JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan berbagai sindiran yang ditujukan kepadanya terkait wacana melegalkan lokalisasi prostitusi, pembangunan apartemen untuk prostitusi, dan sertifikasi bagi pekerja seks komersial.

"Ya, terserahlah orang mau nyindir atau apa, saya enggak mau perpanjang. Saya cuma mau sadarkan untuk belajar jangan jadi orang munafik," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (30/4/2015).

Seperti sebelumnya, Basuki mengimbau warga untuk mampu menerima kenyataan bahwa masih banyak tindakan prostitusi di lingkungan sekitar. Pria yang akrab disapa Ahok itu menegaskan Pemprov akan menindak tindak asusila yang terjadi di rumah kos ataupun rusun.

Selain itu Ia juga mengharapkan peran aktif warga untuk melapor ke Pemprov DKI jika menemukan adanya tindak asusila di lingkungan sekitarnya.

Pada kesempatan itu, Basuki juga kembali menegaskan Pemprov DKI tidak akan membuat kawasan lokalisasi prostitusi karena undang-undang tidak mengatur hal itu.

"Kalau aturannya melalui Perda, DPRD juga tidak mungkin mengizinkan (pembangunan lokalisasi). Tapi faktanya di Jakarta itu ada sebetulnya lokalisasi terselubung, kitanya yang tidak bisa mengakui," kata Basuki.