Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
EKSKLUSIF: Bos Pahang FA Buka-bukaan Soal Perlakuan PSSI

Para pemain Pahang FC yang tertidur di Bandara saat menunggu pegawai PSSI. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta- Laga Persipura Jayapura melawan Pahang FA gagal terlaksana di Stadion Mandala, Papua, hari ini, 26 Mei 2015. Pahang memilih pulang sebelum meneruskan babak 16 besar Piala AFC tersebut.Itu lantaran tiga pemain asingnya tertahan di bandara karena tak mendapatkan visa masuk ke Indonesia.

Ketiganya adalah Dickson Nwakaeme (Nigeria), Zesh Rehman (Pakistan), dan Damion Delano Stewart (Jamaika).

Tempo berhasil mewawancarai CEO Pahang FA Fahrizal Hasan melalui sambungan telepon, Selasa sore, 26 Mei 2015. Berikut petikan wawancaranya :

Bagaimana masalah visa pemain asing Pahang FA ini bermula?

Kami meminta PSSI membantu mendapatkan visa untuk pemain asing di Kedutaan Indonesia untuk Malaysia. Namun surat yang mereka kirim tak bisa proses karena tidak lengkap. Nama para pemain yang harus mendapatkan visa tidak tercantum dalam surat.

Apakah berkoordinasi lagi dengan PSSI setelah itu?

Kami hubungi pihak PSSI. Kami ingin sampaikan soal proses visa jangan main-main, tapi tidak ada kabar setelah itu. Tidak ada juga perbaikan surat hingga sehari sebelum kami berangkat. Namun, kami tetap ke Indonesia karena harus bertanding melawan Persipura Jayapura.

Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, apakah disambut PSSI?

Tidak. Tim kami coba telepon orang PSSI, mereka cuma bilang on the way, on the way. Kami tunggu, tapi tidak ada yang datang.

Mereka tidak membantu kami.

Nasib tiga pemain asing itu bagaimana?

Mereka dibawa pegawai Imigrasi ke dalam tahanan dan diarahkan untuk kembali ke Malaysia. Sebagai klub, kami juga tak mungkin meninggalkan mereka di sana. Makanya tim juga memutuskan tinggal di bandara.Baca:Begini Pemain Pahang FA Dijebloskan ke Sel Soekarno-Hatta

Apakah Pahang FA tidak tahu PSSIdibekukan pemerintah Indonesia?

Persoalan PSSI tidak berkaitan dengan kami. Kami tidak tahu apa itu BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) dan lainnya.

Bagi kami, PSSI adalah anggota AFC yang harus bertanggung jawab atas kedatangan tim kami, tapi mereka tidak melakukannya.

Apakah akan membawa masalah ini ke AFC?Kami sudah melaporkan masalah ini ke AFC. Kami juga akan menuntut PSSI karena cost yang disediakan untuk terbang ke Indonesia cukup tinggi. Kami juga melakukan banyak latihan dan persiapan sebelum ke Indonesia.

Apakah Persipura juga harus dikenai sanksi karena masalah ini?

Persipura adalah sahabat kami, kami tak masalah menjadwal ulang pertandingan dengan mereka. Persoalan ini letaknya ada di PSSI.

Tambahan : Menpora Ingatkan Ketua Harian Persipura Tidak Umbar Fitnah

Pernyataan Ketua Harian Persipura, La Siya yang menyebutkan bahwa pihaknya "dikerjai" Menpora yang menyebabkan batalnya pertandingan antara Persipura melawan Pahang FC, sontak Menpora Imam Nahrawi angkat bicara. Cak Imam, panggilan akrab Imam Nahrawi, mengingatkan agar La Siya tidak asal mengumbar tuduhan dan fitnah. Karena pihaknya sudah berkomitmen untuk membantu dan mempermudah klub-klub yang akan melakukan pertandingan internasional, dan juga telah memberikan perintah kepada BOPI (Badan Olahraga ProfesionalIndonesia) untuk memberikan rekomendasi sejak beberapa waktu lalu.

