Berasal dari pantai Pasifik Kolombia, katak racun emas adalah salah satu hewan paling beracun di planet ini. Cukup kecil sehingga bisa dengan mudah berada di telapak tangan Anda. Katak ini memiliki racun dalam sekresi kulit yang cukup kuat untuk membunuh 10 sampai 20 orang, atau dua gajah Afrika. Katak ini dikabarkan telah mengakhiri kehidupan orang-orang yang telah menyentuhnya, sedangkan ayam dan anjing telah tewas hanya karena kontak dengan bekas jejak katak ini. Racun katak emas ini adalah batrachotoxin yang membunuh dengan menghalangi impuls saraf tubuh, membuat otot-otot kejang, dan akhirnya menyebabkan gagal jantung. Ketika suku Choco Embera menggunakannya untuk panah mereka, ujung panah beracun yang mematikan bisa bertahan sampai dua tahun. Jika anda melihat katak tersebut dalam penangkaran, jangan begitu khawatir. mereka membutuhkan bahan kimia dari serangga yang mereka makan di alam liar untuk tetap beracun. tetapi karena racun tidak mudah hilang begitu saja. tetaplah menjaga jarak darinya.
Phyllobates terribilis (Golden Poison Frog) adalah raja dari golongan amfibia kalau menimbang dari kadar mematikan racunnya. Katak dengan ukuran 55 mm ini memiliki LD50 yaitu 0.1-0.2 µg/kg mampu membunuh 2 kg tikus, berarti perhitungan kasarnya, cukup 100 mikrogram saja untuk menewaskan 68 kg manusia atau 15.000 orang untuk per gram saja. Katak ini memiliki kulit yang dilapisi oleh racun alkaloid, dimana sejumlah besar batrachotoxins ditemukan pada jenis ini yang mampu menimbulkan efek berbahaya yaitu mencegah saraf mengirimkan impuls, sehingga otot akan menjadi tidak aktif saat kontraksi yang dapat menyebabkan gagal jantung dan fibrilasi. Sampai sekarang belum ditemukan obat yang efektif menanggulanginya. namun Tetrodotoxin atau Saxitoxin dapat digunakan untuk melawan atau menghasilkan efek terbalik melawan racun ini, meskipun penyembuhannya tergantung dosis.
[flash]
Spoiler for The golden poison dart frog (english version) =:
The golden poison dart frog is considered one of the most toxic animals on Earth. A single specimen measuring two inches (five centimeters) has enough venom to kill ten grown men. Indigenous Emberá people of Colombia have used its powerful venom for centuries to tip their blowgun darts when hunting, hence the species' name.
These brightly colored amphibians are among the largest of the more than 100 poison dart frog species, averaging more than one inch (two and a half centimeters) in length. They live within a tiny plot of rain forest on the Pacific coast of Colombia. And though the population in its small range is abundant, widespread decimation of the rain forest has landed this species on international endangered lists.
Their coloring, which can be yellow, orange, or pale green, depending on their particular range, is deliberately ostentatious to ward off potential predators, a tactic called aposematic coloration. Their diet includes flies, crickets, ants, termites, and beetles.
Scientists are unsure of the source of this frog's amazing toxicity, but it is possible they assimilate plant poisons, which are carried by their prey. Poison dart frogs raised in captivity and isolated from insects in their native habitat never develop venom.
The medical research community has been exploring possible medicinal uses for the golden poison dart frog's venom. They have already developed a synthetic version of one of the venom's compounds that has promise as a powerful painkiller.
Diubah oleh icuk123 22-02-2015 02:28
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
4.4K
Kutip
13
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lounge Pictures
69KThread•11.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru