- Beranda
- Berita dan Politik
Kaskus Menargetkan Pendapatan Rp 200 Miliar pada 2016
...
TS
sadjar
Kaskus Menargetkan Pendapatan Rp 200 Miliar pada 2016
Kaskus Menargetkan Pendapatan Rp 200 Miliar pada 2016
Quote:
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta- Chief Marketing Officer Kaskus Ronny Sugiadha mengatakan pendapatan layanan komunitas online Kaskus masih di bawah Rp 100 miliar per tahun. "Kami menargetkan bakal menjadi Rp 200 miliar dalam dua tahun ke depan," ujar Ronny kepada wartawan, Minggu, 3 Mei 2015.
Salah satu caranya adalah meningkatkan jumlah anggota dan kegiatan transaksi jual-beli para anggotanya. Untuk itu, Ronny membagi tip kepada para pengguna Kaskus untuk meningkatkan pendapatan. Caranya, pengguna harus bisa memperhatikan tren diskusi di layanan komunitas online itu.
"Misalnya, ada tren batu akik. Kamu harus cepat cari batu akik lalu tawarin di forum jual-beli. Pasti ada yang mau," ucap Ronny, Minggu, 3 Mei 2015.
Saat ini Kaskus mendapat pemasukan dari iklan, donatur, dan hot thread, yang menerapkan tarif tertentu bagi perusahaan komersial yang ingin mempromosikan produknya.
Ronny menuturkan Kaskus terbukti menjadi layanan komunitas online yang mencerminkan tren di Indonesia. "Kalau dia menjadi tren di Kaskus, berarti itu juga menjadi tren di luar," kata Ronny.
Menurut Ronny, ada 650 komunitas dengan berbagai kegiatan yang bernaung di layanan ini. "Kami sedang melakukan roadshow dari Aceh hingga Papua sejak awal tahun ini," ucap Ronny. "Ini untuk mempererat hubungan antara Kaskus dan komunitasnya."
Menurut Ronny, Kaskus memiliki sekitar 28 juta pengunjung unik per bulan. Sedangkan jumlah anggota bertambah sekitar 120 ribu orang per bulan. Jumlah laman yang dibuka per bulan mencapai 700 juta.
Kaskus menjadi forum yang aktif karena ada sekitar 4.000 posting-an atau threads yang dibuat anggotanya tiap hari. "Kami ini social ecommerce terbesar buatan asli Indonesia," kata Ronny.
Menurut Andrew Darwis, salah satu pendiri Kaskus, layanan ini memang unik karena menyediakan berbagai keperluan. "Ada ecommerce, ada berita, iklan juga," tuturnya.
Salah satu caranya adalah meningkatkan jumlah anggota dan kegiatan transaksi jual-beli para anggotanya. Untuk itu, Ronny membagi tip kepada para pengguna Kaskus untuk meningkatkan pendapatan. Caranya, pengguna harus bisa memperhatikan tren diskusi di layanan komunitas online itu.
"Misalnya, ada tren batu akik. Kamu harus cepat cari batu akik lalu tawarin di forum jual-beli. Pasti ada yang mau," ucap Ronny, Minggu, 3 Mei 2015.
Saat ini Kaskus mendapat pemasukan dari iklan, donatur, dan hot thread, yang menerapkan tarif tertentu bagi perusahaan komersial yang ingin mempromosikan produknya.
Ronny menuturkan Kaskus terbukti menjadi layanan komunitas online yang mencerminkan tren di Indonesia. "Kalau dia menjadi tren di Kaskus, berarti itu juga menjadi tren di luar," kata Ronny.
Menurut Ronny, ada 650 komunitas dengan berbagai kegiatan yang bernaung di layanan ini. "Kami sedang melakukan roadshow dari Aceh hingga Papua sejak awal tahun ini," ucap Ronny. "Ini untuk mempererat hubungan antara Kaskus dan komunitasnya."
Menurut Ronny, Kaskus memiliki sekitar 28 juta pengunjung unik per bulan. Sedangkan jumlah anggota bertambah sekitar 120 ribu orang per bulan. Jumlah laman yang dibuka per bulan mencapai 700 juta.
Kaskus menjadi forum yang aktif karena ada sekitar 4.000 posting-an atau threads yang dibuat anggotanya tiap hari. "Kami ini social ecommerce terbesar buatan asli Indonesia," kata Ronny.
Menurut Andrew Darwis, salah satu pendiri Kaskus, layanan ini memang unik karena menyediakan berbagai keperluan. "Ada ecommerce, ada berita, iklan juga," tuturnya.
Quote:
Quote:
200 M itu total transaksi kali yah Gan ? apa jangan-jangan itu EBIT ? bisikin dong dari iklan berapa ...
Kaskus Bakal Ekspansi ke UKM
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Pengembangan Produk Kaskus, layanan komunitas online, Ardyanto Alam, mengatakan Kaskus akan mengembangkan basis pengguna dengan memperbanyak pengguna dari kalangan usaha kecil dan menengah.
Dengan semakin banyak pengguna maka akan semakin besar potensi monetisasi yang bisa direalisasikan. Salah satu caranya adalah Kaskus akan mengikuti pamera UKM lebih sering.
"Kami akan ikut pameran UKM Scalep 2015," kata Ardyanto kepada Tempo kemarin, Sabtu, 2 Mei 2015. Menurut data, ada sekitar 50 juta pengusaha UKM, yang banyak diantaranya telah memiliki gadget dan komputer untuk mengakses internet.
Ardyanto mengatakan saat ini Kaskus dengan mengembangkan verifikasi untuk para pejual yang biasa berjualan di layanan jual beli. Dari sekitar delapan juta pengguna, ada satu juta yang aktif berjualan.
"Ini kami utamakan dulu untuk diverifikasi," kata Ardyanto. Menurut dia, verifikasi ini akan meningkatkan kredibilitas penjual dan komunitas online itu sendiri.
Verifikasi melingkupi kartu identitas, rekening perbankan dan nomor pokok wajib pajak. Kaskus sendiri akan meningkatkan layanan pembayaran untuk traksaksi ini dengan melibatkan Bank Central Asia dan Bank Mandiri untuk pemrosesannya.
Menurut Ardyanto, saat ini ada sekitar satu juta pengunjung unik yang mengunjungi layanan itu setiap harinya.
Biasanya, menurut Ardyanto, para pengunjung ini datang mulai pukul 15.00 WIB hingga menjelang malam.
Kaskus juga berencana untuk menambah jumlah pegawai yang saat ini mencapai sekitar 120 orang menjadi 200 orang pada akhir tahun.
"Dari jumlah ini, sekitar 60 orang merupakan programmer untuk web maupun aplikasi Android dan iOS," kata Adryanto.
Menurut Andrew Darwis, Kaskus merupakan layanan komunitas online yang menyediakan berbagai layanan. "Ini mirip seperti warung padang, apa aja ada."
Menurut Andrew, Kaskus juga menyediakan layanan e-commerce meskipun masih berbentuk jual beli diantara anggota saja. "Kalau untuk berjualan produk seperti layanan ecommerce lain belum."
Dengan semakin banyak pengguna maka akan semakin besar potensi monetisasi yang bisa direalisasikan. Salah satu caranya adalah Kaskus akan mengikuti pamera UKM lebih sering.
"Kami akan ikut pameran UKM Scalep 2015," kata Ardyanto kepada Tempo kemarin, Sabtu, 2 Mei 2015. Menurut data, ada sekitar 50 juta pengusaha UKM, yang banyak diantaranya telah memiliki gadget dan komputer untuk mengakses internet.
Ardyanto mengatakan saat ini Kaskus dengan mengembangkan verifikasi untuk para pejual yang biasa berjualan di layanan jual beli. Dari sekitar delapan juta pengguna, ada satu juta yang aktif berjualan.
"Ini kami utamakan dulu untuk diverifikasi," kata Ardyanto. Menurut dia, verifikasi ini akan meningkatkan kredibilitas penjual dan komunitas online itu sendiri.
Verifikasi melingkupi kartu identitas, rekening perbankan dan nomor pokok wajib pajak. Kaskus sendiri akan meningkatkan layanan pembayaran untuk traksaksi ini dengan melibatkan Bank Central Asia dan Bank Mandiri untuk pemrosesannya.
Menurut Ardyanto, saat ini ada sekitar satu juta pengunjung unik yang mengunjungi layanan itu setiap harinya.
Biasanya, menurut Ardyanto, para pengunjung ini datang mulai pukul 15.00 WIB hingga menjelang malam.
Kaskus juga berencana untuk menambah jumlah pegawai yang saat ini mencapai sekitar 120 orang menjadi 200 orang pada akhir tahun.
"Dari jumlah ini, sekitar 60 orang merupakan programmer untuk web maupun aplikasi Android dan iOS," kata Adryanto.
Menurut Andrew Darwis, Kaskus merupakan layanan komunitas online yang menyediakan berbagai layanan. "Ini mirip seperti warung padang, apa aja ada."
Menurut Andrew, Kaskus juga menyediakan layanan e-commerce meskipun masih berbentuk jual beli diantara anggota saja. "Kalau untuk berjualan produk seperti layanan ecommerce lain belum."
Quote:
Diubah oleh sadjar 03-05-2015 17:00
0
2.1K
Kutip
22
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya