JAKARTA,bolanasional.co-
Mahasiswa yang tergabung dalam
BANTER (Barisan Mahasiswa Anti Pemerintah)kembali mendatangi gedung Kemenpora untuk menyatakan kembali tuntutannya, Rabu (13/5).
Demo Banter yang dimulai sekitar pukul 11.10 wib, mereka berbaris dengan rapih dari depan gedung TVRI longmarch menuju gedung kemenpora. Dalam orasinya, Banter meminta transparansi dan pertanggungjawaban atas dana 2 Miliar yg dikucurkan kemenpora utk tim 9, kemudian menyikapi tim transisi yang satu persatu tokoh yang masuk dalam tim transisi kemenpora telah mundur teratur satu persatu dan juga menyoroti sikap menpora terkait pembekuan PSSI.
“Ini hanya akan menjadi masalah baru dan merusak sepakbola Indonesia serta keutuhan bangsa. Imam Nahrawi adalah Copet APBN Gaya baru.Milyaran lembaran uang yang seharusnya diperuntukkan membina pemuda,para atlet olahraga demi harumnya nama Indonesia malah justru dihambur-hamburkan dengan membuat kamuflase Tim sembilan dan tim Transisi. Menpora hanya ingin memperkuat agar tidak di reshuffle sebagai menpora dan mencopet uang rakyat.Menpora jangan hanya berteriak-teriak meminta lembaga lain tranparansi dana,menuduh lembaga lain korupsi,padahal transparansi dananya saja Ngawur,” lanjut Imanudin
Tidak kunjung diterima oleh perwakilan dari Kemenpora
(kok takut mempora??? kalo membekukan pssi berani
), sekitar pukul 12.25 WIBPada pkl. 12.25 wib, ratusan pendemo mulai kesal dan mulai mendorong dorong pagar gerbang Kemenpora. Tak lama kemudian pendemo membuat lingkaran dan satu persatu mahasiswa tersebut menendang satu persatu bola ke kantor Kemenpora dan sebagian melakukan atraksi bermain bola di tengah jalan sehingga memacetkan jalan yang ada disekitar Kemenpora.
Tak cukup sampai dsitu, pada pukul 13.20 wib mereka mlakukan gerakan dengan melempar telur busuk ke baliho yang bergambar Imam Nahrawi didalam Kemenpora .
Setelah puas melemparkan telur busuk kedalam kantor Kemenpora sambil berteriak teriak, Nahrawi bego, nahrawi bego, “lempar telurnya kawan2″ teriak pimpinan aksi tersebut, mahasiswa pendemo membubarkan diri dibawah pengawalan ketat pihak kepolisian