Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

act.idAvatar border
TS
act.id
Rohingya: Eksodus Terbesar Pasca Perang Vietnam

JAKARTA – Diaspora muslim Rohingya, Myanmar sejak tahun 2012, ke berbagai negara tetangga, telah menjadi permasalahan kemanusiaan dunia. Terdamparnya 1.600 Muslim Rohingya di Malaysia dan Indonesia, Minggu (10/5/2015) kembali menyentak rasa kemanusiaan kita.

Tak kurang dari Badan Perserikatan Bangsa-Banga (PBB) untuk Pengungsi (UNHCR), Amerika Serikat, dan sejumlah perwakilan dari negara asing serta organisasi internasional, menggelar pertemuan darurat dalam beberapa hari terakhir, menyusul terdamparnya 1.018 warga Rohingya dan Bangladesh di Malaysia, dan 582 orang di Aceh Utara, Indonesia. Jumlah total menjadi 1.600 orang. Kantor berita BBCIndonesia.com, menyebut ada sekitar 8.000 orang Rohingya masih terapung-apung di lautan.



Sebanyak 582 orang Rohingya, yang terdampar di Aceh Utara, ditemukan dalam keadaan memprihatinkan.

“ Sebagian dari imigran itu sakit karena kelaparan,” ujar Kepala Polres Aceh Utara Ajun Komisaris Besar Achmadi, di Lhoksukon, Senin. Mereka tersebar di berbagai tempat penampungan, atas pertolongan para nelayan Aceh Utara yang menemukan mereka terapung di pantai Aceh Utara, di pagi subuh, Minggu (10/5/2015).

Komunitas minoritas Rohingya diperkirakan mencapai 1,3 juta jiwa. Serangan terhadap mereka dalam tiga tahun terakhir menewaskan sekitar 280 orang dan menyebabkan 140 ribu orang lainnya terusir dari Myanmar. Ini merupakan eksodus manusia terbesar dalam sejarah manusia perahu sejak Perang Vietnam, di tahun 1960-an.

Warga Muslim Rohingya tak diakui kewarganegaraannya oleh Myanmar. Mereka dianggap penduduk ilegal dari Bangladesh kendati telah berada di Myanmar selama beberapa generasi. Selama puluhan tahun mereka menghadapi diskriminasi yang didukung Pemerintah Myanmar.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) sendiri telah mengangkat isu ini sejak pertama kali masalah Rohingya mencuat di tahun 2012. Di Jakarta, pada saat itu, ACT mengajak Bangsa Indonesia memperhatikan dan memberi bantuan kemanusiaan, dalam bentuk apapun yang bermanfaat untuk para pengungsi Rohingya yang tersebar di berbagai negara, seperti di Bangladesh, Malaysia, Indonesia, dan lain-lain.

Respon Bangsa Indonesia cukup menggembirakan. Bantuan kemanusiaan dari publik mengalir cukup besar. Respon media juga menciptakan optimisme bahwa Bangsa Indonesia bisa berbuat banyak untuk menolong sesama manusia, yaitu warga Rohingya. Sejak saat itu, hingga detik ini, ACT terus-menerus menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Muslim Rohingya, baik yang ada di pengungsian di perbatasan Myammar-Bangladesh, Malaysia atau pun Indonesia. Bahkan ACT masuk langsung ke Myanmar untuk menyalurkan bantuan pangan serta membangun shelter (tempat tinggal sementara) bagi Muslim Rohingya di Sittwe, Myanmar. Di bulan Idul Adha, ACT juga menjadikan Muslim Rohingya sebagai beneficiaries daging qurban dari para pequrban Muslim Indonesia. (ajm, dbs)
Sumber
0
3.2K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.