- Beranda
- The Lounge
(Bandung parah ) beginikah mental warga kota Bandung (dan sekitarnya)?
...


TS
addhika
(Bandung parah ) beginikah mental warga kota Bandung (dan sekitarnya)?
Update habis MayDay kemarin
Ternyata terus berlanjut saat Mayday kemarin...MIRIS!!!
Untungnya masih banyak yg mencintai kota Bandung
Update 4/29/2015

Polisi pun angkat bicara
Update!!! Ternyata diamanin biar ga ilang....
Ga hanya itu, banyak sekali fasilitas kota seperti Traffic Light dan lampu jalan yang jadi korban vandalisme. Kayak traffic light di Bandung baru dipasang baru pasti ga lama kemudian ada aja yang rusak. Apa memang bener seperti ini? Atau hanya oknum. Kalo oknum kenapa masih terjadi pembiaran2 terhadapa vandalisme kota Bandung. jujur saja kota2 di Jawa Timur (Surabaya mah ga heran) masih lebih baik dibandingkan Bandung. Masa' Bandung dan kota2 lainnya di Jabar masih kalah dibandingkan Jawa Timur? Come on... Wake up....
Nih, biar ga disangka Hoax




Update lagi...
Kang Emilpun angkat bicara
Kegeraman Ridwan Kamil di Media Sosial Terhadap Para Perusak 'KAA'
Rachmadin Ismail - detikNews
Kegeraman Ridwan Kamil di Media Sosial Terhadap Para Perusak KAA
Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapat laporan dari warganya di media sosial terkait aksi perusakan fasilitas Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Dia pun geram, namun tetap dengan gayanya yang khas. Bagaimana komentarnya?
Sejak Sabtu (25/4), Ridwan terus memonitor berbagai mention yang masuk ke akun di twitternya: @ridwankamil. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah gambar orang yang sedang menginjak tanaman. Satu foto hanya tampak kakinya saja, satu lagi foto pria bersandal jepit yang menjepret momen parade tapi berdiri di atas tanaman.
Menanggapi foto tersebut, Ridwan pun mengeluarkan cuitan keras tapi santai, seperti berikut:

"warga BDG, sakitnya tuh disiniiiihh. *tunjuk dada kiri RT @basithpatria: Tuh kang kelakuan warga yg ngerusak pic.twitter.com/8KBbkOfBQt”"
Kerusakan berbagai fasilitas umum ini membuat warga Bandung lainnya pun geram. Sebab, sebagian besar dari mereka sangat menikmati suasana Jl Asia Afrika dan sekitarnya yang kini nyaman dan penuh dengan pernak-pernik menarik.
Di akun twitternya, Ridwan pun tak bosan-bosan mengampanyekan agar warganya selalu mencintai Bandung dengan merawat semua fasilitas.
Update!!!!
Keprihatinan kaskuser dan beberapa foto tersangka
Ternyata terus berlanjut saat Mayday kemarin...MIRIS!!!
Quote:
Original Posted By Indrafirdaus91►Page one kalo boleh, bawah jembatan pasopati, perempatan dago. Kayanya oleh2 mayday kemarin, masih banyak juga coret2an disitu.


Quote:
Untungnya masih banyak yg mencintai kota Bandung
Update 4/29/2015
Quote:

