mereka menjadi manusia Roh. Dalam buku itu dianalogikan begini: jika kita menyalakan api di sebuah lilin, analogikan bahwa api tersebut adalah roh. Kita ingin menyalakan lilin yang kedua. Kita menyalakan lilin kedua dari lilin pertama tadi. Apakah api di lilin pertama menjadi berkurang apinya? Tentu tidak. Demikianlah dengan roh. Keturunan manusia-roh berikutnya juga memiliki roh.
6. Dari buku ini dapat disimpulkan bahwa keturunan Adam tidak menikah dengan saudara kandung sedarah. Lagi pula pada Kitab Kejadian 6:2 disebutkan ada 2 golongan, yaitu anak-anak Allah dan anak-anak perempuan manusia. Nah, penulis berasumsi bahwa Anak-anak Allah adalah anak-anak keturunan Adam, sedangkan anak-anak manusia adalah manusia hasil evolusi. Di ayat 6:4 juga disebutkan bahwa pada masa itu ada manusia-manusia raksasa dan penulis buku berasumsi ini adalah manusia-hewan (tidak ber-Roh). Perkimpoian Anak-anak Allah dengan anak-anak manusia menghasilkan orang-orang yang gagah perkasa.
7. Manusia-hewan (tidak ber-Roh) telah dipunahkan oleh Allah karena Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia sangat besar dan kecenderungan hatinya berbuat jahat. Buku ini juga menuliskan bahwa manusia-hewan telah dipunahkan oleh Allah sehingga yang tersisa di masa kini adalah hanya benar-benar manusia-roh. Pemunahan ini terutama saat banjir besar pada masa Nabi Nuh.
anakjahanam721 memberi reputasi
-1
231.2K
Kutip
6.9K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Debate Club
8.2KThread•3.5KAnggota
Terlama
Thread Digembok