Pepatah bilang "menabung pangkal kaya", klo duit yang ditabung persetoran 5 jt rupiah ....
Klo cuma ratusan ribu nampaknya perlu beberapa tahun untuk bisa disebut kaya apalagi mapan, bahkan sekarang untuk kaya banyak pakar keuangan menghindari kebiasaan menabung. Katanya uang kita akan habis dipotong oleh biaya-biaya administratif yang jumlahnya lebih besar dari bunga bank tersebut. Tapi ada pengetahuan baru yang harus agan baca tentang sejarah pertama kali gerakan menabung diperkenakan di Indonesia ...
Apakah pengetahuan baru itu, mari kita lanjutkan membaca sejarah munculnya budaya menabung di negeri tercinta ini
Quote:
Dampak kemelut ekonomi dan politik tahun 1965 yang melanda Indonesia tak kunjung berhenti hingga penghujung tahun 1960-an. Kabinet Ampera yang dibentuk pada tahun 1966 dibebani tugas yang sangat berat; yaitu program stabilisasi dan rehabilitasi yang berfokus pada pengendalian inflasi. Tahun 1967, Kabinet Ampera melahirkan UU no. 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Tujuannya yaitu untuk menarik modal asing guna pembiayaan investasi dalam negeri.
Mobilisasi dana untuk pembiayaan pembangunan itu tak hanya ditarik dari luar negeri, melainkan juga dari simpanan masyarakat yang ada di dalam negeri. Seperti dikutip dari dokumen "Sejarah Indonesia: Moneter periode 1966-1983", pemerintah merangsang kegiatan menabung dan menggerakkan dunia usaha melalui kebijakan di bidang perhimpunan dana dan perkreditan.
Berkaitan dengan itu, pemerintah memperkenalkan Program Deposito Berjangka dengan suku bunga tinggi dan dengan jaminan BI kepada bank-bank pemerintah disertai subsidi bunga. Langkah tersebut diikuti dengan program "Tabungan Berhadiah 1969" pada bank-bank pemerintah dan beberapa bank swasta. Program ini adalah gerakan menabung pertama yang dilakukan dibawah pemerintah Orde Baru.
Pada gambar terlihat potongan iklan "Tabungan berhadiah 1969" yang dimuat oleh harian Indonesia Raya pada Februari 1969. Dalam iklan tersebut, ada 10 bank yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk menerima dana simpanan tabungan masyarakat. Untuk meraih kepercayaan masyarakat, dimuat juga pernyataan bahwa pokok uang tabungan dijamin oleh Bank Indonesia.
Dalam buku berjudul The Indonesian Economy Entering a New Era karya Aris Ananta dkk menyebutan bahwa program rehabilitasi dan stabilisasi ekonomi itu menuai hasil pada tahun 1969. Uang masyarakat yang terhimpun dalam program deposito berjangka bertambah pesat dari semula Rp. 4,5 miliar pada tahun 1968 menjadi Rp. 33,6 miliar pada tahun 1969.
Untuk mempertahankan minat menabung masyarakat pada tahun 1971, Bank Indonesia menginisiasi gerakan menabung nasional dalam dua bentuk, yaitu Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) dan Tabungan Asuransi Berjangka (Taska) yang dijamin oleh Bank Indonesia. Seperti halnya tabungan berhasiah 1969, masyarakat yang berminat memiliki Tabanas dan Taska dapat mengunjungi ke bank-bank milik pemerintah yang teah ditunjuk leh Bank Indonesia.
Spoiler for foto:
ane seaching di google nggak dapet jd foto aja langsung dari artikelnya ...
Quote:
Sumber : Koran Pikiran Rakyat 9 April 2015
0
3.9K
Kutip
14
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!