Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya

aguss84Avatar border
TS
aguss84
7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya
Pengorbanan orangtua kepada anaknya memang tidak ada bandingnya, banyak sekali orangtua yang rela berkorban nyawa hanya demi menyelamatkan anaknya atau hanya memenuhi kebutuhan sang anak.

Seperti ketujuh kisah sang ayah yang sangat mengharukan yang rela melakukan apa saja demi anaknya. Bahkan ada ayah yang rela berkorban nyawa demi menyelamatkan anaknya.

Ada juga yang rela menjadi karung tinju manusia demi mengobati anaknya. Ada banyak sekali kisah seorang ayah yang berkorban demi anaknya.

Nah, berikut ini ada tujuh kisah sang ayah yang paling mengharukan yang rela melakukan apa saja demi anaknya, Seperti dilansir Merdeka.com berikut inilah ulasanya.
7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya
Demi mencari anaknya yang hilang sejak usia 2 tahun, seorang ayah yang bernama Guo Gantang, asal Liaoncheng, Provinsi Shandong, China rela berkeliling China untuk mencari anaknya yang hilang. Tekad Guo untuk mencari anaknya sangat kuat hingga akhirnya ia rela mengelilingi China dengan menggunakan sepeda motor dan memasang poster wajah anaknya di belakang motornya. Tak hanya berkelana mencari anaknya tetapi Guo juga membantu orangtua yang juga kehilangan anaknya.
7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya
Seorang pria yang bernama Xia Jun asal China rela menjadi sansak manusia demi mengumpulkan uang untuk biaya operasi anaknya yang terkena myeloid leukimia diusia 2 tahun. Ia rela dipukuli orang-orang dengan dibayar sekitar Rp 20 ribu sekali pukulan. Aksinya ini menarik perhatian warga sekitar dan banyak sekali yang mau menyumbang untuk anaknya.
7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya
Seorang ayah di China juga rela menjadi kuda-kudaan dengan menggunakan topeng kuda demi mengumpulkan uang untuk biaya kemoterapi puteranya yang mederita leukimia. Sang ayah tersebut menawarkan jasa tunggang dan miminta bayaran sekitar Rp 12 ribu untuk sekali tunggang.

Aksi pengumpulan dana sang ayah ini mendapat perhatian dari warga sekitar, dan mau membantunya menyumbangkan uang untuk pengobatan anaknya.
7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya
Seorang pria bernama Dick Hoyt, 60 tahun rela mengikuti triatlon demi menyenangkan hati sang anak. Anak Dick diketahui terlahir dengan fisik yang tidak sempurna, sehingga Dick berniat ingin selalu membuat anaknya senang. Suatu ketika sang anak meminta ingin mengikuti triatlon, Dick pun menyanggupinya. Ia rela berlari dengan mendorong kursi roda sang anak. Di usia senjanya ia nekat melakukan hal tersebut hanya demi sang anak.
7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya
Yu Xukang rela menggendong anaknya dengan menggunakan sebuah keranjang dipunggungnya sejauh 28 km untuk mengatarkan anaknya ke sekolah setiap hari. Anak Yu Xukang diketahui mengalami kelumpuhan sehingga tidak bisa berjalan, namun Yu Xukang tidak menyerah untuk memberikan yang terbaik demi masa depan anaknya sehingga Yu Xukang rela menyekolahkan anaknya dan harus menggendongnya setiap hari dengan berjalan kaki.
7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya
Bablu Jatav (38) asal India harus membawa anaknya saat menarik becak setiap hari karena tidak ada satu pun orang yang bisa menjaga putrinya tersebut. Sang ibu sudah meninggal ketika melahirkan putrinya , sehingga ia terpaksa membawa sang anak narik becak dengan cara menggendongnya dengans satu tangan dibawah teriknya matahari.

7 Kisah Ayah Paling Mengharukan Rela Melakukan Apa Aja Demi Anaknya
Kisah yang satu ini datang dari Indonesia dimana seorang ayah yang bernama Sugianto nekat menjual ginjalnya demi masa depan anaknya. Diketahui ijazah sang anak ditahan oleh pihak sekolah karena tunggakan sebesar Rp 17 juta. Hal ini membuat Sugianto rela menjual ginjalnya demi bisa menembus ijazah sang anak.

Atas aksinya ini ia berhasil mengumpulkan uang untuk mengambil ijazah sang anak, tak hanya itu sang anak pun mendapat beasiswa untuk kuliah. Tapi sayang sang anak malah memilih kabur dan meninggalkan ayahnya seorang diri.
Itulah dia ke tujuh kisah pengorbanan sang ayah demi anaknya.

SEBUAH RENUNGAN UNTUK KITA SEMUA

Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dicek adalah inbox.
Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 dua pesan yang selama ini ia abaikan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua…..dia membukanya.
Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu.

Diapun mulai membaca isinya:

“Assalamu’alaikum. Ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook. Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu. Lalu bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik. Ini pun kawan Bapak yang mengajarkan.

Bapak hanya sekedar ingin mengenang. Bacalah !

Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik memanggil : Bapak, Bapak, Bapak. Bapak Bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa me-manggil2 Bapak, sudah bisa me-manggil2 Ibunya”.

Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun. Tapi, percayalah. Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu sangat banyak sekali. Kamulah penghibur kami setiap saat.walaupun hanya dengan mendengar gelak tawamu.

Saat kamu masuk SD, bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng motor tentang apapun yang kamu lihat di kiri kananmu dalam perjalanan.

Ayah mana yang tidak gembira melihat anaknya telah mengetahui banyak hal di luar rumahnya.

Bapak jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Bapak sangat mengiginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah.

Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP? Diam2 waktu itu Bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan2mu sudah memiliki.

Ketika kamu masuk SMP kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru. Ketika pulang dari sekolah kamu langsung masuk kamar. Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak. Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja setelah itu masuk lagi, dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu.

Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak. Tahu2 kamu sudah mulai melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi. Kamu mencari kami saat perlu2 saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu.

Ketika mulai kuliah di luar kotapun sikap kamu sama saja dengan sebelumnya. Jarang menghubungi kami kecuali disaat mendapatkan kesulitan. Sewaktu pulang liburanpun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.

Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan2mu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu? Adakah Bapak dan Ibumu ini cuma diperlukan saat nanti kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?

Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari saja lewat sms. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, malah menjadi-jadi.

Malam ini, Bapak sebenarnya rindu sekali pada kamu.

Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma Bapak sudah merasa terlalu tua. Usia Bapak sudah diatas 60 an. Kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi.

Bapak tidak minta banyak…

Kadang-kadang, Bapak cuma mau kamu berada di sisi bapak. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada Bapak. Mengadu pada Bapak.Bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu.

Andaipun kamu sudah tidak punya waktu samasekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Alloh.
Jangan letakkan cintamu pada seseorang didalam hati melebihi cintamu kepada Alloh.
Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali2 mengabaikan Allah.
Maafkan Bapak atas segalanya. Maafkan Bapak atas curhat Bapak ini. Jagalah solat. Jagalah hati. Jagalah iman. ”

Pemuda itu meneteskan air mata, terisak. Dalam hati terasa perih tidak terkira...................
Bagaimana tidak ?
Sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya...
0
4.7K
17
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.