FAKTA mengejutkan datang dari sebuah seminar yang diadakan pada Ahad (24/5/15) di Gedung Smesco, Jakarta.

Seminar yang bertema ‘Terapi Gangguan Jin dan Serangan Teluh, Tenung, Santet, serta Guna-guna’ ini memang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengenali tanda-tanda gangguan jin dan sihir yang seringkali meresahkan. Banyak hal yang menandai gangguan ini. Keranjingan musik, misalnya.

Ustadz Bachtiar Nasir dan K.H. Elwansyah Elham yang menjadi pembicara, menyatakan dengan sangat gamblang bahwa musik merupakan gangguan jin yang tidak disadari manusia. Keranjingan musik yang kini menerpa sebagian besar anak muda di dunia, merupakan contoh besar dari gangguan jin dan sihir yang nyata.

Terlebih saat konser-konser megah berlangsung. Banyak yang rela mengantre berjam-jam, teriak histeris, melompat-lompat, bahkan tak sedikit yang menangis melihat sang idola di panggung.

“Ada penelitian yang menyebutkan bahwa musik, khususnya musik metal, dapat memiliki efek buruk pada kondisi mental dan psikis pendengar. Parahnya, musik-musik inilah yang menjadi backsound game-game yang dimainkan anak-anak kita. Hasilnya dapat terlihat, tawuran dan pembunuhan dimana-mana,” ucap ustadz Bahtiar dalam seminar itu.

Selain musik, banyak hal lain yang dapat menjadi media atau tanda gangguan jin dan sihir. Dijelaskan pula perbedaan-perbedaan antara teluh, tenung, santet, serta guna-guna.

Seminar ini memang bertujuan untuk membantu masyarakat agar terhindar atau terlepas dari berbagai gangguan kasat mata dari golongan Jin atau tukang sihir. Cara terbaik untuk menghindari itu semua tentunya dengan terapi atau membentengi diri sesuai syari’at islam. [Hilda/Islampos]

https://www.islampos.com/keranjingan...an-jin-185477/