Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

comANDREAvatar border
TS
comANDRE
Perekrut Mary Jane Serahkan Diri, Tim Tunggu Kebijakan Jokowi

Mark Darren dan Mark Daniel, dua putra terpidana mati Mary Jane. (Reuters/Beawiharta)

Jakarta, CNN Indonesia -- Perekrut terpidana mati kasus narkoba Mary Jane Fiesta Veloso, Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri ke Kantor Polisi Nueva Ecija, Cabanatuan, Filipina, Selasa (28/4), hanya beberapa jam menjelang eksekusi mati terhadap Mary di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Baca: Perekrut Terpidana Mati Mary Jane Serahkan Diri ke Polisi)

Tim hukum Mary Jane menyambut baik kabar terbaru dari Filipina itu, sebab keterangan Kristina bisa amat membantu Mary yang terlanjur divonis mati. “Itu sangat penting. Mary Jane bukan perantara (kurir narkoba). Dia tidak tahu-menahu tas yang dibawanya berisi narkoba,” kata pengacara Mary, Agus Salim, kepada CNN Indonesia.

Meski demikian, tim hukum Mary Jane pesimistis eksekusi mati klien mereka dapat ditunda. “Proses hukum terhadap Mary Jane di Indonesia sudah tidak memungkinkan karena PK (Peninjauan Kembali) ditolak. Eksekusi tinggal hitungan jam,” ujar Agus.

Menurut Agus, hanya satu yang bisa menyelamatkan Mary Jane dari hukuman mati: welas asih Jokowi. “Kami menunggu kebijakan Presiden Jokowi untuk secara khusus menunda eksekusi Mary Jane, supaya proses hukum dalam mencapai kebenaran material tercapai,” kata dia.

Apabila Jokowi bersedia menunda eksekusi mati Mary Jane, maka tim hukum Mary segera mengajukan kembali permohonan grasi yang sebelumnya ditolak Jokowi. “Jadi sekarang tinggal kebijakan Presiden Jokowi,” ujar Agus.

Simak FOKUS: Bergerak Menuju Regu Tembak

Peninjauan Kembali yang diajukan tim hukum Mary Jane untuk kedua kalinya dengan menyertakan bukti baru atau novum membentur dinding karena ada perbedaan antara Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi soal PK.

“MK memungkinkan PK untuk kedua kalinya, sedangkan MA membatasi hanya sekali. Padahal MK sudah memutuskan bahwa PK sekali tidak punya kekuatan hukum mengikat. Tapi dalam praktiknya soal PK ini masih monopoli MA,” kata Agus.

Padahal dalam PK II Mary Jane, tim hukum memasukkan dimensi perdagangan manusia, poin yang tak ada dalam PK pertamanya. PK II menyertakan bukti-bukti baru bahwa Mary Jane menjadi korban perdagangan manusia.

Kisah tragis Mary

Mary Jane, menurut Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan RI, ialah korban. Wakil Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah menceritakan kisah hidup Mary Jane yang berliku sampai berakhir di penjara.

Mary Jane, ujar Yuniyanti, merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga dan perdagangan manusia. Dia berasal dari keluarga miskin di Filipina. Keluarganya pengumpul dan penjual barang bekas. Tak heran Mary jane putus sekolah. Ia hanya mengenyam bangku pendidikan sampai tingkat SMP.

Mary Jane menikah dini pada usia 16 tahun. Sial, ia menjadi korban kekerasan oleh suaminya sendiri, pun harus berperan sebagai kepala keluarga. Mary Jane lantas menjadi buruh Migran di Dubai, Uni Emirat Arab. “Ia pernah hampir dirudapaksa di sana,” kata Yuniyanti.

Usai insiden itu, Mary dirawat sebulan di rumah sakit. Ia kemudian memutuskan untuk kembali ke negara asalnya, Filipina. Namun ia lagi-lagi menjadi pekerja migran dan direkrut oleh tetangganya, Cristina, untuk bekerja di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga secara ilegal.

Untuk ke Malaysia, Mary Jane menggadaikan motor dan ponselnya. Itu pun masih kurang untuk menutupi biaya keberangkatan sehingga gaji Mary di Malaysia menurut Cristina bakal dipotong selama tiga bulan pertama.

Namun setibanya di Kuala Lumpur, pekerjaan yang dijanjikan ternyata sudah tak lagi tersedia. Mary lalu diminta Cristina untuk ke Indonesia. Ia dijanjikan bakal segera dipekerjakan sekembalinya dari Indonesia. “Namun ia ditipu dan malah dijadikan kurir narkotik,” ujar Yuniyanti.

Ketika hendak ke Indonesia, tepatnya Yogyakarta, Mary Jane dibekali uang US$500 dan diberi tas untuk menyimpan pakaian dan peralatan pribadinya. Namun tanpa sepengetahuan Mary, kata Yuniyanti, dimasukkan pula heroin 2,6 kilogram ke dalam tas itu. Begitu mendarat di Bandara Adisucipto, Mary ditangkap oleh otoritas Indonesia. (agk)

sumber
======

mantab betul ! emoticon-Recommended Seller



update :
http://www.rappler.com/world/regions...dium=share_bar

utk yang tidak menguasai minimal 3 bahasa : jokowi adakan rapat darurat berkaitan dengan mary jane
Diubah oleh comANDRE 28-04-2015 10:37
0
6.5K
124
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.