Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nang_teaAvatar border
TS
nang_tea
Megawati: Saya Kesal, Apa Kita Nggak Ada Orang Pintar?
Jakarta - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mengungkapkan rasa kesalnya ketika menyampaikan kuliah umum di Lemhanas. Ia mengaku kesal dengan pejabat yang senang atas perpanjangan kontrak perusahaan asing yang meraup kekayaan Indonesia.

Kekesalannya itu dimulai dengan cerita Ayahnya, Soekarno, ketika ditemui perusahaan Onasis untuk menyewa Papua Barat. Istilah menyewa itu dianggap oleh Mega sebagai bentuk pengerukan kekayaan Nusantara untuk asing.

"Ayah saya pernah bertemu dengan Onasis, hanya untuk menyewa yang namanya Papua Barat. Bayangkan, kalau saya langsung berpikir menyewa Papua Barat. Artinya, ya akan mengambil kekayaan kita," kata Mega di Lemhanas, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2015).

"Karena di sana sumber-sumber yang belum bisa dilihat tapi sudah diketahui. Bayangkan kalau Onasis mau menyewa," tambahnya.

Mega lalu membandingkan Onasis yang tawarannya ditolak Bung Karno dengan kondisi saat ini. Ketika pejabat dianggap Mega merasa senang saat berhasil memperpanjang kontrak perusahaan asing untuk menggali kekayaan Indonesia bukan untuk bangsa Indonesia.

"Artinya, sama saja investor minta perpanjangan dan para pejabat Indonesia senang. Saya bingung, ndak tahu ya, saya kok kesal ya," ujar Mega.

Hal itu membuatnya bertandatanya, apakah tidak ada anak bangsa yang mampu mengolah kekayaan Tanah Air ‎untuk bangsa sendiri? "Memang tidak ada apa, kita punya banyak orang pintar untuk mampu menggali apa yang kita gali untuk kebutuhan rakyat banyak," kata Mega.

‎Kemudian Mega membandingkan hal tersebut dengan Timur Tengah saat proses demokratisasi berjalan di sejumlah negara di Arab tersebut. Namun ia menyinggung Arab Saudi yang dianggap diktator dan otoriter akan tetapi mampu menguasai kekayaan negerinya untuk bangsanya sendiri dan kini rakyatnya menjadi makmur.

"Kalau ada kata-kata bagus, Arab Springs, sepertinya semuanya di pemerintahan di arab itu otoriter dan diktator. Untuk bisa terjadi demokratisasi di sana itu dibuat apa yang terjadi di Irak dan Libya," ucap Mega.

"Sebenarnya di balik proses itu kehendak untuk menguasai sumber daya minyak. Oleh sebab itu, kenapa harga minyak sekarang karena Arab Saudi melihat seperti itu tak mau menurut Amerika. Dia terus saja memproduksi minyaknya. Jadi perlu dibuat telaah sangat tajam mengenai masalah Timur Tengah ini," tambahnya kepada ratusan peserta Lemhanas.

detik
masa gak ada yg pinter bu?
kalau gak pinter gak mungkin sekarang jadi presiden
emoticon-Traveller
0
7.2K
129
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.8KThread46.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.