Tahun lalu presiden jokowi sudah memutuskan bahwa solar tetap akan disubsidi Rp.1000
Tapi nyatanya harga bahan bakar solar dinaikan 2000 rupiah ke angka 9200/ liter, angka yg fantasis bukan?
Hal ini cukup janggal, Mengingat :
1.bbm solar adalah salah satu faktor yg mengerakan ekonomi, sektor transportasi, kelautan (nelayan2 yg menggunakan solar bersubsidi), industri, bergantung dengan bahan bakar solar
2.hasil Q1 pertumbuhan ekonomi indonesia yg dibawah ekspetasi 4,7% vs 6% perkiraan
3.untuk pertama kalinya harga solar jauh lebih tinggi diatas premium (Rp.9200 vs Rp.7400)

Dengan kondisi ekonomi yg sedang lesu, kenapa harus bbm solar yg dinaikan yg notabene adalah salah saktu faktor yg sangat sensitif dengan roda ekonomi. Ini hanya estimasi saya, tapi mungkin ini pembalasan dari bubarnya petral kemarin. Petral yg sudah begitu kuat mendarah daging selama puluhan tahun tidak skan begitu mudah untuk dihilangkan. Banyangkan saja uang yg sudah di larikan dari petral mungkin sudah hitungsn triliun selama ini. Dengan dana begitu kuat apakah petral akan tunduk saja dengan pemerintah jokowi? Saya rasa mereka akan menjatuhkan jokowi. Mafia migas ini mungkin saja sudah masuk ke instansi pertamina mencari cara lain utk bermain di sektor migas. Kekecewaan masyarakat selama ini kepada pemerintah jokowi sudah mulai terlihat, akankah rakyat bisa disetir utk menjatuhkan jokowi? Saya rasa itu cukup memungkinkan jika melihat kondisi seperti ini