xwalareaAvatar border
TS
xwalarea
(Cergam) MERABA-RABA WELIRANG JALUR CLAKET
Ini adalah kisah dari perjalanan pada waktu survey lapangan dan dilanjutkan dengan kegiatannya, jadi harap maklum bila ada yang tidak nyembung di gambar-gambarnya emoticon-Malu (S)

DAY 1
Spoiler for Tampak welirang dari desa Claket:

Pandi's Camp (49 M 672449 9151116, 940 Mdpl)
Perjalanan dimulai start dari basecamp "pandi's camp' di desa claket. dari sini kita bergerak menuju pos tahura/ tandon 1/ biasa warga lokal menyebutnya "Sanggar" letaknya di selatan buper Tahura pacet. Waktu 1 jam perjalanan track variasi naik turun dan datar, paving, makadam, tanah masih standartlah...

Spoiler for Suasana Tandon 1/ Sanggar:


Sanggar/ Tandon 1(49 M 672369 9149391, 1241 mdpl)
Merupakan tempat yang luas, terdapat tandon untuk persediaan air di Buper Tahura R. Suryo Pacet. Juga terdapat bangunan semacam pos jaga. Bisa digunakan alternatif Camp atau sekedar tempat beristirahat, persediaan air sangat melimpah disini. Dari Sanggar perjalanan berlanjut menuju Pengilen, jarak dekat tapi track udah menanjak dengan no bonus at all. Waktu yang diperlukan 30 menit. ini adalah sumber air terakhir sebelum track panjang bertemu sumber air lagi. Dari sanggar sebelum mencapai pengilen kita akan menjumpai 2 tandon lagi. Perjalanan menuju pengilen dari Sanggar/ Tandon 1 dapat ditandai dengan adanya pipa yang melintang dari tandon ke tandon yang berujung di sumber Pengilen

Pengilen (49 M 672799 9148891, 1395 mdpl)

Merupakan hutan bambu yang terdapat aliran sungai beserta mata airnya. disini juga cocok sebagai tempat camp, meski kelihatan sempit namun bila berjalan sedikit ke utara maka akan ditemui area lapang yang luas. Banyak terdapat rebung/ bung/ bambu muda yang sangat enak dimasak (lumayanlah tambahan logistik).
Spoiler for Mengisi perut keroncongan di Pengilen:

Dari pengilen ada pertigaan, ke kiri kearah gunung pundak dan kanan adalah arah gunung Welirang.
Spoiler for Penunjuk Arah:

kita ambil yang kanan, tak jauh dari situ kira-kira 15 menit dengan jalan mendaki kita akan menemukan 2 buah makam, kami biasa menyebutnya makam pengilen.

Makam Pengilen (49 M 672752 9148829, 1425 mdpl)
Spoiler for Istirahat di makam pengilen:

dari makam pengilen kita menuju ke puthuk Ungup-ungup

Puthuk Ungup-Ungup (49 M 672691 9148557, 1517 mdpl)
Spoiler for dari puthuk ungup-ungup tampak atas berselimut kabut adalah alas kobong:

Spoiler for Puncak Welirang tampak dari puthuk ungup-ungupBukit paling kanan adalah Puthuk Pulosari:


Puthuk Pulosari (49 M 672761 9148107, 1646 mdpl)
Adalah kawasan hutan primer dengan pepohonan yang besar-besar tempatnya luas dan relatif datar. Terdapat aliran air, namun cukup sulit untuk menjangkaunya. Waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam kita berjalan dari puthuk ungup-ungup dengan ngos-ngosan senin-kamis. Jalur di puthuk pulosari relatif datar dengan beberapa tanjakan sebelum tiba di alas kobong.(Mohon Maaf belum ada gambar)

Alas kobong (49 M 673156 9147724, 1838 mdpl)
sebenarnya adalah bagian dari wilayah alas lindungan lali jiwo, namun karena sisa terbakar hebat musim kemarau kemarin akhirnya kami sepakat menamai alas kobong.
Spoiler for Alas Kobong di pagi Hari:

Spoiler for Alas Kobong:

Spoiler for Sisi Barat Alas Kobong, Kiri pepohonan adalah masuk ke puthuk pulosari:

Kelelahan mencari jalur di puthuk pulosari tadi menyebabkan kita istirahat di alas kobong cukup lama, kita sempat membuat api unggun dan menikmati seketel trangia kopi
Spoiler for Menikmati kopi ditengah dinginnya alas kobong:

Dari alas kobong kita beranjak menuju titik selanjutnya plang lalijiwo utara
Plang (papan) Lalijiwo utara (49 M 673250 9147468, 1963 mdpl)
Lokasinya berupa dataran miring, dipenuhi pohon cemara gunung yang habis terbakar
Spoiler for Plang Lalijiwo dipagi hari:

dari plang lalijiwo kita menuju titik istirahat kami, yaitu bangkul adem. sebelum bangkul adem terdapat makam (49 M 673471 9147260, 2076 mdpl), yang berarti juga menandakan bahwa kita hampir sampai di pos bangkul adem.

Banggul Adem (49 M 673552 9147200, 2099 mdpl)
Bangkul adem adalah dataran di punggungan yang cukup luas, bisa menampung hingga 10 tenda kapasitas 4 orang. disini juga terdapat sumber air, meski mengambilnya harus dengan usaha sedikit extra hati-hati, tipis jalannya. Dari banggul adem kita beristirahat dari lelahnya perjalanan di hari I. Perjalanan menuju puncak welirang kita lanjutkan esok paginya. Dari Banggul Adem perjalanan ke puncak sekitar 3-4 jam atau tinggal "nari sikile lah".
Spoiler for Bangkul Adem dari atas:

Spoiler for Pegunungan Anjasmoro tampak dari Banggkul adem:

Spoiler for Bulan setelah gerhana dari Banggul Adem:

Spoiler for Pertama Datang masih rimbun dengan tanaman pakis:

Spoiler for Orientasi peta merencanakan alur kegiatan :

Spoiler for Full pakis di Banggul adem:

Spoiler for Pas Survey Lapangan, Banggul adem Masih sepi:

Spoiler for Nah lho.. Banggul adem jadi pasar pas kegiatan:

Spoiler for Pasar pindah ke Banggul Adem:

Spoiler for Lagi obok-obok peta:

Spoiler for rumah-rumahan di Banggul adem:

Spoiler for Anget-anget dolo di Banggul Adem:


DAY 2
Perjalanan dari banggul adem menuju puncak juga bukanlah perjalanan yang mudah. Track tanjakan dengkul ketemu lutut akan menyambut diawal perjalanan kita. hingga nanti bertemu dataran yang lebih luas lagi dari banggul adem yang biasa disebut "shelter".

Shelter (49 M 673778 9146599, 2394 mdpl)
merupakan tempat alternatif camp juga, namun perlu diingat bahwa ketersediaan air disini hanya ada saat musim penghujan. Sementara no pic dolo nunggu sie dokumentasi!!emoticon-Malu (S)
Dari shelter kita melanjutkan lagi perjalanan menuju sabrangan, track berupa tanjakan ringan. waktu yang diperlukan 30 menit.
Spoiler for Nampang duluh di jalur shelter-Sabranga:

Menuju sabrangan kita tinggal jalan di jalan menanjak sambil menyusuri di pinggir sungai

Sabrangan (49 M 673829 9146108, 2539 mdpl)
Sabrangan adalah dimana titik kita akan melintasi sungai yang telah kita lalui sepanjang jalan dari shelter, dari sabrangan ini sungainya terbelah menjadi 2 dan kita akan melalui ditengah-tengahnya untuk menuju welirang
Spoiler for Mimik dulu di sabrangan, mumpung ada air:

Spoiler for Istirahat di Sabrangan:

Spoiler for Nyetok aer di Sabrangan:

Air di sabrangan atau sungai-sungai di sekitarnya hanya ada kala musim penghujan saja
Perjalanan sebenarnya adalah dari sabrangan menuju puncak. disini saya merasakan bahwa kaki tak bisa melangkah maksimal karena semua adalah tanjakan. Sebelum puncak terdapat batas vegetasi, medan disini berubah drastis dari yang semula tanah berganti dengan medan batuan.
Spoiler for Memasuki batas vegetasi:

Spoiler for Nanjak terus mang...:

Spoiler for Ngaso dulu...:

Spoiler for Vegetasi berubah:

Spoiler for Dari vegetasi perdu akan berubah Batu, yang tetep adalah nanjak:

Setelah melewati tanjakan tanpa ampun, sebelum tiba di puncak kita akan bertemu watu lintang.

Watu lintang (49 M 673729 9145258, 3000 mdpl)
Adalah batu yang tampak melintang berbentuk seperti persegi bila dilihat dari bawah. Sangking besarnya batu ini tampak dari sabrangan, dan semakin jelas di batas vegetasi. menuju watu lintang adalah perjalanan yang penuh PHP, karena meski kelihatannya dekat namun untuk menujunya diperlukan waktu dan tenaga yang extra.
Spoiler for Istirahat di watu lintang:

Spoiler for Mejeng di watu lintang:

Spoiler for Semua tampak kecil dari Watu Lintang:

Spoiler for Tampak dari atas watu lintang:

Spoiler for Watu Lintang dari atas:

Bibir kawah dari watu lintang sudah dekat, cukup dengan jalan menanjak 15 menit kita sudah tiba di bibir kawah gunung welirang
Spoiler for Jalan menanjak menuju bibir kawah Welirang dari watu lintang:

Sesampai dibibir kawah kita akan disambut aroma khas belerang dan sebuah tugu yang terbuat dari kayu.
Spoiler for Tiba di tugu kayu:

Spoiler for Dari tugu kayu tampak kawah Welirang, Kiri adalah titik Tertinggi gunung Welirang:

Spoiler for Mengintip Kawah Welirang:

Spoiler for Berpose dulu:

Puas menikmati puncak welirang didukung cuaca yang tidak mendukung, kita pun bergegas turun. Jalan turunpun tak mudah, batu kecil dan besar mudah longsor, dan kadang membuat terpeleset menambah sulit perjalanan turun. Tak lama setelah watu lintang hujanpun menyambut kita. Kini licinnya jalan semakin membuat sulit kita melangkah. Begitu memasuki batas vegetasi hujan mulai mereda menyisakan aliran sungai di kiri dan kanan kita. Perjalanan tak lebih mudah setiba sebelum sabrangan, air hujan cukup membuat licin jalur, hingga 2 jam kemudian kita tiba di shelter. Kita istirahat makan minum sambil memulihkan tenaga. Kemudian kita lanjutkan perjalanan menuju banggul adem, 1 jam kita pun tiba disana. Basah, dingin, dan Hujan yang datang menyambut membuat kita bergegas untuk berganti pakaian kering dan masuk ke dalam tenda. Malam hari ke-2 ini tak banyak yang bisa dilakukan selain "ndekem" di dalam tenda.

DAY III
Perjalanan Turun
Turus disimak ajah untuk update cerita dan gambar... emoticon-Ngakak

Photo Credit:
AA. Ghofur
Kang Mahfud Sehat



















Diubah oleh xwalarea 01-05-2015 12:24
0
8.3K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.