Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

avatarwanAvatar border
TS
avatarwan
[Tantowi Nyinyir] Sikap Politik Luar Negeri Jokowi Bertolak Belakang dengan SBY
[Tantowi Nyinyir] Sikap Politik Luar Negeri Jokowi Bertolak Belakang dengan SBY
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengaku cukup terkejut dengan keberanian Presiden Joko Widodo yang menyatakan pendapatnya terkait lembaga keuangan dunia. Sikap politik luar negeri Jokowi disebut bertolak belakang dengan sikap politik luar negeri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Menurut saya, seharusnya kita bangga. Karena kita berani melawan tirani Barat yang selama ini menjajah negara-negara ketiga dengan bantuan dana yang mengikat dan isu HAM," kata Tantowi dalam keterangan yang diterima media, Kamis (23/4/2015).

Tantowi mengatakan, pada masa pemerintahan SBY, Indonesia terkenal dengan kebijakan politik luar negeri "cari aman" dengan fondasi bebas aktif. Fondasi tersebut merupakan fondasi politik yang dicetuskan oleh Presiden pertama RI, Bung Karno.

"Di zaman SBY, polugri (politik luar negeri) kita dibuat mandul lagi lewat slogan sejuta kawan tidak ada musuh," katanya. (Baca: Kritik PBB Tak Berdaya, Jokowi Dapat Tepuk Tangan Meriah di KAA)

Namun, di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia kini berani bersuara keras menyatakan sikap politiknya. Kondisi ini tentu akan meningkatkan posisi politik Indonesia di mata internasional.

"Jangankan dunia, kita pun terkaget-kaget dengan keberanian (Jokowi) ini," katanya.

Sebelumnya Jokowi mengkritik sejumlah lembaga internasional. Selain PBB, Presiden juga mengkritik keberadaan dua lembaga keuangan dunia yang dianggap tidak membawa solusi bagi persoalan ekonomi global, yakni Bank Dunia dan IMF. (Baca: Jokowi: IMF, Bank Dunia, dan ADB Tak Memberi Solusi)

"Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang," ujar Jokowi dalam pidatonya, Rabu (22/4/2015).

Jokowi berpendirian, pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya pada tiga lembaga keuangan internasional itu. Menurut dia, negara-negara Asia dan Afrika wajib membangun tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan dunia baru. (Baca: Ini Isi Pidato Jokowi yang Mendapat Sambutan Hangat Peserta KAA)

http://nasional.kompas.com/read/2015...ang.dengan.SBY

====

mantapp sekali analisa dari pak tantowi yahya emoticon-I Love Indonesia
panasbung gagal crot emoticon-Ngakak
0
2.2K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.