Quote:
Note: Thread ini bukan ajang untuk menyalahkan siapapun yang bertanggung jawab atas kerusakan tersebut, melainkan untuk introspeksi dan mempertanyakan kembali apa kontribusi kita untuk membuat Bandung lebih baik dan yang paling penting MEMPERTAHANKANNYA...
Tolong jangan mengambil kesimpulan terlalu dini!!!
Silakan BANTAH dan BUKTIKAN jika apabila judul thread tersebut memang SALAH. Perbuatan oleh oknum bukanlah ALASAN PEMBENARAN.
Semoga kita yang cinta Bandung tersentil dan tersindir untuk menjaga keindahan Kota Bandung
Biarkan Kang Emil bekerja untuk menata Bandung lebih baik lagi dan lebih cantik lagi. Tugas kita bagi warga dan pecinta Bandung CUKUP MENJAGA DAN MEMPERTAHANKANNYA untuk awalnya....
Tolong jangan mengambil kesimpulan terlalu dini!!!
Silakan BANTAH dan BUKTIKAN jika apabila judul thread tersebut memang SALAH. Perbuatan oleh oknum bukanlah ALASAN PEMBENARAN.
Semoga kita yang cinta Bandung tersentil dan tersindir untuk menjaga keindahan Kota Bandung
Biarkan Kang Emil bekerja untuk menata Bandung lebih baik lagi dan lebih cantik lagi. Tugas kita bagi warga dan pecinta Bandung CUKUP MENJAGA DAN MEMPERTAHANKANNYA untuk awalnya....
Polisi pun angkat bicara
Quote:
Begini Warning Polisi ke Warga agar Tak Rusak Hiasan di Jl Asia Afrika
Baban Gandapurnama - detikNews
Begini Warning Polisi ke Warga agar Tak Rusak Hiasan di Jl Asia AfrikaFoto: twitter
Bandung - Jalan Asia Afrika kini menjadi magnet serta primadona bagi warga dan wisatawan. Buktinya, sebelum dan sesudah peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, animo warga sudah nampak begitu tinggi dengan menyusuri Jalan Asia Afrika. Mereka penasaran ingin melihat wajah baru pusat kota bernuansa mirip Eropa. Polisi harus turun tangan mengingatkan kepada seluruh warga untuk menjaga fasilitas anyar memikat mata di kawasan tersebut.
"Silakan menikmati fasilitas-fasilitas di sekeliling Jalan Asia Afrika. Tapi jangan sampai merusak," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (27/4/2015).
Menurut Yoyol, antusias warga Bandung tak terbendung untuk menyempatkan waktu jalan-jalan menyusuri Jalan Asia Afrika mulai dari kawasan Alun-alun Bandung hingga depan Hotel Savoy Homann. Sepanjang hari mayarakat ragam usia silih berganti datang bergelombang. Wajah mereka memancar keceriaan menikmati keindahan spot-spot anyar sambil berfoto ria.
"Bahkan dini hari tadi sampai jam dua, masih ada warga di Jalan Asia Afrika. Jadi, mohon warga memahaminya untuk bersama-sama menjaga fasilitas yang ada sekarang," ujar Yoyol.
Lebih lanjut dia menuturkan, sebanyak 30 personel polisi rutin berjaga di sepanjang ruas Jalan Asia Afrika guna mengatur arus lalu lintas dan mencegah gangguan keamanan serta ketertiban.
Bila ada orang yang merusak fasilitas-fasilitas umum di kawasan tersebut, Yoyol siap memproses hukum. "Ya bisa dong (dipidanakan), itu kan fasilitas publik," kata Yoyol.
Baban Gandapurnama - detikNews
Begini Warning Polisi ke Warga agar Tak Rusak Hiasan di Jl Asia AfrikaFoto: twitter
Bandung - Jalan Asia Afrika kini menjadi magnet serta primadona bagi warga dan wisatawan. Buktinya, sebelum dan sesudah peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, animo warga sudah nampak begitu tinggi dengan menyusuri Jalan Asia Afrika. Mereka penasaran ingin melihat wajah baru pusat kota bernuansa mirip Eropa. Polisi harus turun tangan mengingatkan kepada seluruh warga untuk menjaga fasilitas anyar memikat mata di kawasan tersebut.
"Silakan menikmati fasilitas-fasilitas di sekeliling Jalan Asia Afrika. Tapi jangan sampai merusak," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (27/4/2015).
Menurut Yoyol, antusias warga Bandung tak terbendung untuk menyempatkan waktu jalan-jalan menyusuri Jalan Asia Afrika mulai dari kawasan Alun-alun Bandung hingga depan Hotel Savoy Homann. Sepanjang hari mayarakat ragam usia silih berganti datang bergelombang. Wajah mereka memancar keceriaan menikmati keindahan spot-spot anyar sambil berfoto ria.
"Bahkan dini hari tadi sampai jam dua, masih ada warga di Jalan Asia Afrika. Jadi, mohon warga memahaminya untuk bersama-sama menjaga fasilitas yang ada sekarang," ujar Yoyol.
Lebih lanjut dia menuturkan, sebanyak 30 personel polisi rutin berjaga di sepanjang ruas Jalan Asia Afrika guna mengatur arus lalu lintas dan mencegah gangguan keamanan serta ketertiban.
Bila ada orang yang merusak fasilitas-fasilitas umum di kawasan tersebut, Yoyol siap memproses hukum. "Ya bisa dong (dipidanakan), itu kan fasilitas publik," kata Yoyol.
Update!!! Ternyata diamanin biar ga ilang....
Quote:
Nama-nama Negara di Monumen Asia Afrika Ternyata Tak Raib, hanya Diamankan
Avitia Nurmatari - detikNews
Nama-nama Negara di Monumen Asia Afrika Ternyata Tak Raib, hanya Diamankan(Foto: Avitia Nurmatari/detikcom) Bandung - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung Arief Prasetya mendapat laporan dari pihak kontraktor yang membangun Monumen Globe Asia Afrika. Nama-nama yang hilang rupanya sengaja diamankan oleh kontraktor karena khawatir akan hilang.
"Saya baru mendapat laporan dari pihak kontraktor, tulisan-tulisan kepala negara itu tidak hilang ternyata. Tapi copot," ujar Arief kepada detikcom melalui sambungan telepon, Senin (27/4/2015).
Berdasarkan laporan dari kontraktor yang diterima Arief, Monumen Globe Asia Afrika tersebut memang banyak didatangi warga untuk berfoto. Namun warga berfoto hingga membuat tulisan-tulisan negara Asia Afrika yang ada di monumen tersebut copot.
"Jadi banyak yang nyaris terlepas sehingga dicopotin sama kontraktornya. Karena khawatir akan hilang dan ada yang ngambil kalau sampai lepas," kata Arief.
Dalam waktu dekat, lanjut Arief, kontraktor akan segera memperbaiki monumen tersebut. "Nanti mau dibetulin dulu, dipasang seng dulu sekelilingnya biar aman," tandasnya.
Dilihat dari depan, monumen tersebut memang terlihat tidak rusak. Namun di bagian belakangnya yang berisi tulisan-tulisan negara Asia Afrika, terlihat ompong. Nama-nama negara hanya tinggal sekitar 50 persennya. Sebagian sudah terlepas dan hanya tinggal paku-paku yang menempel.
Saat mengecek, Arief sempat kebingungan. Pasalnya monumen tersebut dibangun dari bantuan dana hibah pengusaha di Kota Bandung. "Monumen ini kan hibah, nanti kita konsultasikan dulu apakah yang memberi hibah mau memperbaiki atau kita yang memperbaiki. Kalo mereka tidak mau memperbaiki kita harus menunggu anggaran perubahan," ucapnya.
