JAKARTA - Pihak pemerintah sudah
mengeluarkan pernyataan bahwa laboratorium
Sucofindo diduga sudah terkontaminasi unsur
plastik saat menguji beras.Bagaimana respon
pihak Secofindo?
Suasana pelayanan di laboratorium Sucofindo
Cibitung kemarin berjalan seperti biasanya setelah
kasus beras plastik dianggap "selesai" oleh
pemerintah.
Petinggi-petinggi Sucofindo masih menolak untuk
membuat pernyataan atas "klaim" bebas beras
plastik yang dirilis pemerintah.
Hal itu bisa dipahami karena Sucofindo
merupakan salah satu BUMN yang sahamnya
dikuasai pemerintah. Memprotes keputusan
pemerintah bisa menjadi bumerang bagi
Sucofindo. Hal itu diungkapkan salah satu
karyawan yang ditemui di laboratorium Sucofindo
Cibitung. "Serba salah, mau protes salah, tidak
protes juga salah," ungkapnya.
Hingga saat ini petinggi Sucofindo masih
kebingungan harus bersikap seperti apa
menanggapi "klaim" pemerintah itu. Jika melawan
pemerintah Sucofindo khawatir akan mendapat
tekanan yang luar biasa dari berbagai pihak.
Disisi lain jika menerima keputusan itu berarti
menurunkan kredibilitas laboratorium
Sucofindo."Reputasi kita puluhan tahun bisa
hancur," sebutnya.
Dia yakin hasil laboratorium Sucofindo bisa
dipertanggung jawabkan karena selama ini
menjadi rujukan berbargai pihak termasuk BPOM.
Selama ini Sucofindo dianggap lembaga yang
independen dan kredibel. Namun ia heran
bagaimana empat laboratorium milik pemerintah
bisa merilis hasil yang bertolak
belakang."Mungkin ini politis," katanya.
Pria yang tidak mau disebut namanya ini
menceritakan, pada Senin (25/5) lalu
serombongan polisi datang ke laboratorium
Sucofindo. Mereka mengabarkan kalau Kapolru
Badrodin Haiti dan Menteri Perdagangan Rachmat
Gobel akan segera datang."Kapolri dan Mendag
naik helikopter," ungkapnya.
Awalnya mereka ingin helikopter itu turun di
halaman depan laboratorium Sucofindo yang
seluas lapangan bola. Namun langkah itu dilarang
staf Sucofindo karena terdapat pohon-pohon yang
cukup tinggi di sekitar lapangan itu. "Helikopter
itu lalu turun di lapangan dekat pintu keluar tol
Cibitung, satu kilometer dari sini," lanjutnya.
Kapolri dan Mendag lantas diangkut mobil menuju
laboratorium Sucofindo. Rombongan ini datang
pukul 11.30 WIB dan pulang sekitar 12.00 WIB.
"Tidak lama, cuma setengah jam di sini. Ngobrol
dengan Pak Adizam (Kepala laboratorium) di
depan terus masuk ke ruang rapat di belakang,"
terangnya.
Dalam pembicaraan itu, Kapolri dan Mendag
meminta sampel beras yang diserahkan Pemkot
Bekasi ke laboratorium Sucofindo. Saat rapat
berlangsung, muncul info Menteri Pertanian
Amran Sulaiman juga akan hadir. "Tapi tidak jadi
karena rombongan Kapolri dan Mendag sudah
keburu pulang bawa sampel beras itu," jelasnya.
sumur
berawal dari intruksi moncong untuk tidak membesarkan masalah ini. dan direspon cepat oleh petugas dan jajarannya