- Beranda
- The Lounge
OS-Wifanusa, Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia
...
TS
ibnutiangfei
OS-Wifanusa, Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia
Quote:
SELAMAT DATANG DI TRIT ANE YG SEDERHANA
Quote:
INSYAALLAH NO REPOST, SILAHKAN CEK REPOST
Spoiler for Cek Repost:
Quote:
OS-Wifanusa, Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia
Quote:
Quote:
Indonesia Maritime Institute (IMI) terus lakukan inovasi teknologi dirgantara maritim, antara lain akan meluncurkan pesawat tanpa awak Marine UAV OS-Wifanusa.
"Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). Sistem UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," kata Direktur Eksekutif IMI, Dr Y Paonganan, kepada pers di Jakarta, Senin.
Menurut Paonganan, selama 1.5 tahun, IMI melakukan riset pembutan flying boat yang diberi nama OS-Wifanusa dan sudah berhasi membuat prototype skala 1:3 terbang sempurna, dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.
Dia mengatakan, kemampuan marine UAV ini nantinya mampu terbang selama 3 jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 m.
"Pesawat ini dilengkapi kamera video daynight resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari," lanjut Ongen, panggilan akrabnya.
Doktor lulusan IPB itu menjelaskan, Flyingboat ini juga dilengkapi landing gear optional sehingga selain bisa landing dan take off dari laut, juga bisa dioperasikan di daratan.
"Ground control station kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antene helical, tentu ini akan memudahkan dalam pengoperasiannya.
Selain mobil, kami juga sedang merancang ground control station menggunakan speed boat untuk penggunaan di wilayan pulau-pulau kecil, jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk maritime surveillance," tandas Ongen.
"Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). Sistem UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," kata Direktur Eksekutif IMI, Dr Y Paonganan, kepada pers di Jakarta, Senin.
Menurut Paonganan, selama 1.5 tahun, IMI melakukan riset pembutan flying boat yang diberi nama OS-Wifanusa dan sudah berhasi membuat prototype skala 1:3 terbang sempurna, dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.
Dia mengatakan, kemampuan marine UAV ini nantinya mampu terbang selama 3 jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 m.
"Pesawat ini dilengkapi kamera video daynight resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari," lanjut Ongen, panggilan akrabnya.
Doktor lulusan IPB itu menjelaskan, Flyingboat ini juga dilengkapi landing gear optional sehingga selain bisa landing dan take off dari laut, juga bisa dioperasikan di daratan.
"Ground control station kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antene helical, tentu ini akan memudahkan dalam pengoperasiannya.
Selain mobil, kami juga sedang merancang ground control station menggunakan speed boat untuk penggunaan di wilayan pulau-pulau kecil, jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk maritime surveillance," tandas Ongen.
Quote:
[URL="http://teknologi.inilah..com/read/detail/2198369/os-wifanusa-pesawat-tanpa-awak-buatan-indonesia"]Sumber[/URL]
Quote:
IMI Siap Luncurkan Marine UAV Flyingboat OS-Wifanusa
Quote:
Quote:
Indonesia Maritime Institute (IMI) terus lakukan inovasi teknologi dirgantara maritim. Selama 1.5 tahun terakhir, IMI melakukan riset pembutan flying boat yang diberi nama OS-Wifanusa. Di mana, proyek ini sudah berhasil membuat prototype skala 1:3 terbang sempurna, dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki empat orang.
"Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). System UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," kata Direktur Eksekutif IMI, DR Y Paonganan, kepada melalui siaran persnya yang diterima Republika, Senin (20/4).
Paonganan mengatakan, kemampuan marine UAV ini nantinya mampu terbang selama tiga jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 m. "Dilengkapi kamera video daynight resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari" lanjut Ongen, panggilan akrabnya.
Dijelaskan oleh Doktor lulusan IPB itu, Flyingboat ini juga dilengkapi landing gear optional sehingga selain bisa landing dan take off dari laut, juga bisa dioperasikan di daratan. "Ground control station kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antene helical," katanya.
Menurutnya, hal tersebut akan memudahkan dalam pengoperasiannya. Selain mobil, pihaknya juga sedang merancang ground control station menggunakan speed boat untuk penggunaan di wilayan pulau-pulau kecil, jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk maritime surveillance," kata Ongen.
"Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). System UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," kata Direktur Eksekutif IMI, DR Y Paonganan, kepada melalui siaran persnya yang diterima Republika, Senin (20/4).
Paonganan mengatakan, kemampuan marine UAV ini nantinya mampu terbang selama tiga jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 m. "Dilengkapi kamera video daynight resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari" lanjut Ongen, panggilan akrabnya.
Dijelaskan oleh Doktor lulusan IPB itu, Flyingboat ini juga dilengkapi landing gear optional sehingga selain bisa landing dan take off dari laut, juga bisa dioperasikan di daratan. "Ground control station kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antene helical," katanya.
Menurutnya, hal tersebut akan memudahkan dalam pengoperasiannya. Selain mobil, pihaknya juga sedang merancang ground control station menggunakan speed boat untuk penggunaan di wilayan pulau-pulau kecil, jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk maritime surveillance," kata Ongen.
