Linda sangat tertarik ketika seorang rekannya memberi informasi soal gadget baru yang harganya sangat miring.

Gadget merk terkenal itu ditawarkan dengan selisih harga sekitar Rp 1,5 juta dari harga pasaran sekitar Rp 6,5 juta.

Linda awalnya sempat heran ada gadget baru harganya lebih murah dari harga resmi. Karena sedang membutuhkan alat itu, dia akhirnya membelinya. Sebulan kemudian, Linda baru mengetahui bahwa komponen HP-nya sudah berkarat.

Melalui temannya pula Linda kemudian memesan satu gadget baru itu. Tak lama, si penjual menghubungi Linda untuk mengantarkan barang yang dipesannya.

Meski mengaku memiliki toko ponsel di sebuah pusat penjualan handphone ternama di bilangan Jakarta Pusat, si penjual menawarkan jasa agar gadget dikirimkan ke alamat tempat tinggal Linda.

Akhirnya setelah disetujui, tak lama jarak waktunya datang seorang kurir ke apartemen Linda di kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Seingat Linda, saat mengantarkan gadget pesanannya itu, kurir yang mengaku sebagai karyawan toko ponsel itu menjamin bahwa gadget masih dalam kondisi baru, hanya saja masa garansi resmi sudah lewat.

“Dia menunjukkan gadget itu masih disegel dan memastikan dalam kondisi baru. Dia juga memberikan garansi toko selama dua minggu,” ucap Linda kepada Warta Kota baru-baru ini.

Meski sempat ragu, akhirnya Linda tetap membayar gadget pesanannya. Dia pikir, gadget baru dengan merk terkenal pasti akan bertahan lama.

Minggu-minggu pertama pemakaian tidak ada masalah pada gadget baru Linda. Semua fungsi dan fitur gadget berjalan normal.

Tetapi, sebulan kemudian, mulai timbul masalah pada gadget Linda,, mulai dari fitur kamera yang tidak bisa berfungsi hingga gadget sering mati sendiri ketika sedang digunakan.

Linda sempat menelepon ke sebuah nomor yang disebut oleh kurir adalah nomor telepon bosnya.


SUMBER