Sekretariat Jenderal DPR telah membuat Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa Setjen DPR RI Tahun 2015. Ada sejumlah item pengadaan barang dan jasa yang menarik diperhatikan dari rencana tersebut.
Salah satunya adalah pengadaan barang dan jasa untuk Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi. Dilihat dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DPR RI, total anggaran untuk Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi adalah sebesar Rp 80.487.774.600.
Item pengadaan yang menarik dari anggaran itu adalah pengadaan pewangi atau pengharum ruangan. Setjen DPR menganggarkan Rp 2.302.280.000 untuk pengharum ruangan DPR selama satu tahun. Tak dijelaskan dengan rinci bentuk dan jumlah pengharum ruangan yang akan digunakan.
Selain pengharum ruangan, anggaran yang cukup mencolok adalah untuk perawatan dan makanan rusa. Jumlah dana yang dibutuhkan untuk perawatan dan makanan rusa selama setahun Rp 650 juta. Tak dijelaskan jenis perawatan, makanan dan jumlah rusa yang dirawat.
Berikut Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa Setjen DPR RI Tahun 2015 untuk Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi:
V. Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi: Rp 80.487.774.600 M
1. Cleaning Service Gedung Zona A DPR RI: Rp 10.896.756.000
2. Cleaning Service Gedung Zona B DPR RI: Rp 8.385.327.300
3. Cleaning Service Gedung Zona C DPR RI: Rp 8.127.796.300
4. Pemeliharaan Halaman Gedung Kantor Zona A DPR RI: Rp 4.009.099.000
5. Pemeliharaan Halaman Gedung Kantor Zona B DPR RI: Rp 4.103.478.000
6. Pewangi (Pengharum Ruangan) DPR RI: Rp 2.302.280.000
7. Pemeliharaan, Perawatan Medis, dan Biaya Makan Rusa: Rp 650.000.000
8. Penggantian Trafo Gedung DPR RI: Rp 1.700.000.000
9. Kontrak Service Pemeliharaan Kompleks RJA Kalibata: Rp 32.150.146.000
10. Kontrak Service Pemeliharaan Kompleks RJA Ulujami: Rp 4.162.944.000
11. Kontrak Service Pemeliharaan Kompleks Wisma Griya Sabha DPR RI: Rp 3.999.948.000
12. Pemasangan Conference Sistem di Gedung DPR RI: Rp 2.152.000.000
Sumber:
detik
Gw tahu nih pasti saluran anggarannya kemana... pasti ke kantong DPR. Masa makanan rusa sampe segitunya, kan rusa bisa nyari makanan ndiri, kalo Nastak dan Nasbung tuh baru loe kasih dah anggarannye...
UPDATE BERITA!
Kader Golongan Katrok Mulai Bersabda!
Quote:
Bamsoet: Anggota DPR Sudah Wangi Semua, Hapus Anggaran Parfum Rp 2,3 M
Tak semua anggota DPR sepekat dengan anggaran parfum Rp 2,3 miliar yang disiapkan oleh Kesekjenan DPR. Sekretaris FPG DPR Bambang Soesatyo menolak gagasan itu.
"Kalau parfum memang keterlaluan, di ruangan saya memang tidak ada parfum tapi sebaiknya dibatalin saja karena tidak ada urgensinya," kata Bambang kepada detikcom, Selasa (14/4/2015).
Bambang meminta Sekjen DPR mengkaji ulang gagasan itu. "Sebaiknya dibatalkan saja, anggota DPR sudah wangi-wangi semua," katanya setengah tertawa.
Sekretariat Jenderal DPR membuat rencana umum Pengadaan Barang dan Jasa untuk tahun 2015. Salah satu pengadaan barang yang menarik perhatian adalah anggaran pengharum ruangan DPR selama satu tahun sebesar Rp 2,3 miliar.
Dalam pengadaan barang dan jasa untuk biro pemeliharaan bangunan dan instalasi DPR RI yang dilihat dari layanan pengadaan secara elektronik, Senin (13/4), total anggaran mencapai sekitar Rp 80,4 miliar. Sementara untuk total anggaran rencana pengadaan barang dan jasa di tahun 2015 adalah sebesar Rp 996.876.161.418.
Ternyata Gedung DPR Multifungsi, Bisa Jadi Taman Rusa
Quote:
Ini Rusa-rusa DPR yang Biaya Makan dan Perawatannya Rp 650 Juta/Tahun
Jakarta - Sekretariat Jenderal DPR telah membuat Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa Setjen DPR RI Tahun 2015. Dari sejumlah item, di dalamnya ada anggaran untuk perawatan rusa. Seperti apa kondisi rusa-rusa di DPR?
Sejak lama, di dalam kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, memang ada semacam pekarangan atau kandang untuk rusa-rusa yang dipelihara di DPR. Lokasinya berada di sisi sebelah kiri jika masuk dari gerbang utama pintu MPR/DPR/DPD RI.
Pantauan detikcom, Senin (13/4/2015) kemarin, ada sekitar 55 ekor rusa yang berada dalam pekarangan tersebut. Kondisinya tampak sehat dan bugar. Senin (13/4) kemarin sore mereka tampak tengah memakan rumput-rumput di tanah pekarangan. Tak tampak pakan khusus rusa atau sejenisnya.
Rusa-rusa itu lincah berjalan maupun berlari. Dua ekor rusa jantan tampak tengah adu kekuatan dengan mengadu tanduknya, lainnya tampak tengah berkejaran di lahan yang cukp luas. Rusa-rusa itu, berbagi tempat dengan puluhan angsa. Namun tak saling mengganggu.
