Di tengah membaiknya hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat, kini semakin memungkinkan bagi modernisasi alutista TNI dengan peralatan canggih dari Amerika Serikat.

Salah satu tank yang tercanggih saat ini adalah M1-Abrams yang saat ini dioperasikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Sejarah M1-Abrams

Tank M1 Abrams dikembangkan pada masa Perang Dingin sebagai penerus proyek tank MBT-70 yang dibatalkan. Kontrak pengembangan M1 Abrams dimenangkan oleh Chrysler Defense (kini General Dynamics Land Systems). M1 Abrams merupakan tank pertama yang menggunakan armor Chobham. Upgrade yang diberikan pada tank sebelum Perang Teluk (Operations Desert Shield dan Desert Storm) memberikan tank ini daya tembak yang lebih mematikan dan proteksi NBC (Nuclear, Biological and Chemical) yang lebih baik.

Karena kemampuannya yang jauh lebih superior dibandingkan dengan tank milik Irak, sangat sedikit sekali tank M1 Abrams yang dapat dilumpuhkan oleh pasukan Irak. Upgrade lanjutan dari tank ini semakin memberikan kemampuan yang lebih mumpuni pada alat bidik sasaran dan unit kontrol tembakan. Invasi Amerika Serikat pada tahun 2003 berhasil menghancurkan militer Irak. Perlawanan dari gerilyawan Irak mengakibatkan terkuaknya kelemahan tank ini terhadap rocket propelled granades (RPG) dan ranjau darat. Permasalahan ini dapat diatasi dengan modifikasi Tank Urban Survival Kit (TUSK).

Tank Urban Survival Kit (TUSK) merupakan rangkaian perbaikan pada M1 Abrams yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempurnya dalam perang kota. Secara historis, perang kota dan pertempuran jarak dekat merupakan neraka bagi tank. Armor tank bagian depan memang dirancang lebih kuat dibandingkan dengan armor di bagian samping, atas dan belakang tank. Padahal dalam perang kota, serangan dapat saja muncul dari segala arah, dan jarak penyerang cukup dekat untuk dapat menyerang titik lemah armor tank dan dapat pula mendapatkan tempat yang cukup tinggi untuk menyerang bagian atas tank.

US Marine Corps mengirimkan kompi tempur M1A1 Abrams ke Afghanistan pada akhir 2010.

Spesifikasi M1 Abrams

Varians Utama Tank M1 Abrams

Dengan populasi tank yang besar, diharapkan ketersediaan suku cadang tank ini akan tetap terjamin untuk jangka panjang. M1 amAbrams sendiri memiliki beragam varian sebagai berikut:

1. XM1-FSED: Model Uji Pra produksi. Sebelas Full-Scale Engineering Development tank uji diproduksi antara 1977–78. Tank ini desebut juga Pilot Vehicles yang diberi nomor PV-1 hingga PV-11.
   
2. M1: Varian produksi awal. Produksi dimulai di pabrik Crysler pada 1979 dan berlanjut hingga 1985 (di pabrik General Dynamics) dengan 3,273 tank untuk Amerika Serikat. 110 tank pertama merupakan model Low Rate Initial Production (LRIP), yang masih disebut XM1, karena diproduksi sebelum diklasifikasikan sebagai M1.
   
3. M1A1: Produksi dimulai pada 1985 hingga 1992, Varian ini memiliki kabin bertekanan dengan sistem perlindungan NBC, rak di bagian belakang untuk penempatan perbekalan kru, panel anti ledakan yang lebih baik dan dilengkapi meriam M256 120 mm smoothbore cannon. 4,976 diproduksi untuk U.S. Army, 221 untuk USMC, 755 untuk Mesir dan 59 M1A1 AIM SA dijual ke Australia.
   
4. M1A2 (Baseline): Produksi dimulai 1992 (77 dibuat untuk Amerika dan lebih dari 600 M1 di-upgrade menjadi M1A2, 315 untuk Saudi Arabia dan 218 untuk Kuwait). MA2 memberikan komandan tank dengan alat bidik termal independen dan kemampuan untuk menembak dengan jarak yang rapat (rapid sequence), menembak dua target tanpa perlu membidik target secara berurutan, juga dilengkapi dengan komponen armor Depleted Uranium (DU) generasi ke dua.
   
5. M1A3: Masih dalam pengembangan, dengan pengembangan diharapkan dimulai sebelum 2020. Perbaikan yang dicangkokkan adalah meriam 120 mm dengan bobot yang lebih ringan, penambahan roda jalanan dengan suspensi yang lebih baik, track yang lebih awet, armor yang lebih ringan dan penggantian kabel dengan fiber-optic yang diharapkan dapat mengurangi bobot tank ini hingga dua ton.
   