Ternyata nama-nama negara tidak hilang, tapi diamankan dari tangan jahil. Sehingga yang jelas mengalami kerusakan adalah bunga di pot, bendera hiasan, dan kursi. Khusus untuk barang yang disebut terakhir, saat ini sudah diperbaiki.
Avitia Nurmatari - detikNews
Nama-nama Negara di Monumen Asia Afrika Ternyata Tak Raib, hanya Diamankan(Foto: Avitia Nurmatari/detikcom) Bandung - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung Arief Prasetya mendapat laporan dari pihak kontraktor yang membangun Monumen Globe Asia Afrika. Nama-nama yang hilang rupanya sengaja diamankan oleh kontraktor karena khawatir akan hilang.
"Saya baru mendapat laporan dari pihak kontraktor, tulisan-tulisan kepala negara itu tidak hilang ternyata. Tapi copot," ujar Arief kepada detikcom melalui sambungan telepon, Senin (27/4/2015).
Berdasarkan laporan dari kontraktor yang diterima Arief, Monumen Globe Asia Afrika tersebut memang banyak didatangi warga untuk berfoto. Namun warga berfoto hingga membuat tulisan-tulisan negara Asia Afrika yang ada di monumen tersebut copot.
"Jadi banyak yang nyaris terlepas sehingga dicopotin sama kontraktornya. Karena khawatir akan hilang dan ada yang ngambil kalau sampai lepas," kata Arief.
Dalam waktu dekat, lanjut Arief, kontraktor akan segera memperbaiki monumen tersebut. "Nanti mau dibetulin dulu, dipasang seng dulu sekelilingnya biar aman," tandasnya.
Dilihat dari depan, monumen tersebut memang terlihat tidak rusak. Namun di bagian belakangnya yang berisi tulisan-tulisan negara Asia Afrika, terlihat ompong. Nama-nama negara hanya tinggal sekitar 50 persennya. Sebagian sudah terlepas dan hanya tinggal paku-paku yang menempel.
Saat mengecek, Arief sempat kebingungan. Pasalnya monumen tersebut dibangun dari bantuan dana hibah pengusaha di Kota Bandung. "Monumen ini kan hibah, nanti kita konsultasikan dulu apakah yang memberi hibah mau memperbaiki atau kita yang memperbaiki. Kalo mereka tidak mau memperbaiki kita harus menunggu anggaran perubahan," ucapnya.
Ternyata nama-nama negara tidak hilang, tapi diamankan dari tangan jahil. Sehingga yang jelas mengalami kerusakan adalah bunga di pot, bendera hiasan, dan kursi. Khusus untuk barang yang disebut terakhir, saat ini sudah diperbaiki.
Quote:
Monumen Asia Afrika Juga Rusak, Nama-nama Negara Jadi 'Ompong' Seperti ini
Avitia Nurmatari - detikNews
Monumen Asia Afrika Juga Rusak, Nama-nama Negara Jadi Ompong Seperti ini
Bandung - Puncak peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 banyak meninggalkan warisan untuk Kota Bandung. Salah satunya monumen Asia Afrika yang berlokasi di pertigaan jalan Asia Afrika dan Dalem Kaum. Sayang, monumen Asia Afrika tersebut tak cantik lagi akibat ulah tangan jahil.
Selintas dari depan memang monumen tersebut tidak rusak. Di bagian depannya masih terlihat bagus, tidak ada yang cacat. Namun di bagian belakangnya yang berisi tulisan-tulisan negara Asia Afrika terlihat ompong. Nama-nama negara tesebut hanya tinggal sekitar 50 persennya lagi. Sebagian sudah terlepas dan hanya tinggal paku-paku yang menempel.
Ditemui di Jalan Asia Afrika, Senin (27/4/2015), Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung Arief Prasetya kebingungan untuk memperbaiki monumen yang rusak tersebut. Pasalnya monumen tersebut dibangun dari bantuan dana hibah pengusaha di Kota Bandung.
"Monumen ini kan hibah, nanti kita konsultasikan dulu apakah yang memberi hibah mau memperbaiki atau kita yang memperbaiki. Kalo mereka tidak mau memperbaiki kita harus menunggu anggaran perubahan," ucapnya.
Tak hanya monumen, bunga dan hiasan bendera untuk peringatan KAA di juga raib. Entah siapa pelakunya dan kapan pelaku beraksi.
Kerusakan-kerusakan itu membuat kondisi Jalan Asia Afrika agak berbeda dibanding 3-4 hari lalu. Pada peringatan puncak KAA di Bandung, Jumat (24/4) lalu, jalan di pusat kota tersebut tampak cantik dengan bunga dan hiasan. Usai seremoni kepala negara dan delegasi, belasan ribu warga tumpah ruah. Sayang, di antara warga, ada yang tak bertanggung jawab dan merusak fasilitas publik.
Avitia Nurmatari - detikNews
Monumen Asia Afrika Juga Rusak, Nama-nama Negara Jadi Ompong Seperti ini
Bandung - Puncak peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 banyak meninggalkan warisan untuk Kota Bandung. Salah satunya monumen Asia Afrika yang berlokasi di pertigaan jalan Asia Afrika dan Dalem Kaum. Sayang, monumen Asia Afrika tersebut tak cantik lagi akibat ulah tangan jahil.
Selintas dari depan memang monumen tersebut tidak rusak. Di bagian depannya masih terlihat bagus, tidak ada yang cacat. Namun di bagian belakangnya yang berisi tulisan-tulisan negara Asia Afrika terlihat ompong. Nama-nama negara tesebut hanya tinggal sekitar 50 persennya lagi. Sebagian sudah terlepas dan hanya tinggal paku-paku yang menempel.
Ditemui di Jalan Asia Afrika, Senin (27/4/2015), Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung Arief Prasetya kebingungan untuk memperbaiki monumen yang rusak tersebut. Pasalnya monumen tersebut dibangun dari bantuan dana hibah pengusaha di Kota Bandung.
"Monumen ini kan hibah, nanti kita konsultasikan dulu apakah yang memberi hibah mau memperbaiki atau kita yang memperbaiki. Kalo mereka tidak mau memperbaiki kita harus menunggu anggaran perubahan," ucapnya.
Tak hanya monumen, bunga dan hiasan bendera untuk peringatan KAA di juga raib. Entah siapa pelakunya dan kapan pelaku beraksi.
Kerusakan-kerusakan itu membuat kondisi Jalan Asia Afrika agak berbeda dibanding 3-4 hari lalu. Pada peringatan puncak KAA di Bandung, Jumat (24/4) lalu, jalan di pusat kota tersebut tampak cantik dengan bunga dan hiasan. Usai seremoni kepala negara dan delegasi, belasan ribu warga tumpah ruah. Sayang, di antara warga, ada yang tak bertanggung jawab dan merusak fasilitas publik.
Quote:
Selain Bunga, Hiasan 109 Bendera di Jl Asia Afrika Bandung Juga Raib
Avitia Nurmatari - detikNews
Selain Bunga, Hiasan 109 Bendera di Jl Asia Afrika Bandung Juga Raib Bandung - Dalam rangka memperingati Konferensi Asia Afrika ke-60, kawasan Jalan Asia Afrika dipercantik. Salah satu yang menarik mata adalah bola batu yang diberi nama 109 negara Asia Afrika dan diberi bendera sesuai negara di bagian atasnya.
