TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Humas Sekber Perpimpunan Pecinta Alam (PPA) DIY Mario M.A Neolaka menjabarkan kronologi hilangnya pendaki mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Ahmad Zaenuri di Gunung Sindoro. Peristiwa bermula saat ia bersama enam rekan lainnya berangkat mendaki dari base camp jalur pendakian Kledung, Kamis (2/4) pagi pukul 05.30.

Adapun enam orang pendaki lainya adalah Agus M Irsat, M Sayfidin, Ridlan Hidayah Prawiti, M Adlansyah, Bekti Salahudin, dan M Naufa.

Ketujuh orang tersebut lantas beristirahat di area Batu Tatah dimana terdapat ladang bunga edelweis, sekitar pukul 12.30. Area berbatu tersebut berjarak dua jam perjalanan dari puncak Gunung Sindoro.

"Di sana mulai ada keraguan dari beberapa pendaki, dan dua orang akhirnya mengurungkan niatnya dan tetap tinggal Batu Tatah untuk menjaga tas milik pendaki yang lain," terangnya.

Selanjutnya kelima orang pendaki, termasuk Ahmad Zaenuri lantas melakukan perjalanan ke puncak gunung Sindoro. Akan tetapi saat perjalanan, mereka dipisahkan jarak yang terlalu jauh dari pendaki satu ke pendaki yang lainnya.

Hingga pada pukul 15.00 kabut mulai turun di area gunung dan menghalangi jarak pandang para pendaki.

"Dua orang pendaki yaitu Irsyad dan Ridlan yang berada di belakang survivor sempat melihat survivor, namun pada saat dipanggil tidak merespon, saat itu kabut sudah mulai turun," jelasnya.

Pada saat para pendaki berhasil sampai puncak, mereka kebingungan karena Ahmad Zaenuri tidak sampai hingga ke puncak Sindoro. Setelah beberapa lama mencari, para pendaki lantas menyimpulkan bahwa Ahmad Zaenuri telah turun menuju lokasi tas mereka berada sebelumnya, yaitu area Batu Tatah.

Akan tetapi di lokasi tersebut para pendaki tak mendapati keberadaan survivor. Lantas, para pendaki yang merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga itupun berinisiatif membagi dua kelompok, yaitu satu kelompok menunggu tas di Batu Tatah, sedangkan kelompok lain menuruni gunung untuk mencari survivor.

"Pada saat itulah survivor sempat SMS memberitahukan posisinya ke teman-teman pendaki lainnya, akan tetapi saat dihubungi lagi ponsel milik survivor sudah tidak aktif," jelasnya.

Lebih lanjut, akhirnya ke enam pendaki lainnya menuruni gunung dan menginformasikan ke tim SAR di sana bahwa salah seorang temannya hilang saat pendakian. Ahmad Zaenuri lantas diberitakan tersesat sejak Kamis pukul 17.45.

"Survivor hilang tanpa membawa bekal logistik," tukasnya. (tribunjogja.com)

sumber : tribunjogja.com

berikut ciri2 pendaki yg tersesat


semoga cepat ditemukan dengan keadaan sehat walafiat