Quote:
Quote:
IMI luncurkan pesawat tanpa awak OS-Wifanusa
Quote:
Quote:
Indonesia Maritime Institute (IMI) terus lakukan inovasi teknologi dirgantara maritim, antara lain akan meluncurkan pesawat tanpa awak Marine UAV OS-Wifanusa.
"Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). Sistem UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," kata Direktur Eksekutif IMI, Dr Y Paonganan, kepada pers di Jakarta, Senin.
Menurut Paonganan, selama 1.5 tahun, IMI melakukan riset pembutan flying boat yang diberi nama OS-Wifanusa dan sudah berhasi membuat prototype skala 1:3 terbang sempurna, dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.
Dia mengatakan, kemampuan marine UAV ini nantinya mampu terbang selama 3 jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 m.
"Pesawat ini dilengkapi kamera video daynight resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari," lanjut Ongen, panggilan akrabnya.
Doktor lulusan IPB itu menjelaskan, Flyingboat ini juga dilengkapi landing gear optional sehingga selain bisa landing dan take off dari laut, juga bisa dioperasikan di daratan.
"Ground control station kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antene helical, tentu ini akan memudahkan dalam pengoperasiannya. Selain mobil, kami juga sedang merancang ground control station menggunakan speed boat untuk penggunaan di wilayan pulau-pulau kecil, jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk maritime surveillance," tandas Ongen.
"Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). Sistem UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," kata Direktur Eksekutif IMI, Dr Y Paonganan, kepada pers di Jakarta, Senin.
Menurut Paonganan, selama 1.5 tahun, IMI melakukan riset pembutan flying boat yang diberi nama OS-Wifanusa dan sudah berhasi membuat prototype skala 1:3 terbang sempurna, dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.
Dia mengatakan, kemampuan marine UAV ini nantinya mampu terbang selama 3 jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 m.
"Pesawat ini dilengkapi kamera video daynight resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari," lanjut Ongen, panggilan akrabnya.
Doktor lulusan IPB itu menjelaskan, Flyingboat ini juga dilengkapi landing gear optional sehingga selain bisa landing dan take off dari laut, juga bisa dioperasikan di daratan.
"Ground control station kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antene helical, tentu ini akan memudahkan dalam pengoperasiannya. Selain mobil, kami juga sedang merancang ground control station menggunakan speed boat untuk penggunaan di wilayan pulau-pulau kecil, jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk maritime surveillance," tandas Ongen.
Quote:
Quote:
Galeri Foto
Quote:
Quote:
Quote:
Video
Quote:
Quote:
Pesawat ini cocok utk mengintai perbatasan yg kerap kecolongan...majulah terus indonesiaku...jangan mau kalah dari negara lain
Quote:
JIKA TRIT INI BAGUS DAN BERMUTU...BANTU REKOMENDASI HOT THREADYA GAN...BIAR BANYAK KASKUSER YANG IKUT AMBIL MANFAAT DARI TRIT INI...
Quote:
Mampir ke trit ane yg lain:
Penampakan "Kuburan" Mobil Klasik di Berbagai Negara
'BILU MELA', Animasi Indonesia Siap Bersaing di Internasional
Maskot Android Kencingi Logo Apple Nongol di Google Maps
Ini Dia 10 Aplikasi Penghasil Uang Secara Gratis
Robot Humanoid Mulai Bekerja di Toserba Jepang
Video Heboh Para TKI Indonesia Hancurkan Gadget Mahal Miliknya
Mini Racing Adventures, Game Anak Bangsa yang Berhasil Mendunia
10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia
Kumpulan Graffiti yang akan Membuat Anda Sadar Arti Lingkungan
Kenali Lebih Dekat Penyebab dan Gejala Buta Warna
10 Lukisan Yang Bisa Mempermainkan Mata Dan Pikiran Anda
Cerita Personel Band Kotak Didapuk Untuk Isi Soundtrack Serial Anak Boboiboy
10 Makhluk Dasar Laut yang Membuat Anda Kagum
Kisah Nyata 5 Hewan Paling Setia pada Majikannya di Dunia
5 Hal Unik yang Hanya ada pada Tukang Parkir Indonesia
9 Senjata Canggih Terbaru Paling Mematikan di Dunia Saat ini
Turtle Taxi, Inilah Layanan Taksi Paling Lambat di Dunia
Bencana Wahana Permainan Terburuk Dalam Sejarah
Kurusetra, Game Perang Baratayuda Karya Anak Bangsa
[Alamak] Komputer Terkecil Di Dunia Hanya Sebesar Bulir Beras
[WOW] Rekor Dunia Ibu Melahirkan Anak Terbanyak
[ALAMAK] Layang-layang Sepanjang 6 Km Pecahkan Rekor Dunia
Lima Kisah Orang Paling Lama Terapung di Lautan
Bisnis Cokelat Bikin Mahasiswi Ini Jadi Jutawan
10 Ide Teknologi Aneh dan Gila Pada Perang Dunia ke 2 yang Gagal Total
Hueso, Restoran Unik Terbuat Dari 1.000 Tulang Hewan
Negara Pemilik Teknologi Rudal Tercanggih dan Terbaik di Dunia
[INFO UNIK] Warga ini Bangun Rumah Dengan Pondasi Ban Bekas
Quote:
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
0
96.9K
Kutip
715
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya