kasihan gan karna hukuman mati
dikritisi habis-habisan
LONDO ingat kagak PEMBUNUHAN WESTERLING blm TUNTAS harusnya

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membatalkan sejumlah pertemuan resmi di Belanda setelah Menteri Belanda Infrastruktur dan Lingkungan Melanie Schultz van Haegen ditarik keluar dari forum para investor, di mana kedua menteri dijadwalkan bertemu.

Kementerian itu mengatakan dalam siaran pada hari Sabtu bahwa van Haegen, politisi dari Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD), tiba-tiba menarik diri dari forum investor di Den Haag, yang berlari pada hari Kamis dan Jumat, untuk memprotes eksekusi di Indonesia delapan narapidana narkoba pada 29 April.

Selama forum, van Haegen dan Jonan adalah karena membahas proyek-proyek transportasi bersama dengan Belanda dan Indonesia pebisnis.

Sebagai pengusaha dari kedua negara yang sudah ada, Jonan digantikan oleh ahli kementerian pada logistik dan multimode, Sugihardjo, dan direktur untuk pelabuhan dan pengerukan, Adolf Tambunan.

"Sektor bisnis Belanda menyesalkan tindakan van Haegen ini. Tujuan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk mengembangkan sektor kelautan Indonesia telah sangat menarik minat mereka dan mereka ingin tahu rincian dari Menteri Jonan sendiri, "kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Mereka menyesalkan politik pencampuran pemerintah Belanda dengan bisnis."

Jonan membatalkan semua item dalam agenda resmi untuk kunjungannya ke Belanda setelah membahas masalah ini dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Setelah pembatalan, Jonan mengadakan pertemuan informal dengan beberapa bisnis transportasi lokal.

Sebelum berhenti di Belanda, Jonan dan rombongan telah mengunjungi London dan Riga.

Di London, Jonan bertemu dengan International Maritime Organization (IMO) Sekretaris Jenderal Koji Sekimizu dan dengan investor di sektor kereta api dan pengiriman dan ia menyampaikan pidato kepada kalangan bisnis di Asia House.

Selama kunjungannya ke Riga, Jonan menghadiri pertemuan (ASEM) Menteri Transportasi 'Pertemuan Asia-Eropa ketiga dan mengadakan pembicaraan bilateral dengan sejumlah menteri Eropa.

Indonesia dieksekusi warga negara Belanda Ang Kiem Soei, alias Tommi Wijaya, pada 18 Januari untuk operasi pabrik ekstasi besar. Eksekusi Soei yang memicu mengingat kembali sementara Duta Besar Belanda untuk Jakarta. (Dyl / nvn) (

http://m.thejakartapost.com/news/201...xecutions.html