Sayangnya, bendera-bendera yang ada di batu tersebut hilang entah ke mana. Bahkan tak tersisa.
Menyusuri 109 batu yang berada di trotoar Jalan Asia Afrika, Senin (27/4/2015), tidak ada satupun bendera yang tersisa. Bendera tersebut dibuat dari bahan alumunium sebesar 5x10 centimeter. Kini hanya tersisa bekas pajangan bendera di dalam batu tersebut yang membentuk seperti celengan.
Sementara itu, warga masih ramai datang ke kawasan Asia Afrika untuk berfoto. Mereka menjadikan bola batu sebagai tempat berfoto. Ada yang duduk, ada juga memberdirikan anaknya di bola batu.
Selain itu, dari depan Hotel Savoy Homann hingga Cikapundung Timur, sebagian bunga indah di dalam pot raib. Yang tersisa hanya pot dan tanahnya. Ada beberapa yang masih utuh. Ada pot, juga bunganya. Sayang, bunga rusak karena terinjak-injak warga tak bertanggung jawab saat menonton Parade KAA.
Soal kebersihan juga jauh berbeda. Sisa-sisa sampah berserakan di sudut jalan. Bahkan di salah satu sudut jembatan penyeberangan, sampah teronggok begitu saja di samping tempat sampah.
Avitia Nurmatari - detikNews
Selain Bunga, Hiasan 109 Bendera di Jl Asia Afrika Bandung Juga Raib Bandung - Dalam rangka memperingati Konferensi Asia Afrika ke-60, kawasan Jalan Asia Afrika dipercantik. Salah satu yang menarik mata adalah bola batu yang diberi nama 109 negara Asia Afrika dan diberi bendera sesuai negara di bagian atasnya.
Sayangnya, bendera-bendera yang ada di batu tersebut hilang entah ke mana. Bahkan tak tersisa.
Menyusuri 109 batu yang berada di trotoar Jalan Asia Afrika, Senin (27/4/2015), tidak ada satupun bendera yang tersisa. Bendera tersebut dibuat dari bahan alumunium sebesar 5x10 centimeter. Kini hanya tersisa bekas pajangan bendera di dalam batu tersebut yang membentuk seperti celengan.
Sementara itu, warga masih ramai datang ke kawasan Asia Afrika untuk berfoto. Mereka menjadikan bola batu sebagai tempat berfoto. Ada yang duduk, ada juga memberdirikan anaknya di bola batu.
Selain itu, dari depan Hotel Savoy Homann hingga Cikapundung Timur, sebagian bunga indah di dalam pot raib. Yang tersisa hanya pot dan tanahnya. Ada beberapa yang masih utuh. Ada pot, juga bunganya. Sayang, bunga rusak karena terinjak-injak warga tak bertanggung jawab saat menonton Parade KAA.
Soal kebersihan juga jauh berbeda. Sisa-sisa sampah berserakan di sudut jalan. Bahkan di salah satu sudut jembatan penyeberangan, sampah teronggok begitu saja di samping tempat sampah.
Quote:
Waduh, Bunga Cantik di Jl Asia Afrika Bandung Raib usai Peringatan KAA
Avitia Nurmatari - detikNews
Waduh, Bunga Cantik di Jl Asia Afrika Bandung Raib usai Peringatan KAA Bandung - Hingga hari ini, Senin (27/4/2015) suasana Jalan Asia Afrika masih ramai dipadati warga untuk berfoto. Sayangnya, pasca euforia Parade Konferensi Asia Afrika, Sabtu (25/4/2015 lalu), wajah Jalan Asia Afrika kini tak secantik sebelumnya. Pot-pot bunga yang indah, kursi nan cantik, kini banyak yang rusak.
Berjalan mulai dari depan Hotel Savoy Homann hingga Cikapundung Timur, mata tak lagi melihat banyak bunga-bunga indah di dalam pot yang berada di trotoar. Yang tersisa hanya pot bunga dan tanahnya saja. Bunga-bunganya sudah tidak ada, rusak karena terinjak-injak warga tak bertanggung jawab yang menonton Parade KAA.
Kalaupun ada yang masih terlihat utuh, namun bunga-bunganya sudah ada yang terinjak-injak sehingga tak lagi indah dipandang.
Tak hanya soal bunga, soal kebersihan juga jauh terlihat berbeda. Sisa-sisa sampah yang terinjak masih terlihat. Bahkan di salah satu sudut jembatan penyeberangan, tumpukan sampah teronggok begitu saja di samping tempat sampah.
Perusak fasilitas publik mungkin tidak tahu bagaimana kerja kerasnya Pemkot Bandung dan pengusaha yang memberikan hibah agar Kota Lama Bandung terlihat menawan.
Seperti diketahui, banyak pengusaha yang memberi bantuan hibah untuk Kota Bandung. Bola batu, kursi, hingga monumen Asia Afrika diberikan cuma-cuma.
Sayangnya warga tidak menjaga fasilitas dengan baik. Kini, Pemkot Bandung yang harus berjuang kembali untuk mempercantik kawasan tersebut.
Avitia Nurmatari - detikNews
Waduh, Bunga Cantik di Jl Asia Afrika Bandung Raib usai Peringatan KAA Bandung - Hingga hari ini, Senin (27/4/2015) suasana Jalan Asia Afrika masih ramai dipadati warga untuk berfoto. Sayangnya, pasca euforia Parade Konferensi Asia Afrika, Sabtu (25/4/2015 lalu), wajah Jalan Asia Afrika kini tak secantik sebelumnya. Pot-pot bunga yang indah, kursi nan cantik, kini banyak yang rusak.
Berjalan mulai dari depan Hotel Savoy Homann hingga Cikapundung Timur, mata tak lagi melihat banyak bunga-bunga indah di dalam pot yang berada di trotoar. Yang tersisa hanya pot bunga dan tanahnya saja. Bunga-bunganya sudah tidak ada, rusak karena terinjak-injak warga tak bertanggung jawab yang menonton Parade KAA.
Kalaupun ada yang masih terlihat utuh, namun bunga-bunganya sudah ada yang terinjak-injak sehingga tak lagi indah dipandang.
Tak hanya soal bunga, soal kebersihan juga jauh terlihat berbeda. Sisa-sisa sampah yang terinjak masih terlihat. Bahkan di salah satu sudut jembatan penyeberangan, tumpukan sampah teronggok begitu saja di samping tempat sampah.
Perusak fasilitas publik mungkin tidak tahu bagaimana kerja kerasnya Pemkot Bandung dan pengusaha yang memberikan hibah agar Kota Lama Bandung terlihat menawan.
Seperti diketahui, banyak pengusaha yang memberi bantuan hibah untuk Kota Bandung. Bola batu, kursi, hingga monumen Asia Afrika diberikan cuma-cuma.
Sayangnya warga tidak menjaga fasilitas dengan baik. Kini, Pemkot Bandung yang harus berjuang kembali untuk mempercantik kawasan tersebut.
Ga hanya itu, banyak sekali fasilitas kota seperti Traffic Light dan lampu jalan yang jadi korban vandalisme. Kayak traffic light di Bandung baru dipasang baru pasti ga lama kemudian ada aja yang rusak. Apa memang bener seperti ini? Atau hanya oknum. Kalo oknum kenapa masih terjadi pembiaran2 terhadapa vandalisme kota Bandung. jujur saja kota2 di Jawa Timur (Surabaya mah ga heran) masih lebih baik dibandingkan Bandung. Masa' Bandung dan kota2 lainnya di Jabar masih kalah dibandingkan Jawa Timur? Come on... Wake up....
Nih, biar ga disangka Hoax

