Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan tidak ada peredaran beras plastik di dalam negeri. Hal itu terjadi setelah 4 lembaga pemerintah yaitu Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan) BPOM dan Bareskrim Polri melakukan uji laboratorium dan hasilnya negatif.
"Sudah ratas (rapat terbatas) dengan Kapolri malam ini dengan presiden, BIN juga, Seskab kesimpulannya beras yang diduga plastik itu hasil laboratorium dari Mabes Polri itu negatif. hasil dari Litbang Pertanian juga negatif. Badan POM dan Perdagangan juga negatif. empat sudah clear negatif," kata Amran saat ditemui di Gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (26/05/2015).
Tidak hanya itu, Bareskrim Polri juga mengambil sampel beras yang diduga plastik dari temuan Sucofindo dan hasilnya tetap negatif.
"Kapolri ambil sampel ternyata tidak ada kandungan plastik," tambahnya.
Dengan hasil negatif ini, Amran meminta masyarakat tidak perlu khawatir atas peredaran beras yang ada sekarang.
"Ini masyarakat kami imbau untuk tetap tenang dan beras yang beredar saat ini adalah beras aman," katanya.
Semalam, ketika menonton laporan televisi, saya terkejut melihat salah seorang reporter menunjukkan perbedaan antara beras ‘plastik’ dan beras beneran. Dua-duanya dibuat menjadi bubur, lalu ditunjukkan ke pemirsa. Beras ‘plastik’ lebih kental, membentuk gumpalan, sementara beras ‘asli’ berbentuk seperti bubur. Lalu saya sadar – nanti dulu... plastik kalau direbus air TIDAK akan menjadi bubur!
Lalu iseng saya cek video youtube ‘pembuatan beras plastik’ yang linknya bisa ditemukan disini : Cara Pembuatan Beras Plastik asal China [VIDEO] .
Lalu saya terhenyak – itu mah bukan sedang membuat beras plastik, tapi biji plastik bewarna putih dengan proses extrusion, kemungkinan jenis HDPE. Hayyah! Saya ubek-ubek, ternyata tidak ada bukti yang lebih ilmiah lagi (mungkin saya gak belum nemu, kalau ada yang nemu bisa menghubungi saya). Modalnya ini doang!
Spoiler for berikut vidio Youtubenya":
Please dech orang Indonesia, yuk lebih teliti lagi! Be resourceful, kata mentor saya seorang jurnalis investegatif senior bernama Bondan Winarno.
Berikut ini 5 FAKTA ILMIAH mengenai beras plastik adalah HOAX:
1. Video ‘pembuatan beras plastik asal China’ ini tidak memiliki informasi bahwa yang diproduksi adalah beras. Video ini menunjukkan proses membuatan biji plastik yang disebut extrusion, mesinnya namanya extruder. Plastik dicairkan, lalu masuk ke semacam pipa yang dipanaskan dan memiliki pengaduk ulir seperti mata bor. Dari situ, plastik akan keluar seperti odol dan masuk ke saringan seperti membuat cendol, yang membentuk panjang seperti mie. Lalu dicelupkan ke air, karena ‘benang plastik’ (saya mau nyebut ‘mie plastik’ nanti heboh lagi!!) ini masih panas dan lembek. Sesudah mengeras, ‘benang plastik’ ini dipotong kecil2 di chopper membentuk pelet atau biji supaya bisa dimasukkan ke karung dan bisa dikirim dengan mudah. Tidak ada yang menunjukkan orang ini sedang bikin ‘beras plastik’! Embel2 ‘asal China’ juga ngasal. Orangnya ngomong Mandarin, tapi bisa saja ini di Taiwan, Canada, atau Tangerang!
2. Sifat utama plastik turunan hidrokarbon – keluarga keresek – adalah hidrofobik atau tidak suka air, karena bahan dasarnya adalah minyak bumi dan struktur kimianya nonpolar. Akibatnya, mau direbus sampai Indonesia menang piala dunia sepak bola sekalipun, TIDAK AKAN MENJADI LEMBEK. Beras bisa lembek menjadi bubur karena menyerap air. Kalau plastik direbus kelamaan paling-paling basah atau berwarna kecoklatan. Tapi tidak bisa menjadi bubur!
3. Jika memang benar ada ‘beras dari plastik’, maka membedakannya gampang saja: plastik TIDAK AKAN TENGGELAM DI AIR karena berat jenisnya lebih rendah dari air. Jadi ketika kita merendam beras dalam air sebelum memasak, ‘beras plastik’ ini akan tetap mengambang meskipun kita tekan kebawah.
