Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uitalentedAvatar border
TS
uitalented
Kasian! 5 Filmmaker Indonesia Yang Lebih Terkenal di Luar Negeri
Selamat siang Gan! Nih ane kembali lagi dengan artikel langganan ane.
Sebelum baca jangan lupa ya gan--> emoticon-Rate 5 Star dan kalau sudah selesai baca jangan lupa ane minta--> emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Kasian! 5 Filmmaker Indonesia Yang Lebih Terkenal di Luar Negeri

Kasian! 5 Filmmaker Indonesia Yang Lebih Terkenal di Luar Negeri

nyak orang yang bilang perfilmman Indonesia gak mutu. Banyak orang yang bilang kalo Indonesia gak punya tayangan mendidik. Padahal tuh ya, ada aja kok anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia lewat karya-karyanya. Ya tapi karena orang Indonesia gak dibiasain untuk apresiasi karya seni, jadi deh mereka dengan terpaksa hanya dikenal di luar negeri.

Berikut ini ada beberapa nama pembuat film yang menurut MBDC harus kamu kenal nih, karena mereka cuma dikenal di luar negeri aja:

1. Garin Nugroho

Dari beberapa nama yang MBDC tulis, Garin Nugroho adalah yang paling senior. Selain itu, Garin juga paling terkenal di luar negeri dan meraih banyak penghargaan. Kalo kamu anaknya nyeni-nyeni gitu pasti kenal deh sama Garin atau kalo kamu kenalan sama cewek yang ngakunya suka film independen bilang aja kalo kamu ngefans banget sama karya-karyanya Garin. Walaupun faktanya bisa nonton film Garin adalah privilege yang hanya bisa didapetin oleh gak lebih dari 50 orang di Indonesia.

Kehebatan Garin yang juga adalah dosen memang gak main-main. Di festival berskala Internasional namanya adalah duta film Indonesia. Epik "Opera Jawa" misalnya. Film ini dibuat khusus olehnya atas undangan untuk merayakan 250 tahun Mozart. Kemudian, film ini diputar di berbagai festival bergengsi macam Venice Film Festival, Toronto Film Festival & Vancouver Film Festival. Belum lagi, film-film lainnya yang juga memenangkan banyak penghargaan. Terakhir kali, dia dapet penghargaan spesial di ajang Vesoul Asian Film Festival (Prancis).

2. Edwin

Kalo Garin Nugroho mewakili angkatan yang lebih tua, Edwin adalah nama yang lebih muda. Dari tampangnya sih kamu gak bakalan nyangka. Edwin bukan sutradara yang suka pamer dirinya sendiri dan jarang terlihat di publik. Tanpa perlu banyak omong, karya-karyanya udah cukup membuktikan kualitas apa yang dia punya.

Nama Edwin pertama kali melambung lewat film pendek "Kara, Anak Sebatang Pohon" yang jadi film Indonesia pertama yang diputar di Cannes Film Festival -Festival film paling bergengsi di dunia ini-. Penasaran kayak apa filmnya? Nih MBDC bagi videonya:

[youtube]hU44op_4oNw

Setelah itu film panjang pertamanya "Blind Pig Who Wants to Fly" menang penghargaan di Rotterdam Film Festival. "Postcards from the Zoo" terpilih untuk ikut kompetisi di Berlinale, nominasi untuk kompetisi Golden Bear. Film terakhirnya, "Someone's Wife in the Boat of Someone's Husband' diputar di Locarno Film Festival. Dia juga udah sampai tahapan menjadi juri untuk Hivos Tiger Awards Competition di Rotterdam Film Festival. Keren ya.

Di [URL[/youtube]

3. Yosep Anggi Noen

Satu lagi sutradara yang juga mengharumkan nama bangsa adalah Yosep Anggi Noen, yang aslinya berasal dari Jogja. Dibandingkan filmmaker di atas, film yang udah dibuatnya masih sedikit. Tapi, soal kualitas Yosep Anggi Noen adalah jagonya.

Filmnya yang paling sukses adalah A Laddy Caddy Who Never Saw a Hole in One yang menang penghargaan film pendek Asia terbaik di Busan Film Festival. Selain itu, film ini juga meraih Grand Prix di ajang Shorts Short Film Festival (Tokyo).

Nih kamu bisa nonton film pendek pertamanya "Hujan Tak Jadi Datang"

[youtube]LUsuP6F0sHg

4. Mouly Surya

Lewat film keduanya, "Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta" Mouly Surya banyak mendapatkan pujian bertubi-tubi. Selain pemutaran perdana di Sundance Film Festival, Mouly juga jadi pemenang NETPAC award di Rotterdam Film Festival dan Las Palmas de Gran Canaria International Film Festival.

Ironisnya, ketika diputar di bioskop [URL[/youtube]

5. Ifa Isfansyah

Dibandingin dengan sutradara yang lain, Ifa Isfansyah sebenernya lumayan dikenal di perfilman Indonesia. Ifa juga tergolong produktif dan gak pilih-pilih karya. Film-filmnya juga tergolong mainstream seperti Garuda di Dadaku dan 9 Summers 10 Autumns. Tapi, dibandingin nama kayak Riri Riza, Joko Anwar atau Hanung Bramantyo jelas Ifa jarang diobrolin sama penonton film Indonesia.

Padahal, Ifa konsisten ngelahirin karya bermutu. Filmnya yang paling kuat, Sang Penari ikut kompetisi Cannes Senior di Cannes Film Festival.

Selain nama-nama di atas ada juga beberapa pembuat film Indonesia yang namanya lebih harum di luar negeri ketimbang di Indonesia kayak Aditya Ahmad, Daniel Ziv, Sidi Saleh, Teddy Soeriaatmadja, Faozan Rizal, Shalahuddin Siregar, Chairun Nisa, Kamila Andini sampe Zeke Khaseli dan Yudhi Arfani.

Kata siapa orang Indonesia gak bisa berkarya yang bagus? Kamu aja mungkin yang belom mau nyari tahu. Jadi, ayo dukung film Indonesia! Caranya gimana MBDC? Tonton dan promosiin film Indonesia yang bagus, oke? Menurut kamu, apa yang harus diperbaiki agar film Indonesia lebih maju? Share di Comments!

SUMBER--> LANGGANAN ANE!

Kasian! 5 Filmmaker Indonesia Yang Lebih Terkenal di Luar Negeri
0
7.7K
37
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.