Menjadi seorang selebritis boleh dibilang memiliki ‘maintainance’ yang mahal. Setiap beberapa hari sekali ke salon untuk menata rambut, beberapa kali seminggu massage dan spa, beberapa kali sebulan facial dan sebagainya. Look atau penampilan memang menjadi modal besar sebagai selebritis.Apalagi dunia kosmetika kini makin canggih saja, sehingga perlu biaya mahal untuk bisa mendapatkannya. Misalnya sulam alis, tanam benang, bleaching gigi dan sejenisnya. Biaya setara dengan hasil, membuat banyak artis rela merogoh berapapun demi tetap kelihatan mempesona seperti pertama kali fans jatuh cinta pada penampilan mereka.
2. Gengsi dan Pergaulan di Kalangan Artis
Spoiler for :
Tidak mudah survive di antara hingar bingar dunia keartisan, terutama kalau tidak bisa mempertahankan gaya hidup layaknya seorang artis. Ya, bukan Cuma karya, tapi gaya hidup yang berkaitan dengan gengsi dan pergaulan. Misalnya punya mobil mewah, tas branded, eksistensi di kalangan artis senior dan sejenisnya. Memiliki uang adalah salah satu cara paling mudah untuk bisa mempertahankan eksistensi di kalangan public figure. Ketika honor tidak lagi mencukupi atau pamor sedang meredup, cara apapun bisa dihalalkan demi mendapatkan uang, termasuk prostitusi.
3. (Ternyata) Honor Artis Kecil
Spoiler for :
Popularitas artis masa lalu dan masa kini memang jauh berbeda. Artis sebelum ini memiliki atribut ‘legendaris’ sementara artis sekarang banyak yang terkesan karbitan, populer dengan instant dan sejenisnya. Pendapatan yang tidak tentu dan ketenaran yang tak selamanya, menjadi faktor yang ‘mendesak’ seorang selebritis atau pendatang baru, mempertahankan gaya hidupnya seperti orang terkenal. Gaya hidup, memang selalu bisa menjerumuskan dan mengendalikan seorang manusia. Membuat honor rasanya tidak pernah cukup, karena terlalu banyak hal yang diinginkan. Kebetulan ada ‘jalur cepat’ yang menawarkan nominal menggiurkan (konon bisa Rp 80 juta untuk sekali short time). Agaknya nominal ini, di jaman sekarang, lebih ada artinya dibanding nilai diri sendiri yang harus dijaga.
4. Menaikkan Pamor Secara Instant
Spoiler for :
Boleh dibilang, menjadi artis masa kini berbeda dari artis jaman dulu. Bila dulu kebanyakan artis memulai dari nol, jaman sekarang banyak artis yang bisa terkenal mendadak. Bahkan, saat kita menonton siaran infotainment, kadang kita atau presenternya sendiri heran dengan sosok ‘siapa’ artis yang sedang menjadi berita? Hits karena gosip, padahal namanya belum pernah didengar dalam kancah dunia seni hiburan. Dengan menyambi dalam jaringan bisnis prostitusi, bisa sedikit membuka kesempatan untuk dikenal di masyarakat. Menurut beberapa informasi yang dikumpulkan, motivasi pertama jelas uang. Namun selain itu, juga bisa memberikan peluang lain bagi model dan pendatang baru untuk lebih populer. Misalnya mendapat tawaran tampil dan sejenisnya yang lebih mudah menggunakan ‘pelicin’ lewat jalur ini.
5. Memuaskan Diri Sendiri
Spoiler for :
Sudah tenar dan mendapatkan banyak uang, tidak menjamin seorang artis tidak ingin masuk dalam bisnis seperti ini. Selain pengaruh dari pergaulan yang memang ‘sudah biasa’ melihat fenomena prostitusi di kalangan artis tersebut, ada juga dorongan dalam diri sendiri. Ada yang ingin memuaskan ambisi secara materi atau ada juga yang memang memiliki dorongan dari diri sendiri untuk memuaskan keinginannya. 200 orang artis yang diakui oleh mucikari AA adalah ‘anak buahnya’, tentu tidak hanya mengejar uang belaka. RA, inisial sang mucikari pun, mengatakan bahwa para artis ini juga berasal dari berbagai kalangan artis. RA menyebutkan kelas platinum, silver dan gold yang dibuka dengan harga Rp 3 juta-50 juta ke atas. Mengindikasikan bahwa bisnis prostitusi tak hanya menjadi ‘pegangan’ bagi pendatang baru yang ingin survive, namun juga mereka yang sudah punya nama di jagad hiburan.