Spoiler for Parah...:





Update lagi...
Quote:
Dicari! Perusak Bunga Hingga Nama Negara di Monumen Asia Afrika

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Dicari! Perusak Bunga Hingga Nama Negara di Monumen Asia AfrikaFoto: twitter
Jakarta - Bunga dan hiasan bendera negara di Jl Asia Afrika Bandung raib. Pun halnya dengan nama-nama negara di Monumen Asia Afrika. Pemkot geram. Siapa pelakunya?
Puncak perayaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung digelar, Jumat (24/4/2015). Presiden Jokowi, kepala negara, dan delegasi long march ke Gedung Merdeka. Mereka mengenang perjalanan pemimpin Asia Afrika saat menguatkan solidaritas melawan penjajahan.
Saat itu, panorama sekitar Jl Asia Afrika sangat cantik. Bangunan-bangunan tua ala Eropa dipadu dengan beragam hiasan.
Usai perayaan, setelah tamu negara mengakhiri seremoni, belasan ribu warga 'menguasai' Jl Asia Afrika. Ada yang foto-foto, ada yang cuma jalan-jalan.
Esoknya, Sabtu (25/4), Parade dan Karnival Asia Afrika digelar. Ribuan orang kembali tumpah ruah. Nah, pada momen inilah diperkirakan mulai terjadi kerusakan. Jalanan tak sanggup menampung antuasiasme warga.
Parade berlanjut Minggu (26/4). Kerusakan bunga dan hiasan bendera mulai kentara. 1-2 Kursi juga patah. Sampah-sampah berserakan.
Tak diketahui siapa pelaku perusakan. Yang jelas, melalui twitter, sejumlah orang memposting foto orang yang menginjak pot dan merusak bunga. Mereka me-mention Wali Kota Ridwan Kamil.
Hari itu juga, Pemkot Bandung cepat bertindak. Sebagian hiasan, terutama kursi, diperbaiki. Namun, karena saking banyaknya kerusakan, hingga saat ini kerusakan masih terlihat. Beberapa pot masih kosong, hanya menyisakan tanah. Monumen Asia Afrika juga ompong, karena nama-nama negara raib.
Anda memiliki informasi dan cerita mengenai perusakan aset Kota Bandung, memiliki foto pelaku, atau hal lain terkait aset eks KAA, silakan berbagi di email redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan nomor kontak, agar bisa dihubungi.

