Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
Cerita Said Didu Soal Petral, Mafia, dan Kolam Oli dengan Belut Berbisa


Jakarta- PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat berencana membubarkan anak usahanyayang berdomisili di Singapura, yakni Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

Rencana tersebut membuat Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu berkomentar. Pria yang pernah menjadi Sekretaris Kementerian BUMN ini, menceritakan awal terbentuknya Petral.

"Pemerintah, terutama Kementerian ESDM mengapresiasi secara terbuka akan dibubarkannya Petral. Yang dari dulu Petral diibaratkan berupa kolam oli yang berisi belut berbisa," ujar Said Didu di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Said mengatakan, pembubaran Petral pernah direncanakan pada 2006, saat itu Pertamina membentuk Integrated Supply Chain (ISC) atas kesepakatan bersama dengan Kementerian BUMN, dan tujuannya untuk menggantikan peran Petral secara bertahap dalam pengadaan impor minyak dan BBM.

"Pimpinan ISC saat itu adalah Sudirman Said (saat ini Menteri ESDM). Baru jalan sampai 2009 justru ISC dihentikan, Sudirman Said diberhentikan. Jadi Sudirman Said salah satu yang tergigit belut berbisa dari kolam oli. ISC ditutup, Petral jalan kembali," ungkapnya.

Awal memerintah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Kementerian ESDM dipimpin oleh orang yang berani menghadapi mafia migas. Saat ini antara Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan Pertamina sudah kompak dan kuat.

"Jangan sampai wacana pembubaran Petral kali ini gagal, yang tidak terwujud seperti sebelumnya. Walau ini urusan BUMN, tapi pentingnya Kementerian ESDM atas pembubaran Petral adalah agar Pertamina dalam pengadaan BBM lebih efisien atau lebih murah," jelasnya.

Said mengatakan, alasan terbentuknya Petral memang benar, karena perusahaan sebesar Pertamina memerlukan anak usaha yang bergerak di bidang trader minyak.

"Tapi korupsi di Pertamina dulu terlalu tinggi, sehingga dibuat perusahaan di Hong Kong untuk ekspor saat itu. Tapi ternyata mafianya pindah ke sana. Petral itu badan hukum di Hong Kong tapi beroperasi di Singapura," ungkapnya.

Dengan posisi Petral seperti itu, badan hukum di Hong Kong, tapi beroperasi di Singapura, memunculkan banyak kecurigaan di mata masyarakat. Bahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak bisa mengaudit Petral.

"Jadi di masyarakat Petral itu dianggap sumber masalah, tapi sampai saat ini tidak bisa dibuktikan mereka sumber masalah. Karena tidak bisa diaudit," ucapnya.

Sumber : http://m.detik.com/finance/read/2015...-belut-berbisa

"Jadi di masyarakat petral itu dianggap sumber masalah, tapi sampai saat ini tidak bisa dibuktikan mereka sumber masalah, karena tidak bisa diaudit" mungkin ini jawaban kenapa mafia migas ga pernah terungkap emoticon-Bingung
Diubah oleh aghilfath 24-04-2015 06:40
0
4K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.