4. Ada lagi teori bahwa ‘beras plastik’ dibuat dari kentang atau umbi yang dilapisi plastik. Maaf, saya nggak percaya sampai saya bisa meneliti sampelnya. Pertama, kentang lebih mahal dari beras – masak ngoplos pake bahan yang lebih mahal? Kedua, bagaimana cara motongin kentang jadi biji kecil-kecil. Ketiga – yang paling logis – titik leleh plastik yang paling umum: PE (polietilen) adalah 115 oC, PP (polipropilen) adalah 130 oC, dan PET (polietilen tereftalat) adalah 260 oC (atau sekitar 100 oC untuk PET yang digunakan untuk botol plastik). Sementara untuk melakukan pelapisan (coating), plastiknya harus dicairkan dulu baru bisa melapisi umbi atau kentang. Semua titik leleh plastik diatas 100 oC, berarti umbi atau kentangnya akan keburu gosong sebelum bisa dilapisi plastik! Jadi, sebagai engineer saya nggak kebayang gimana caranya melapisi umbi dengan plastik. Dan, kalau bisa harusnya mahal prosesnya – tidak bisa dipakai ngoplos!
5. Bagaimana cara menguji ‘beras plastik’ dan ‘beras asli’? Saya menghimbau kalau ada yang punya sampel ‘beras plastik’ silakan hubungi saya. Rekan Kimiasutra saya Irvan Kartawiriya bisa mengujinya di Laboratorium Food Technology di Swiss German University. Caranya mudah, dengan dua cara: pertama memotong beras dan melihat penampangnya di bawah mikroskop, untuk melihat apakah ada terlihat ‘umbi dan kulit plastiknya’. Kedua, mengujian amilum dengan Yodium. Amilum adalah jenis kanji yang terdapat pada beras asli, yang jika ditetesi Yodium akan memberi warna ungu. Kalau ditetesi tidak ungu, berarti bukan beras asli!
Saya menghimbau seluruh jurusan Kimia mulai melakukan riset ini dan sampai ada bukti ilmiah bahwa beras memang benar-benar ‘palsu’ dengan uji mikroskop dan Yodium, saya tidak percaya.
Untuk para jurnalis investegatif, yuk atuh be resourceful! Bisa nonton BBC Panorama sebagai contoh ketika menginvestigasi sebuah topik, dan tentu saja belajar pada yang sangat berpengalaman seperti Pak Bondan.
Terakhir, jika memang ada orang diluar sana yang berhasil membuat ‘beras tiruan’, Anda harus siap2 jadi konglomerat. Di tahun 2010, seniman kontemporer China, Ai Weiwei, menggemparkan dunia dengan memamerkan karya terbarunya berjudul ‘Sunflower seeds’ di Tate’s Modern Turbine Hall, London. Karya ini berupa 100.000.000 butir ‘kuaci palsu’ dari keramik yang dibuat dengan mengerahkan 1600 seniman dari Jingdezhen, China, untuk membuat, memanggang, dan melukis kuaci ini satu persatu. Di lelang Sotheby tahun 2009, ‘kuaci palsu’ ini terjual 3.50 GBP per biji, atau Rp 71.610,- sesuai kurs Google hari ini. Bayangkan, 100 juta biji berarti bernilai Rp 7 trilyun rupiah! Kalau Anda menjual ‘beras plastik’ ini ke Tate Modern Museum di London, siapa tau bisa laku segitu!
Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga menegaskan bila kasus beras plastik belum ditemukan di negara lain. Di Indonesia sendiri, dugaan adanya beras yang dicampur plastik muncul di Kota Bekasi, Jawa Barat lewat salah satu pengakuan masyarakat.
"Informasi penting lainnya, kami BPOM telah mengkontak International Food Security Network (Infosan) di bawah WHO (World Health Organization). Info pusat menyampaikan belum ada kasus serupa saat ini terjadi di dunia. Jadi tidak ada laporan tersebut di negara manapun pada saat ini, " tegas Roy saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (22/05/2015).
Roy menyatakan masih akan terus mengupdate dan akan memberikan laporan bila ada laporan beras campur plastik ditemukan di negara lain. Sementara itu, khusus temuan dugaan adanya beras campur plastik di Bekasi, Jawa Barat, BPOM masih melakukan pendalaman dengan melakukan uji lab. Hasil uji akan kelar pada sore hari ini dan diserahkan kepada Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.
