Halo agan-agan sekalian
Hayooo ada yang inget perjuangan diplomasi Indonesia yang satu ini nggak? Mungkin perundingan ini agak kurang populer dibanding Konferensi Meja Bundar atau Konferensi Asia-Afrika yang tahun ini dirayakan peringatan ke-60-nya ya. Tapi satu hal yang membuat perundingan ini menjadi penting adalah karena perundingan ini merupakan suatu tonggak keberhasilan perjuangan Indonesia melalui jalur diplomasi. Kenapa bisa begitu? Nah untuk lebih komplitnya yuk disimak dulu trit ane
Spoiler for PERUNDINGAN ROEM-ROYEN:
Spoiler for Latar Belakang:
Latar Belakang 1. Belanda tidak mau mengakui kedaulatan Indonesia Seperti yang kita ketahui si kompeni ini kayaknya masih susaaaah banget ngelepas Indonesia. Makanya meskipun Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Belanda masih berusaha merebut kekuasaan, salah satunya dengan membentuk negara boneka
2. Agresi Militer Belanda II
Sebelumnya, pihak Indonesia dan Belanda telah melakukan perjanjian yang disebut Perjanjian Renville(8 Desember 1947). Dalam perjanjian yang merugikan pihak Indonesia itu (karena wilayah semakin sempit) dilakukan gencatan senjata. Namun Belanda melanggarnya dengan adanya Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948.
3. Didudukinya Ibukota Yogyakarta
Saat itu ibukota Republik Indonesia berada di Yogyakarta. Belanda menduduki Ibukota Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948 pukul 6 pagi. Pemimpin RI pun mengadakan sidang kabinet untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Presiden Soekarno mengirimkan mandat lewat telegram untuk membentuk PDRI di Sumatera yang dikepalai oleh Sjafruddin Prawiranegara. Selain itu Soekarno juga mengirim pesan ke India apabila Sjafruddin tidak bisa menjalani mandat. Hal ini dilakukan guna membuktikan bahwa meski Yogyakarta telah diduduki, Indonesia masih ada
Spoiler for UNCI:
United Nations Commission for Indonesia
PBB membentuk UNCI (United Nations Commission for Indonesia) yaitu komisi PBB untuk Indonesia pengganti KTN (Komisi Tiga Negara) dengan tujuan:
1. Menghentikan Agresi Militer Belanda II
2. Membantu kedua pihak dalam perundingan
UNCI diwakili oleh Morle Cohran berhasil mempertemukan kedua pihak untuk melakukan perundingan secara damai dan formal
Spoiler for Perundingan:
Perundingan Roem-Royen
26 Maret 1949 UNCI mengundang ketua delegasi Belanda dan RI untuk melakukan perundingan
Namun ada sedikit permasalahan, PDRI yang sebelumnya terbentuk apakah seharusnya menjadi perwakilan perundingan? Atau tetap RI yang melakukan perundingan? Pada akhirnya yang dipilihlah delegasi yang disetujui yakni Mr. Muh. Roem
14 April 1949 di ruang atas hotel des Indes, Jakarta diadakanlah perundingan Belanda dan RI (Hotel ini sekarang menjadi kawasan Duta Merlin di Jalan Gajah Mada)
Ketua delegasi dari Belanda adalah Mr. Van Roeyen, sedangkan ketua delegasi Indonesia adalah Moh. Roem (nantinya kedua nama mereka dijadikan nama perundingan ini)
Spoiler for Suasana Sidang:
Suasana Sidang
Spoiler for Hasil:
Hasil Sidang
Pernyataan Moh. Roem dalam sidang:
Memerintahkan kepada pengikut-pengikut bersenjata Republik yang bersenjata untuk menghentikan perang gerilya.
Kerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan memelihara hukum dan ketertiban.
Partisipasi dalam Konfrensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud memperlancar penyerahan kedaulatan secara lengkap kepada Republik Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat.
Pernyataan Van Royen di dalam sidang
Menyetujui kembalinya Pemerintahan RI di Yogyakarta
Pemerintah Republik harus bebas dan mempunyai kesempatan penuh untuk menjalankan fungsinya di Karesidenan Yogya.
Pihak Belanda akan segera mengakhiri operasi militernya dan membebaskan semua tahanan politik sejak tanggal 17 Desember 1948.
Pemerintah Nederland menyetujui akan menghentikan pembentukan atau pengakuan negara/ daerah di wilayah yang dikuasai oleh Republik sebelum tangga 17 Desember 1948.
Pemerintah Nederland menyetujui adanya Republik sebagai negara bagian dalam Negara Indonesia Serikat, dengan suara sepertiga dari seluruh jumlah suara dalam badan perwakilan federal.
KMB yang diadakan sesuah Pemerintahan Republik dikembalikan di Yogya, akan membicarakan bagaimana mempercepat penyerahan kedaulatan kepada RIS yang benar-benar penuh tanpa syarat, sesuai dengan prinsip2 Renville.
