Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

saltishAvatar border
TS
saltish
Menabung yang Mudah dan (sering) Berhasil dengan 4 Taktik Jitu
Halo agan dan aganwati...Ane Newbie akan membagikan apa yang bisa agan dan aganwati sekalian pakai. Barangkali bisa menyedot lebih banyak Cendol emoticon-Toast emoticon-Toast dan syukur kalo agan sekalian mau menjadikannya HT. emoticon-Hammer (S) emoticon-Hammer (S) emoticon-Hammer (S) emoticon-Hammer (S)

Kali ini ane mau membagikan gratis satu topik yang dalam melakukannya minta ampun beratnya bagi kebanyakan orang: menabung. Tapi, dengan sedikit siasat dan strategi akan jadi mudah rasanya dan kamu bisa pilih dari keempat triknya
. emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)

Gan, kamu menabung sekarang? Berapa banyak? Seberapa rutin? Untuk keperluan apa? Nah, kamu jawab sendiri saja dan disimpan baik-baik jawabannya..

Kenapa di awal ane bilang berat menabung itu?

Berdasarkan penelitian Bank Indonesia (BI), sebanyak 58 persen lebih penduduk Indonesia belum memiliki tabungan di bank. Padahal gerakan ‘Ayo ke Bank’ sudah diteriakkan sejak tahun 2008. Padahal juga, kita orang Indonesia punya pepatah ‘sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit’. Tapi mengapa justru pepatah itu hilang dua huruf ‘pe’-nya? Akhirnya, jadi ‘patah’.emoticon-Hammer (S) emoticon-Hammer (S)

Namun, di sini ane secara garis besar bukan mau membahas soal bank atau lembaga keuangan lainnya. Tidak ada otoritas dan keahlian di situ. 4 hal yang mau ane bagi adalah lebih ke cara menekuk dan meremas remuk rasa berat menabung itu lewat cara praktis dan simpel namun bertuah (insya Allah). Tujuannya, nanti kamu (semoga) merasa sadar dan (semoga) ada keinginan menabung meskipun sedikit setelah membaca 4 tips yang ane bagikan di sini, di mana di poin keempat adalah finalnya, karena diadopsi dari pakar otak kanan “Ippho Santosa” (pengarang mega-bestseller nasional ‘7 Keajaiban Rejeki’.

Kita mulai...

Ahli konsultan finansial biasanya akan berkhutbah begini, “kalau Anda ingin menabung, cobalah sekitar 10-20 persen dari total pendapatan anda.” Duarrrrr...

Yang mendengar langsung sesak dan menyela, “Hey, Om. Jangankan 10 persen mau ditabung, yang mau ditabung saja tidak ada. Hutangnya saja sudah 10 persen dari tabungannya (Hehe)”. Atau kalau tidak begitu, pas mau ditabung kebutuhan belum tercukupi. Benar gak, Gan?

Gan... yang namanya kebutuhan, sampai kapan pun selalu saja ada kalau masih hidup. Belum ada duitnya, kebutuhan sudah muncul duluan. Pikirannya, "nanti kalau mendapat sekian untuk ini, kalau mendapat sekian untuk itu, kalau gak dapat ya peluk cium tembok."

Orang kalau melihat duit, mata ngantuk bisa langsung berbinar hijau kecoklatan berkilat-kilat bak siluman haus darah di tengah malam yang sunyi menakutkan dan mengerikan disertai rintik hujan dan kilat halilintar (lebay, ya Gan). Ya untuk ini, ya untuk itu, ya sana, ya situ, ya siti, ya Mariam Bellina..hehe.

Pokoknya, beranak pinak yang namanya kebutuhan itu. Nah, terus cara menabung yang benarnya mana? Kok dari tadi gak nyampe-nyampe? Muter saja seperti goyang dumang. emoticon-Ngacir Tubrukan emoticon-Ngacir Tubrukan Sampai bosan membacanya. Huh.

Sabar, Gan. Sabar...

1. Pertama, pakai rekening yang tanpa kartu ATM. Ingat, tanpa ATM. Rawan bocor, bocor.

Kalau ATM memang disediakan oleh pihak bank, jangan mau. Lagi pula, kartu ATM juga makan biaya bulanan. Maka, cara pertama biar menabung gampang dan berhasil, buang kartu ATM kamu dan berikan nomor PIN-nya ke ane, hehee.

