Pernah mendengar pepatah 'di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat'?

Pepatah tersebut memberikan kita sebuah gambaran bahwa bagian luar (hasil) yang baik, memiliki sumber kebaikan yang datang dari dalam. Tak jauh berbeda dengan sebuah organisasi / kepanitiaan sebuah acara, jika ingin hasil yang baik, maka tim yang berada di balik layar juga harus baik. Bukan hanya saja baik dalam skill, namun juga baik di beberapa hal lainnya.

Jika begitu, lantas pertanyaannya adalah "bagaimana mendapatkan tim yang baik?"

Apakah menurut Agan-Agan, tim nasional sepakbola Brazil berhasil karena ada Ronaldinho? Apakah ganda campuran bulutangkis Liliana - Tontowi meraih emas karena usaha pribadi mereka? Maybe yes maybe no. Tapi yang pasti, keberhasilan ada di dalam kerjasama tim yang apik di antara pemain tersebut. Begitu pula halnya di dalam kepanitiaan, dengan kerjasama lintas bagian yang baik, visi besar pun akan lebih mudah diraih.

Namun, kerjasama konkret yang seperti apa yang bisa membangun tim menjadi solid namun tetap kreatif? Best practiceyang kami dapat hanya satu, namun cukup efektif dalam membangun koordinasi yang sehat. Sebagai kepanitiaan pusat, Agan-Agan cukup memberikan tujuan besar yang ingin dicapai, batasan yang perlu, lalu biarkan tim yang mengeksplorasi lebih jauh. Dengan membiarkan rekan lain menumbuh kembangkan sendiri kreativitasnya, itu juga memberikan arti bahwa kita mempercayai rekan satu sama lain. Dan seperti poin sebelumnya, kepercayaan adalah akar dari keseluruhan proses!

Ketika tim yang kuat sudah terbentuk, berarti saatnya semua elemen memikirkan strategi jitu dalam mensosialisasikan acara. Kami bisa menyarikan hanya beberapa poin, namun cukup efisien dalam merekrut banyak pihak dan memiliki daya tular yang cukup tinggi. Ini tip & triknya!