Pemerintah Nederland menyetujui, bahwa di daerah-daerah di luar Yogyakarta dimana pemerintah sipil dan polisi Republik masih menjalankan tugasnya akan tetap berfungsi.
Spoiler for Dampak:
Dampak Persetujuan Roem-Roeyen
Syafruddin Prawiranegara menentang karena adanya perundingan dengan Syafruddin sebagai wakil pemerintah RI yang sah dan menganggap persetujuan Roem-Royen hanya mengikat daerah Yogyakarta dan tidak daerah lainnya. Pada 6 Mei 1949, PDRI menyatakan dapat membantu terlaksananya gencatan senjata apabila pasukan RI tidak perlu ditarik kembali dari tempatnya melainkan pasukan Belanda yang harus ditarik. Pada 14 Juni 1949, Syafruddin mengumumkan persetujuannya setelah Natsir, Abdul Halim, Leimena dan Agus Yaman pergi ke Bukittinggi untuk meyakinkan beliau.
Panglima Besar Soedirman dari pihak militer juga menentang karena dipakainya istilah ‘pengikut-pengikut bersenjata RI’ dalam persetujuan. Hal ini dianggap sebagai bentuk mengabaikan dan akan menyingkirkan angkatan perang Indonesia. Selain itu beliau mencurigai Belanda akan melakukan pelanggaran seperti pada perjanjian-perjanjian sebelumnya.Beliau mengeluarkan amanat pada tanggal 1 Mei 1949 yang ditujukan pada komandan-komandan kesatuan memperingatkan agar mereka tidak turut memikirkan perjanjian Roem-Royen karena akan merugikan pertahanan dan perjuangan.
Dari Belanda juga mendapat tentangan terutama dari Wakil Mahkota Kerajaan Belanda di Jakarta, Beel. Beliaumemprotes keras perjanjian Roem-Royen terutama pada putusan dihentikannya pembentukan negara bagian di wilayah yang dikuasai RI sebelum 17 Desember 1948.
Spoiler for Penyelesaian:
Penyelesaian
Pada 22 Juni 1949 diadakan pertemuan segitiga antara RI, Badan Permusyawaratan Federal (BFO), dan pihak Belanda yang diawasi oleh UNCI, dengan hasil:
1. Pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 1949. Karasidenan Yogyakarta dikosongkan oleh tentara Belanda pada tanggal 1 Juli 1949 dan pemerintah RI kembali ke Yogyakarta setelah TNI menguasai keadaan sepenuhnya daerah itu.
2. Mengenai penghentian permusuhan akan dibahas setelah kembalinya pemerintahan RI ke Yogyakarta.
3. Konferensi Meja Bundar diusulkan akan diadakan di Den Haag.
Pada 24 Juni, penarikan tentara Belanda berjalan lancar dan berakhir pada tanggal 30 Juni. Tanggungg jawab penertiban dan keamanan di Yogya dipegang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono.
Pada 6 Juli, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta kembali ke Yogyakarta. Syafruddin Prawiranegara kembali ke Yogyakarta pada tanggal 9 Juli, disusul oleh Panglima Besar Soedirman pada tanggal 10 Juli.
Pada 13 Juli diadakan sidang Kabinet Republik Indonesia yang berisi pengembalian kekuasaan Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia oleh Syafruddin kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Pada 25 Juli, Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP) mengadakan rapat yang menyetujui perjanjian Roem-Royen dengan syarat yang sama seperti PDRI, yaitu ditariknya pasukan Belanda.
Gencatan senjata, yang sudah disetujui Panglima Besar Soedirman, dilakukan pada tanggal 1 sampai 3 Agustus 1949.
Yap, kurang lebih begitulah kronologi perundingan Roem-Royen ini. Aslinya ane mau bikin tepat tanggal 14 April tapi baru aja UTS huhu. Gimana? Mulai inget pelajaran IPS-Sejarah jaman sekolah dulu belom? hehehe. Kebetulan semester ini ane ambil matkul Sejarah Diplomasi Indonesia. Di matkul ini ane serasa 'flashback' gitu yaa dari Perjanjian Linggarjati ampe KAA dibahas lagi. Indonesia dengan gagahnya berjuang tidak hanya angkat senjata namun melalui cara diplomasi. Perundingan Roem-Royen ini seakan menjadi pembuka jalan untuk kedaulatan Indonesia karena meski sebelumnya merugi di perjanjian Renville, nyatanya di Konferensi Meja Bundar Indonesia diakui kedaulatannya.
Semoga thread ane bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua
kalo ada salah kasih tau ya gan jangan di
Ohiya berhubung ane lagi hepi gara-gara ID ane anniv yang ke-5, ane mau bagi-bagi cendol bagi 10 komen terbaik + ane taro pejwan deh. Makanya jangan lupa tinggalin jejak ya gaaan