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Dicari! Perusak Bunga Hingga Nama Negara di Monumen Asia AfrikaFoto: twitter
Jakarta - Bunga dan hiasan bendera negara di Jl Asia Afrika Bandung raib. Pun halnya dengan nama-nama negara di Monumen Asia Afrika. Pemkot geram. Siapa pelakunya?
Puncak perayaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung digelar, Jumat (24/4/2015). Presiden Jokowi, kepala negara, dan delegasi long march ke Gedung Merdeka. Mereka mengenang perjalanan pemimpin Asia Afrika saat menguatkan solidaritas melawan penjajahan.
Saat itu, panorama sekitar Jl Asia Afrika sangat cantik. Bangunan-bangunan tua ala Eropa dipadu dengan beragam hiasan.
Usai perayaan, setelah tamu negara mengakhiri seremoni, belasan ribu warga 'menguasai' Jl Asia Afrika. Ada yang foto-foto, ada yang cuma jalan-jalan.
Esoknya, Sabtu (25/4), Parade dan Karnival Asia Afrika digelar. Ribuan orang kembali tumpah ruah. Nah, pada momen inilah diperkirakan mulai terjadi kerusakan. Jalanan tak sanggup menampung antuasiasme warga.
Parade berlanjut Minggu (26/4). Kerusakan bunga dan hiasan bendera mulai kentara. 1-2 Kursi juga patah. Sampah-sampah berserakan.
Tak diketahui siapa pelaku perusakan. Yang jelas, melalui twitter, sejumlah orang memposting foto orang yang menginjak pot dan merusak bunga. Mereka me-mention Wali Kota Ridwan Kamil.
Hari itu juga, Pemkot Bandung cepat bertindak. Sebagian hiasan, terutama kursi, diperbaiki. Namun, karena saking banyaknya kerusakan, hingga saat ini kerusakan masih terlihat. Beberapa pot masih kosong, hanya menyisakan tanah. Monumen Asia Afrika juga ompong, karena nama-nama negara raib.
Anda memiliki informasi dan cerita mengenai perusakan aset Kota Bandung, memiliki foto pelaku, atau hal lain terkait aset eks KAA, silakan berbagi di email redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan nomor kontak, agar bisa dihubungi.
Kang Emilpun angkat bicara
Quote:
Kegeraman Ridwan Kamil di Media Sosial Terhadap Para Perusak 'KAA'
Rachmadin Ismail - detikNews
Kegeraman Ridwan Kamil di Media Sosial Terhadap Para Perusak KAA
Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapat laporan dari warganya di media sosial terkait aksi perusakan fasilitas Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Dia pun geram, namun tetap dengan gayanya yang khas. Bagaimana komentarnya?
Sejak Sabtu (25/4), Ridwan terus memonitor berbagai mention yang masuk ke akun di twitternya: @ridwankamil. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah gambar orang yang sedang menginjak tanaman. Satu foto hanya tampak kakinya saja, satu lagi foto pria bersandal jepit yang menjepret momen parade tapi berdiri di atas tanaman.
Menanggapi foto tersebut, Ridwan pun mengeluarkan cuitan keras tapi santai, seperti berikut:

"warga BDG, sakitnya tuh disiniiiihh. *tunjuk dada kiri RT @basithpatria: Tuh kang kelakuan warga yg ngerusak pic.twitter.com/8KBbkOfBQt”"
Kerusakan berbagai fasilitas umum ini membuat warga Bandung lainnya pun geram. Sebab, sebagian besar dari mereka sangat menikmati suasana Jl Asia Afrika dan sekitarnya yang kini nyaman dan penuh dengan pernak-pernik menarik.
Di akun twitternya, Ridwan pun tak bosan-bosan mengampanyekan agar warganya selalu mencintai Bandung dengan merawat semua fasilitas.
Update!!!!
Keprihatinan kaskuser dan beberapa foto tersangka
Quote:
Quote:
Original Posted By threetwelve►ga hanya bandung sih sebenernya. tapi mayoritas masyarakat kota-kota di Indonesia emg gitu gan
kesadaran untuk ngejaga keindahan dan ketertiban kota masih rendah
pada ga betah liat kota yang indah, pokoknye yang penting udah selfie-selfie udah dah, bodo amat dgn pemikiran keindahan harus dilestarikan/dijaga.
padahal alangkah bagusnya kalau setiap hari sepanjang tahun pemandangannya kayak gitu bahkan kalau bisa dipercantik lagi.
kesadaran untuk ngejaga keindahan dan ketertiban kota masih rendah
pada ga betah liat kota yang indah, pokoknye yang penting udah selfie-selfie udah dah, bodo amat dgn pemikiran keindahan harus dilestarikan/dijaga.
padahal alangkah bagusnya kalau setiap hari sepanjang tahun pemandangannya kayak gitu bahkan kalau bisa dipercantik lagi.
Quote:
Original Posted By krackheads►bener gan
ane kebetulan tinggal dibandung udah 7 taunan , astaga semenjak taman hibah dan atribut dipasang jalan asia afrika macet parah! banyak orang2 ikut foto2. Aslinya gw ga ada masalah , ternyata pada nginjekin rumput eh malah sampe nyolongin atribut tsb , anjir malu2in lah bener2 kampungan ini orag2
mental orang indonesia ini bener2 parah, mengagumi kota di eropa tapi sendirinya masa bodo
ane kebetulan tinggal dibandung udah 7 taunan , astaga semenjak taman hibah dan atribut dipasang jalan asia afrika macet parah! banyak orang2 ikut foto2. Aslinya gw ga ada masalah , ternyata pada nginjekin rumput eh malah sampe nyolongin atribut tsb , anjir malu2in lah bener2 kampungan ini orag2

mental orang indonesia ini bener2 parah, mengagumi kota di eropa tapi sendirinya masa bodo
Quote:
Original Posted By Meeeooong2007►
jangan langsung nge judge pelakunya orang miskin bro
diliat dari kakinya, celana nya, sendalnya. ni cewek orang mampu.
nggak miskin.
hanya saja otaknya nggak dipake.

jangan langsung nge judge pelakunya orang miskin bro
diliat dari kakinya, celana nya, sendalnya. ni cewek orang mampu.
nggak miskin.
hanya saja otaknya nggak dipake.