"Hati-hati dengan tuduhan yang tidak manusiawi ini, kita sudah bantu malah menuduh. ‎Setahu saya BOPI juga sudah merekomendasikan itu. Silahkan konfirmasi langsung ke BOPI agar tidak ada fitnah. Biar BOPI membeberkan semua fakta-faktanya agar masyarakat tahu siapa yang salah dan siapa tukang fitnahnya‎," tegas Cak Imam menanggapi tuduhan La Siya tersebut.

Seperti diketahui, Pahang FC memutuskan kembali ke Malaysia karena tiga pemain asingnya tidak mendapatkan visa dari imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (24/5) pagi. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Jayapura untuk memainkan laga pertama babak 16 besar Piala AFC melawan Persipura, 26 Mei mendatang. Atas kejadian itu Ketua Harian Persipura, La Siya, menyebut pihaknya "dikerjai" Menpora sebagai pemilik negara dan karena Pahang batal tanding, Persipura terancam sanksi AFC. Menpora menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak ada pikiran dan niat untuk sengaja melakukan ganjalan teknis menghalangi laga Persipura versus Pahang FC. “Urusan teknis perijinan atau rekomendasi sudah diberikan ke BOPI. Saya juga sudah memberi perintah kepada BOPI untuk memberikan kemudahan rekomendasi tersebut,” tambah mantan Sekjen PKB ini.

Terkait masalah ini, Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho menyatakan bahwa pihaknya sudah merespon cepat permintaan rekomendasi dari Persib dan Persipura sejak surat permohonan rekomendasi dari kedua klub yang akan menjalani laga AFC itu diberikan pada Jumat (22/5). Sambil menunjukkan surat-surat terkait masalah ini, Heru membeberkan kronologi pemberian rekomendasi yang dijelaskan oleh Rubby Saputra sebagai staf bidang organisasi di BOPI, yang melakukan komunikasi dengan pihak Persib dan Persipura.

Rubby memberikan kronologis sebagai berikut :

1. Persib mengirim surat permohonan ke BOPI untuk penerbitan visa klub tamu pada hari Jumat 22 Mei sekitar jam 14.00. Disusul oleh pihak Persipura yang mengirim email jam 16.00.

2. Pihak Persipura (Rocky Bagbena) juga sudah komunikasi dengan pihak BOPI (Rubby Saputra) melalui telepon dan sms.

3. Surat segera diteruskan ke Ketum BOPI melalui Kadiv Organisasi dan langsung diberikan persetujuannya, karena ini menyangkut komitmen Menpora untuk tetap mendukung kiprah Persib dan Persipura di AFC Cup.

4. Sabtu 23 Mei 2015 siang, surat rekomendasi untuk Persib dan Persipura sudah ditanda tangani oleh Ketum BOPI. Langsung discan dan siap didustribusikan melalui email.

5. Email langsung dikirimkan ke pihak Persib dan juga pihak Persipura (email: persipurapapua63@yahoo.com) lengkap dengan surat rekomendasi terlampir.

Dikirim Sabtu 23 Mei 2015 jam 13.58. Ternyata ada kesalahan dalam melampirkan file, dimana rekomendasi yang dikirim untuk Persipura ternyata yang versi belum ada tanda tangannya.

6. Ada konfirmaai justru dari Yudiana (pihak Persib) yang menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yang dikirim belum ada tanda-tangannya, dan meminta dikirim ulang.

7. Rubby selaku pihak BOPI segera mengirim email ulangpada jam 15.01 berisi lampiran surat rekomendasi visa bagi Pahang FC yang sudah ditanda-tangani Ketum BOPI.

“Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan,” tutur Heru.

Sumber : http://m.tempo.co/read/news/2015/05/...perlakuan-pssi
http://m.padek.co/detail.php?news=27325

Gini kok yg kena imbas BOPI dan Menpora dituduh ga kasih rekom visa pemain Pahang, taunya PSSI yg sengaja sabotase emoticon-Najis


Tempat komen agan-agan :


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Diubah oleh aghilfath 28-05-2015 13:06
0
20.3K
285
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.