"Kami menerima sampel dari Polres Bekasi tanggal 19 Mei malam hari. Kemudian sampel ini adalah sampel penyidikan dari Polri. Kami melakukan proses uji lab di BPOM dan kami melakukan sangat hati-hati tidak hanya uji itu untuk mengetahui ada tidaknya bahan plastik tetapi resiko apa yang disebabkan dari kandungannya," tutur Roy.
Di samping telah melakukan koordinasi dengan Kemendag, Bareskrim Polri dan Disperindag Bekasi dan Jakarta, masyarakat juga diminta peran aktifnya agar segera melaporkan bila ditemukan adanya keanehan pada beras yang dibeli. BPOM telah membuka call center agar pengajuan masyarakat bisa ditindaklanjuti dengan cepat.
"Masyarakat dihimbau agar berhati-hati dan kritis menyampaikan ke kami. Hubungi kami di 1500533 dan akan dikenakan tarif pulsa lokal," sebut Roy.
sumber : Beras Plastik Belum ditemukan dinegara manapun
Spoiler for Penjelasan Sucofindo:
Quote:
Beras yang bercampur bahan plastik beredar di masyarakat. Jika dilihat secara sekilas memang wujud beras asli dengan plastik hampir sama, namun ada 4 ciri untuk membedakannya.
"Untuk mengidentifikasi ini secara fisik memang terlihat sama tapi bagi mereka yang sudah terbiasa mengelola beras bisa membedakannnya. Pertama, dilihat secara bentuk, tampilan beras asli memiliki guratan dari bekas sekam padi," ucap Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo Adisam ZN. Sucofindo adalah BUMN di bidang bidang pemeriksaan, pengawasan, pengujian, dan pengkajian.
Hal itu disampaikan Adisam di acara pemberitahuan identifikasi dini untuk membedakan mana beras asli dan palsu di kantor Wali Kota Bekasi, Jl Ahmad Yani, Bekasi, Kamis (21/5/2015). Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Sementara untuk beras plastik pada bulirnya tidak terlihat guratan. Warnanya bening bersih. "Kalau beras palsu bentuknya agak lonjong dan tidak memiliki guratan dari bekas sekam padi," jelas Adisam.
Ciri kedua bisa dilihat dari ujung-ujung bulir beras. Beras asli terdapat warna putih di setiap ujungnya, warna tersebut merupakan zat kapur yang mengandung karbohidrat. Sedang beras bercampur plastik tidak ada warna putihnya.
"Selain itu kalau beras asli direndam di dalam air maka air akan bewarna putih dan beras akan lembek menjadi bubur. Sedangkan beras plastik jika direndam hasilnya tidak akan menyatu dan airnya tidak akan berubah menjadi putih di ujung-ujungya tidak ada warna putih zat kapur," ujarnya.
Ciri keempat adalah jika beras palsu ditaruh di atas kertas maka terlihat beras tidak natural, berbentuk lengkung, tidak ada patahan. "Kalau dipatahkan akan pecah menjadi bentuk kecil-kecil," ucapnya.
"Kalau beras asli bentuk bulirnya sedikit menggembung dan kalau dipatahkan hanya terbelah menjadi dua," tambahnya.
Sumber: http://news.detik.com/
Original Posted By xonet►orang2 indonesia emang mudah di "begoin" tv oon.
lu masak tuh biji plastik pake air sampe kiamat juga akan lumer.dasar reporter bodoh
cara pembuatan ember n barang2 terbuat dari plastik :
biji plastik harus di panaskan ribuan derajat celsius dlm nozzle ( tabung pemanas) sampe meleleh lalu di dorong ke dalam cetakan (moulding) di dlam cetakan plastik akan membentuk benda.setelah jadi cetakan membuka , cetakan plastik di keluarkan.lalu di dinginkan
kok gw tau ?.krn gw pernah kerja di pabrik pembuatan lampu mobil.semua mesinnya sama.mesin injection moulding namanya
so, emang bisa biji plastik di lelehkan pake air ???
Spoiler for "tambahan dari agan panning":
Quote:
Original Posted By panning►
gw kemarin (tanggal 18 mei) sempet PM yang pertama kali posting "katanya" korban beras plastik : https://instagram.com/dewinurizza/
sempet di bales :
tp skrng gw cek instagramnya lagi udah di private gak bisa gw tanyain lagi dah... coba di kontek langsung bro, sepertinya masih punya berasnya doi...
Spoiler for "tambahan lagi dr agan badguy93:
Quote:
Original Posted By badguy93►
Ane sudah nikmati semuanya tp menurut ane tindakan anda telah menghina profesi para peneliti sucofindo dgn memberikan opini opini seperti itu.