6. M1 TTB (Tank Test Bed): Prototipe dengan turet tanpa awak, 3 kru dalam kapsul armor di depan hull ber armor super tebal, persenjataan utama tetap 120 mm smoothbore gun, derivatif M256 atau modifikasinya, sistem loading mekanis dibawah turret, tank ini tidak pernah digunakan dalam dinas aktif militer.
   

Pengguna Aktif M1 Abrams

1. Australia – Australian Army: 59 M1A1 (AIM) bekas pakai U.S. Army dan U.S. Marine Corps (tanpa armor depleted uranium). Tank ini dibeli pada 2006 untk menggantikan Leopard AS1 in 2007.
   
2. Mesir – Egyptian Army: 1,005 M1A1 produksi bersama U.S. dan Mesir untuk Egyptian army. 200 tank tambahan telah kembali dipesan.
   
3. Irak – Iraqi Army: 140 M1A1Ms (tanpa armor depleted uranium). Irak meminjam 22 tank U.S. Army M1A1 untuk pelatihan kru pada 2008. 11 tank pertama dikirim untuk Iraqi Army pada Agustus 2010. Sisanya dikirimkan pada Agustus 2011. Pada Oktober 2012, 6 tanktambahan dilaporkan kembali dikirimkan.
   
4. Kuwait – Kuwaiti Army: 218 M1A2s (tanpa armor depleted uranium).
   
5. Saudi Arabia – Saudi Arabian Army: 373 tank Abrams akan diupgrade menjadi M1A2S di Saudi Arabia. 69 tank M1A2S tambahan kembali dipesan pada 8 Januari 2013, dan dikirim 31 Juli 2014.
   
6. Amerika Serikat – United States Army dan United States Marine Corps menerima lebih dari 8,100 M1, M1A1 dan M1A2 tanks.
   

Operator Potensial

1. Yunani – Hellenic Army: 400 ex-U.S. Army M1A1 tank ditawarkan pada Yunani, dengan kemungkinan 90 tank yang akan dibeli.
   
2. Morocco – Royal Moroccan Army: 200 excess M1A1 diminta pada 2011. U.S. DSCA memberi tahu Congress untuk kemungkinan Foreign Military Sale untuk upgrade pada Juni 2012.
   
3. Peru – Peruvian Army: Pada Mei 2013, M1A1 Abrams dilaporkan mengambil bagian tes komparasi yang dilakukan Per untk mengganti tank T-55 tua mereka. Antar 120 - 170 tank akan dibeli. Abrams bersaing dengan T-90S, Leopard 2A4 dan A6, T-64, dan T-84. Hingga September 2013, hanya M1A1 Abrams, Tank Russia T-90S dan T-80, dan Tank Ukrainia T-84 masih bersaing.
   
4. Taiwan – Republic of China Army: dilaporkan Taiwan memesan 200 M1A1 bekas pakai Amerika.
   

Sumber untuk TNI-AD dan Marinir? "The Sierra Nevada Army Depot"


(Image: RT America via YouTube)

Depot US Army ini terletak di lembah pegunungan Sierra Nevada. Di lembah ini ribuan tank M-1 Abrams MBT berbaris menunggu untuk digunakan. Sebagai salah satu tank tertangguh di dunia yang masih aktif digunakan US-Army dan sekutunya. Di lembah ini ada sekitar 2.000 tank yang tidak digunakan. Kebanyakan dalam kondisi yang sangat baik, siap dikirim ke manapun hot-spot di dunia.


(Image: RT America via YouTube)

Mengapa tank di sini manjadi target yang sangat bagus untuk di akusisi TNI-AD dan Marinir? Ini penyebabnya. Sejak 2012, nasib tank-tank ini menjadi bahan perdebatan sengit di Congress. US-Army yang mengalami penurangan anggaran besar-besaran, dengan alasan penghematan memutuskan tidak akan lagi mengaktivasi tank-tank ini. Mereka berharap dapat berhemat USD 3 milyar dengan membiarkan tank-tank hebat ini menjadi besi tua daripada mengaktivasinya. Tetapi Congress menolak rencana ini, tidak hanya karena akan menghentikan perawatan tank-tank yang aktif, tetapi juga karena mereka tidak ingin menghentikan produksi tank baru,mereka takut akan menambah pengangguran jika pabrik tank tutup, meski hanya sementara.


(Image: RT America via YouTube)

Jadi, gimana, apakah TNI-AD dan Marinir berminat mengakuisisi dan menyelamatkan tank-tank ini? Ada 2.000 tank lho Tentunya dengan mengganti mesin Gas Turbine Honeywell AGT1500C multi-fuel turbine engine 1,500 shp (1,120 kW) dengan mesin MTU MB 873 Ka-501 liquid-cooled V-12 Twin-turbo diesel engine 1,500 PS (1,479 hp, 1,103 kW) at 2,600 rpm milik Leopard 2.

Sumur:
http://en.wikipedia.org/wiki/M1_Abrams
http://www.urbanghostsmedia.com/2014...cross-world/4/