Entah apa tujuan DPR memelihara rusa. Karena meski jaraknya hanya sekitar 50 meter dari Gedung Nusantara III tempat pimpinan DPR, hampir tak pernah terdengar ada anggota DPR yang sengaja mengunjungi kandang rusa itu. Untuk refreshing atau apapun.
Nah, dalam anggaran Sekjen DPR tahun 2015, diketahui perawatan untuk hewan yang tidak lumrah sebagi peliharan pribadi itu tidaklah murah. Dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DPR RI, diketahui pemeliharaan, perawatan medis, dan biaya makan rusa per tahun sebesar Rp 650.000.000. Apakah wajar? Silakan dinilai dan dipertimbangkan termasuk dikaitkan dengan tujuan pemeliharan rusa di kompleks parlemen.
Kader Partai Suci Mulai Bersabda!
Quote:
Anggaran Parfum Ruangan Rp 2,3 M, Fahri: Itu Domainnya Birokrat DPR
Sekretariat Jenderal DPR membuat rencana umum Pengadaan Barang dan Jasa untuk tahun 2015. Salah satu pengadaan barang yang menarik perhatian adalah anggaran pengharum ruangan DPR selama satu tahun sebesar Rp 2,3 miliar.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara soal ini. Ia berharap persoalan ini tak salah diartikan dengan mengait-ngaitkan anggaran itu ke anggota DPR, karena anggota dewan tidak terkait dengan operasional gedung.
"Menurut saya ada kesalahan cara memandang. Jadi anggota DPR itu tidak ada bubungannya dengan belanja maintenance gedung. Itu agak jauh, jadi itu bukan concern anggota DPR dan pimpinan, sebab anggota dan pimpinan itu bukan kuasa pengguna anggaran," kata Fahri di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Menurutnya, pimpinan dan anggota dewan tak bisa memberikan penjelasan terkait persoalan anggaran pengharum ruangan. Begitupun soal biaya makan dan perawatan rusa di kebun mini DPR. Dia tak menginginkan publik salah memandang DPR dengan adanya sejumlah operasional item anggaran ini.
"Jadi keliru kalau nanya ke saya dan itu murni dengan biaya pemeliharaan yang domainnya ada pada birokrasi DPR. Tentu kita nggak tahu menahu. Tolong jangan dinisbatkan ke anggota karena nanti Anda mengulang masalah yang sama memandang DPR dengan cara yang salah," sebutnya.
"Nggak ngurus, masa saya ngurus makan rusa terus pengharum ruangan, nggak ada urusannya sama kita. Sudah ada petugasnya," kata politisi PKS itu.
Dia pun menekankan tidak fair jika soal anggaran diklarifikasi ke pimpinan serta anggota dewan. Ia mencontohkan persoalan ini sama saja dengan Presiden kalau ditanya soal operasional biaya helikopter serta pengamanan, maka tidak akan bisa memberi penjelasan.
"Ya itu lah Anda nanya ke saya lagi, saya nggak paham. Nanti Sekjen yang beri keterangan. Tapi tolong jangan DPR sebagai anggota lembaga karena nggak ada urusannya sama kita. Anda kalo tanya biaya helikopter ke Presiden, biaya pengamanan presiden ya pusing dong, dia nggak bisa ngurusin negara kalau gitu," katanya.
Sebelumnya, dalam pengadaan barang dan jasa untuk biro pemeliharaan bangunan dan instalasi DPR RI yang dilihat dari layanan pengadaan secara elektronik, Senin (13/4), total anggaran mencapai sekitar Rp 80,4 miliar. Sementara untuk total anggaran rencana pengadaan barang dan jasa di tahun 2015 adalah sebesar Rp 996.876.161.418.
Kader Partai Panastak Mulai Bersabda!
Quote:
Anggaran Parfum Ruangan DPR Rp 2,3 M, Politikus PDIP: Jangan Berlebihan!
Sekretariat Jenderal DPR membuat rencana umum Pengadaan Barang dan Jasa tahun 2015. Salah satu pengadaan barang yang menarik perhatian adalah anggaran pengharum ruangan DPR selama satu tahun sebesar Rp 2,3 miliar.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengaku tak setuju dengan rencana yang dinilainya berlebihan. Dia kaget dengan anggaran tersebut.
"Banyak benar itu. Aku juga nggak tahu, baru tahu dari kamu. Disesuaikan saja lah. Nggak usah berlebihan," kata Masinton saat dihubungi, Senin (13/4/2015).
Dia mengatakan kinerja anggota dewan saat ini menjadi sorotan publik. Menurutnya, tak perlu wacana yang justru menjadi kritikan masyarakat luas.
Secara pribadi, ia pun berharap wacana ini dikaji kembali. "Disesuaikan dengan kebutuhan, jangan gede-gede. Nggak usah berlebihan. Itu Rp 2,3 miliar mau diwangiin bagaimana? Kita juga bingung. Sekarang yang dilihat itu kerja wangi kita, bukan parfum," tuturnya.
Sebelumnya, dalam pengadaan barang dan jasa untuk biro pemeliharaan bangunan dan instalasi DPR RI yang dilihat dari layanan pengadaan secara elektronik, Senin (13/4), total anggaran mencapai sekitar Rp 80,4 miliar.
Semua Berita bersumber dari detik.com