Quote:
Quote:
Original Posted By MiyaviMYV►
fotografer alay detected
ane warga asli bandung gan,dari lahir ampe bisa ngeroko di bandung
ane merasa malu juga gan,tapi karna mereka sudah menanam kata" HIRUP AING KUMAHA AING "jadi susah di atur,malahan kalo di atur malah marah" 
by the way ane sekarang di depok gan,kerja
fotografer alay detected

ane warga asli bandung gan,dari lahir ampe bisa ngeroko di bandung


by the way ane sekarang di depok gan,kerja

Quote:
Original Posted By kur4pik4►Ane warga asli kota Bandung dan H-3 KAA ane berkunjung ke JL. Asia Afrika.
Ane sempet ngabadiin 1 foto waktu itu:

Kesan ane pertama kali kesana dalam suasana pra-event,
Ane kagum banget, betapa indahnya alun-alun Bandung hari itu, semua bunga dan nama negara masih berjejer ditempatnya gan.
Jalanan bersih, dan juga lancar.
Jujur setelah itu sampe sekarang ane belum lagi ngelewatin apalagi mampir ke Asia Afrika.
Dan setelah baca trit agan, ane baru tau suasana dan kondisi Asia Afrika sekarang ini.
Cuman satu kata yang bisa menggambarkan isi hati ane setelah liat gambar2 nya TS.
ANJING!!!
ITU ORANG PADA ENGGA PUNYA OTAK APA?!!
DASAR WARGA PINGGIRAN GAK PUNA OTAK, UDIK, TOLOL!!
ALUN-ALUN UDAH DIBAGUS-BAGUSIN MALAH DIRUSAK LAGI!
ALAY DAN CABE ANAK BABI!
DASAR UDIK GAK TAU MALU, PUNYA ANAK ENGGA BISA DIDIDIK!
FASILITAS DAN TANAMAN UDAH BAGUS-INDAH MALAH DIRUSAKIN LAGI!
DASAR OKNUMbodoh!!!
Sorry emosi gan, ane sebagai warga Bandung merasa sedih banget. :'(
Sorry juga yang merasa warga sekitar Bandung, ane engga menganggap semuanya begitu.
Tapi dari banyak temen dan kerabat ane yang warga kota,
mereka udah ngerti gan gimana bakal padetnya kondisi di alun-alun.
Makanya ketika H-nya KAA mereka say NO untuk kesana.
Mending nonton TV, bisa liat gambar lebih jelas dan engga usah nginjek-nginjek tanaman.
Kecuali ketika pesta rakyat dan acara setelah KAA yang engga terlalu rusuh, pasti banyak warga bandung 'asli' yang pengen dateng buat nonton.
Salut buat volunteer yang semangat banget buat mensukseskan acara KAA!
:2thumbs
Ane sempet ngabadiin 1 foto waktu itu:
Spoiler for Asia Afrika:

Kesan ane pertama kali kesana dalam suasana pra-event,
Ane kagum banget, betapa indahnya alun-alun Bandung hari itu, semua bunga dan nama negara masih berjejer ditempatnya gan.
Jalanan bersih, dan juga lancar.
Jujur setelah itu sampe sekarang ane belum lagi ngelewatin apalagi mampir ke Asia Afrika.
Dan setelah baca trit agan, ane baru tau suasana dan kondisi Asia Afrika sekarang ini.
Cuman satu kata yang bisa menggambarkan isi hati ane setelah liat gambar2 nya TS.
Spoiler for shock:
ANJING!!!
ITU ORANG PADA ENGGA PUNYA OTAK APA?!!
DASAR WARGA PINGGIRAN GAK PUNA OTAK, UDIK, TOLOL!!
ALUN-ALUN UDAH DIBAGUS-BAGUSIN MALAH DIRUSAK LAGI!
ALAY DAN CABE ANAK BABI!
DASAR UDIK GAK TAU MALU, PUNYA ANAK ENGGA BISA DIDIDIK!
FASILITAS DAN TANAMAN UDAH BAGUS-INDAH MALAH DIRUSAKIN LAGI!
DASAR OKNUMbodoh!!!




Sorry emosi gan, ane sebagai warga Bandung merasa sedih banget. :'(
Sorry juga yang merasa warga sekitar Bandung, ane engga menganggap semuanya begitu.
Tapi dari banyak temen dan kerabat ane yang warga kota,
mereka udah ngerti gan gimana bakal padetnya kondisi di alun-alun.
Makanya ketika H-nya KAA mereka say NO untuk kesana.
Mending nonton TV, bisa liat gambar lebih jelas dan engga usah nginjek-nginjek tanaman.

Kecuali ketika pesta rakyat dan acara setelah KAA yang engga terlalu rusuh, pasti banyak warga bandung 'asli' yang pengen dateng buat nonton.
Salut buat volunteer yang semangat banget buat mensukseskan acara KAA!
:2thumbs
Diubah oleh addhika 06-05-2015 04:52
0
97.1K
Kutip
753
Balasan


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.9KThread•93.5KAnggota
Urutkan
Terlama


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru