Quote:
JAKARTA – Pemerintah kembali menggunakan instrumen Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi yen atau lebih dikenal dengan nama Samurai Bond. Padahal Samurai Bond sudah tiga tahun tidak digunakan.
Rencananya Samurai Bond akan diterbitkan senilai USD600 juta atau setara dengan Rp7,8 triliun (mengacu kurs Rp13.000 per USD tahun ini). Lalu kenapa cara mencari pinjaman utang tersebut kembali digunakan?
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan, Samurai Bond ini dikeluarkan kembali untuk meningkatkan surat utang dalam jumlah mata uang asing. Sementara pemerintah mengurangi utang dalam bentuk Rupiah, yang biasa diterbitkan untuk pasar dalam negeri.
"Target kita dalam pengelolaan utang ini adalah mengurangi pengeluaran dari SUN Rupiah dan memperbanyak surat utang dalam mata uang asing. Nah ini salah satu caranya adalah dengan cara meningkatkan issuance dalam mata uang asing," kata dia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Samurai Bond merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Japan Bank For International Cooperation (JBIC). Namun, kata Bambang peranan JBIC akan dikurangi untuk penjaminan.
"Kita sekarang ini istilahnya eksperimen.Penjaminan dari JBIC tetap ada, jadi gini ada porsi yang masuk pakai jaminan dan ada porsi yang tanpa jaminan karena pengalaman negara lain mengeluarkan Samurai Bond di Jepang, prosesnya seperti itu," tutur dia.
"Istilahnya awalnya 100 persen penjaminan, mulai dikurang-dikurangi sampai suatu saat tanpa penjaminan. Tapi ini (penjaminan), penting karena investor-investor Jepang sangat konservatif," tukasnya.
(mrt)
ternyata ekonomi bangsa kita dibuat eksperimen ....