Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kortikalAvatar border
TS
kortikal
[Tes Sucofindo] Beras Plastik Dites Dua Kali
Laboratorium Sucofindo memastikan ada bahan-bahan pembuat pipa PVC atau pipa paralon pada sampel beras plastik yang ditemukan di Kota Bekasi, Jabar. "Berdasarkan pemeriksaan melalui alat spektrum infrared, diketahuu beras yang diuji sampelnya mengandung senyawa polyvinyl chloride," ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di Gedung Pemkot Bekasi, Kamis (21/5).

Rahmat akan menjadikan hasil uji laboratorium itu sebagai bahan laporan ke Pemprov Jawa Barat, Kementerian Perdagangan, Badan Urusan Logistik (Bulog), dan ke aparat penegak hukum. "Kami akan melaporkan ke penyidik agar ditelusuri karena ini merupakan kasus pidana,"katanya.

Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam ZN menjelaskan, pengujian sampel beras plastik itu dilakukan dua tahap. "Pertama kami screening menggunakan alat spektrum infrared untuk melihat apakah ada senyawa yang diduga tidak layak dikonsumsi," papar Adisam di Gedung Pemkot Bekasi, Kamis."Ternyata ada spektrum yang identik dengan spektrum senyawa polyvinyl chloride (PVC). Itu adalah senyawa yang digunakan pada pipa, kabel, dan lantai," ujar Adisam. Ia menambahkan senyawa tersebut biasa digunakan untuk industri.

Tahap berikutnya adalah pengujian untuk mengetahui kandungan pada beras plastik. Pada tahap ini digunakan alat yang lebih sensitif dibanding alat yang digunakan pada pengujian tahap pertama. Hasilnya, sampel beras plastik diketahui mengandung plastiser plastik seperti benzyl butyl phtalate (BBT), Bis 2-ethylhexyl phtalate (DEHP), dan diisononyl phtalate (DNIP).

Ketiga bahan tersebut merupakan pelembut yang biasa digunakan bersamaan dengan polyvynil chloride. Penggunaaan ketiga bahan membuat pipa atau kabel mudah dibentuk."Kami berkesimpulan bahwa pada beras tersebut ada tambahan unsur dari luar," ujar Adisam.

Pada kesempatan itu, Adisam juga menyampaikan dugaan bahwa, sebelum dilempar ke pasar, beras plastik tersebut dicampur beras asli. Dugaan ini didasarkan pada hasil uji laboratorium yang menunjukkan adanya sampel beras yang kandungan protein tergolong tinggi."Kami cek juga kandungan proteinnya. Ternyata tinggi, sampai 7,38 persen. Kalau kami melihat data itu, sepertinya berasnya di-mix," ujar Adisam.

Informasi mengenai beras sintetis mencuat seorang penjual bubur di Bantargebang, Bekasi, Dewi Septiani, beberapa hari lalu membagikan pengalamannya mengolah beras yang tak bisa dimasak menjadi bubur. Setelah membandingkan artikel-artikel dari internet, Dewi menduga beras yang dibelinya di pasar itu adalah beras plastik.

Dewi membeli beras itu dari toko Sembiring di dekat rumahnya seharga Rp 8.000 per liter. Sedangkan toko Sembiring mendapatkan beras tersebut dari toko Aldi, yang juga berlokasi di wilayah Bantargebang. Polisi telah menutup toko Sembiring dan mengambil sampel beras untuk diuji di laboratorium. (Tribunnews/faf/kps)

http://www.sucofindo.co.id/berita-terkini/3503/beras-plastik-dites-dua-kali.html

Berikut proses pemeriksaan dari lab Sucofindo, detail juga emoticon-Big Grin
0
3.9K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.