Alas, menurut ane itu terserah masing-masing mau percaya yg mana, opini anda atau hasil uji lab para peneliti sucofindo. Yang penting menurut ane pemerintah sudah menjalankan kewajibannya untuk melindungi warganya dari makanan berbahaya dgn bertindak cepat terhadap laporan yg masuk.
Yg penting ane tetap waspada namun tentu tidak buat ane jd ketakutan berlebih, ane tetap makan nasi, barusan tadi ane makan
Ane nggak bisa maksa buat org percaya kalau beras 'plastik' itu ada hanya dgn bilang para peneliti telah membuktikannya lewat uji lab tanpa bisa memberikan opini yg bagus
nih tambahan refrensi buat agan, tentang beras plastik di India, berita dari India tuh aca aca: http://mathrubhuminews.in/ee/ReadMor...le-in-kerala/E
Satu lagi gan, peneliti IPB telah berhasil membuat beras tiruan dari sumber karbohidrat selain beras, sepertinya mereka bakalan jd konglomerat gan, ups tp udah dari tahun 2012 loh tp kok masih blm jd konglomerat malah banyak yg gak tau http://www.ristek.go.id/index.php/mo...+News/id/11063
Spoiler for "tambahan refrensi lg dr agan B.cristian":
Sucofindo Sudah Mengeluarkan Tes Labnya
Lab Sucofindo Lebih Cepat Umumkan Hasil Uji Beras Plastik
Gentur Putro Jati, CNN Indonesia Kamis, 21/05/2015 09:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Empat laboratorium milik pemerintah telah ditugaskan Pemerintah untuk menguji kandungan sampel beras yang diambil dari Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi yaitu laboratorium milik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Balai Pertanian Kota Bekasi, Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat, dan Badan Pengembangan Mutu Barang Kementerian Perdagangan. Namun, sampai saat ini keempatnya belum berhasil melaporkan hasil pengujiannya kepada Pemerintah.
Malah laboratorium yang dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN) PT Sucofindo di Cibitung, Jawa Barat sudah bisa memastikan bahwa sampel beras yang dijual di Pasar Mutiara Gading tersebut mengandung bahan baku pipa paralon yaitu polivinil.
Hasil laboratorium Sucofindo itulah yang kemudian digunakan Walikota Bekasi Rahmat Effendi untuk memastikan kandungan dari beras tersebut dalam konferensi pers yang digelar di kantornya hari ini, Kamis (21/5).
“Kalau kita makan beras tersebut, sama saja kita menelan pipa paralon," kata Rahmat dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (21/5).
Sementara, Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika sebelumnya mengaku laboratorium miliknya membutuhkan waktu paling lambat Jumat (22/5) baru bisa mengumumkan hasil ujinya.
Pilihan Redaksi
Mendag: Mau Tahu Beras Asli atau Tidak, Bakar Saja
Mentan Tunggu Hasil Uji Lab Beras Plastik Sebelum Investigasi
Hasil Uji Lab: Sampel Beras di Bekasi Mengandung Plastik
"Sampel temuan beras plastik ini akan diujicoba di Laboratorium Saraswati di Bogor. Dan hasilnya diperkirakan akan keluar dalam satu atau dua hari ke depan," kata Dewi Sartika.
Sebelumnya Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo menegaskan, pemerintah meminta hasil uji laboratorium atas sampel beras bisa diselesaikan secepat-cepatnya agar bisa dijadikan pegangan pemerintah dalam menelusuri sumber peredaran beras sintetis yang membahayakan masyarakat jika dikonsumsi.
“Sebetulnya kalau normal (hasilnya keluar) tiga sampai lima hari, cuma Pak Menteri Perdagangan juga meminta supaya lebih cepat dari itu,” kata Widodo. (gen)
Quote:
sayang kurang jelas dr mana sumbernya,
Spoiler for berikut skrinshutnya dewinur yg melaporkan ke medsos ttg beras plastik/sintetis:
[QUOTE=panning;555f58f80f8b46541e8b456d]barusan ane di approve sama mba dewi nurizza di instagram, ternyata dia tampaknya jadi ketakutan karena dibawa ke polisi kemarin. jadi kyknya gara2 itu akhirnya instagramnya di tutup ama dia. berhubung postingan ane ternyata di taroh di page one, tolong konfirmasi ini di taruh di page one jg... biar gak salah paham
0
670.3K
Kutip
2.4K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!