Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kitamekaAvatar border
TS
kitameka
[Surat Terbuka] Kekecewaan Terhadap Manajemen Bus Sentosa
Kepada Yang terhormat,

Pimpinan Manajemen bus P0 Santoso
Dinas Perhubungan cabang daerah
di Tempat

Kronologi kejadian :

Tujuan saya adalah mojokerto, saya memilih bis jurusan Ubung-Surabaya.
Karena tidak ada bis yang masuk ke mojokerto, maka saya berniat turun di gempol pasuruan, jika tidak bisa saya turun di Terminal Bungurasih Surabaya.

Pada Kamis tangal 30 April 2015, sekitar pukul 17.00 WIT, saya naik bus Santoso dengan plat nomor N 7493 dari Terminal Ubung dengan tujuan Surabaya. Seperti biasa pertama kali masuk terminal, calo-calo akan menghampiri dan menawari tiket bus arah tujuan. Akhirnya saya memutuskan untuk beli di calo, selain loket sudah banyak yang tutup, tidak tahu kenapa harga di calo biasanya lebih rendah dibanding di loket.

Kebetulan pada waktu itu saya memilih calo bis sentosa karena mereka mengatakan bahwa bis masuk dan berhenti ke terminal mojokerto, jadi saya tidak usah oper-oper lagi. sebenarnya saya tidak begitu ucapan mereka yang bisaturun di terminal mojokerto. Tetapi tidak masalah bagi saya misalnya saya telah dibohongi untuk hal seperti itu yang penting bagi saya harga cocok. Akhirnya saya diajak ke tempat bus, disitu saya dipertemukan oleh koordinir bus (yang bawa catatan, biasanya yang menentukan no.tempat kita duduk). Setelah bertransaksi dan tawar menawar harga. akhirnya deal saya mendapat harga 120.000.
Saya diberi karcis yang gak begitu jelas tulisanya, dan waktu itu saya belum curiga sama sekali.Akhirnya saya mengambil barang saya di teman saya dan kembali ke be bis tadi.

Sewaktu saya membayar pada bapak koordinir Bus, Bapak tersebut menyarankan untuk bayar di bus saja dengan calo tadi. Calo beserta 2 temanya naik ke bus, saya di belakangnya, saya berpikir mereka menunjukkan dimana tempat duduk saya dan menerima pembayaran dari saya. Saya menyerahkan uang 150rb, seharusnya ada kembalian 30rb. Tetapi ternyata mereka meminta TAMBAHAN UANG kepada saya sambil menunjukkan kertas dengan tulisan tangan berisikan list harga arah tujuan bus, harganya nya pun mahal mahal.

Kurang lebih saya mau ditarik total 200ribuan lebih. Disitu kita beradu mulut, mereka telah berbohong, mereka memaksa. pada akhinya saya pun harus menurutinya, dari pada nantinya terjadi kekerasan. Untungnya di dompet saya hanya membawa uang sekitar 169rb an. saya biarkan mereka ambil sisa 30rb dari pembayaran, saya juga menujukkan di dompet bahwa saya sudah tidak punya uang lagi. Mereka tetap memaksa dan menggeledah tas, saku dan dompet saya. Setelah menggeledah tas dan tidak dapat hasil, mereka pun meminta paksa 10rb lagi yang ada di dompet dan akhirnya saya berikan juga. Total 160rb yang saya bayarkan,

Sewaktu mereka pergi. orang depan tempat duduk saya bertanya, "kena berapa ?"saya jawab "160rb Pak". Kemudian saya tanya balik bapak itu dan bilang dia kena juga 170rb . Hal yang paling mengejutkan adalah ternyata bukan saya sendiri yang mengalami hal itu. depan-depan saya juga adalah KORBAN DARI PEMAKSAAN CALO, yang saya tahu 4 orang karena mereka duduk di depan saya. modus mereka sama, pertama mereka dijanjikan turun di tempat tujuanya tanpa oper-oper, selanjutnya mereka dipaksa membayar lebih dari harga sebelumnya.

Dengan kejadian tersebut saya berharap ada upaya tindak lanjut dari Manajemen PO Bus Sentosa untuk menertibkan segera calo-calonya. Karena dikhwatirkan bisa mencoreng nama Bus dan Terminal di mata masyarakat nantinya. Juga kepada Aparat dan Dinas perhubungan untuk memeberikan solusi terbaik dari permasalahan di atas.

Terima Kasih


Fahry


Spoiler for tiket santoso:

Diubah oleh kitameka 10-05-2015 22:44
0
6K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.