Kenapa kamu harus tidak memakai kartu ATM? Agar tidak tergoda untuk gesek sana, gesek sini. Terlalu sering digesek lama-lama panas. Ujung-ujungnya kebakaran. Akhirnya ludeslah uangnya. Jadilah kamu termasuk di dalam 58 persen data Bank Indonesia di atas. Mau? Kesadaran itu tidak bisa ditunggu dan terkadang perlu dipaksa, karena tidak selamanya dia akan datang dengan sendirinya.

Kamu mungkin masih berkilah, “kan bisa diambil secara manual di teller bank.” Oke, betul. Seratus.

Tapi, kalau kamu sering mengambil secara manual di bank, di samping menabung jadi gagal, mbak-mbak teller itu mungkin akan berkomentar, “orang ini caper dan naksir aku kali, ya? Kok bolak balik ambil duit.” Ini masih mending komentarnya, Gan.

Atau kalau gak begitu, begini, “ini orang mau menabung apa menumpang AC ya?” Yang begini mulai menyebalkan, Gan.

Atau yang paling parah, “tabungannya masih seupil sudah mau dikuras. Mau muntah aku lihat muka orang ini.” Mati, Gan. Mati, mati gaya. Hahaha.emoticon-Cape deeehh

2. Kedua, menabunglah di bank yang banyak gratisnya. Ya gratis administrasi, gratis bulanan, gratis tarik tunai, gratis transaksi, dan gratis pisang goreng :-) Memangnya ada? Nanti buktikan di poin empat. Lanjutkan dulu membacanya.

Kenapa cari yang gratis-gratis? Karena tujuannya menabung, bukan untuk transaksi. Beda kalau kamu berbisnis dan arus uang sering keluar masuk. Maka poin (1) tidak berlaku. Kalau perlu cari yang sedikit cabangnya agar kamu sulit tarik tunai. Kesadaran itu terkadang perlu dipaksa (keadaan) karena tidak selamanya dia akan datang dengan sendirinya. Titik.

3. Ketiga, setiap kamu mendapat gaji atau duit nomplok dari mana pun, entah bulanan, entah mingguan, entah harian, kamu langsung ambil sebagian untuk ditabung. Jangan tergoda shopping yang tidak penting. Apalagi ngiler diskonan. Biasanya ini penyakit emak-emak (ampun mak).

Ane tidak menyarankan berapa persennya karena itu bergantung kamu dan hak penuh kamu berapa besarannya. Memang betul, para perencana keuangan (financial planner) rata-rata menyarankan 10-20 persen sebagaimana di atas. Tapi, apa mereka paham dengan kondisi masing-masing individu. Mereka, menurut ane pribadi, cuma modal analisa secara keilmuan dan statistik saja, teori finansial, dan teori-teori ekonomi, teori ini itu dan lainnya. Tapi, apa mereka (mau) tahu betul dengan masing-masing kondisi keuangan kamu? Tidak, kan? Tapi, kalau kamu memang mau dengan besaran persen itu, ya silahkan. Biasanya, teori sering meleset dengan kenyataan.

Makanya, ane serahkan besarannya ke kamu. Yang jelas, ane ulangi, langsung sisihkan. Bukan menunggu keperluan selesai, baru sisanya ditabung. Sampai kapan pun uang bagi manusia tidak ada habisnya. Apalagi emak-emak. Diberi berapa pun bukan habis, tapi kurang (ampun maak, hehe).

4. Keempat, pakai cara konvensional. Nah, sebenarnya inilah inti dari segala inti sejak awal. Sedangkan 3 yang lainnya adalah bonus wawasan untuk kamu. Tadi, ane ajak kamu jalan-jalan ide dulu. Dan, cara 4 ini yang paling efektif, setidaknya untuk ane sendiri.

Jadi begini. Ane sebagai pemilik “bank” lho, Gan, bukan sebagai nasabah. Seperti konglomerat Khairul Tanjung itu, yang duitnya bertapa di Trans Studio Bandung dan Makassar, Trans TV dan Trans 7, Bank Mega, Supermarket Carrefour, de el el. Atau seperti abah Dahlan Iskan yang sudah jadi gurita media massa nasional. Bedanya, bank ane pakai tanda kutip, itu saja. hehe.

Tapi bank ane tidak ada sedunia. Sudah lihat gambar di bawah, kan?

Nah, cara yang ane pakai bukan dengan menabung di awal setelah mendapat durian runtuh, atau model persen-persenan ala konsultan finansial. Ribet, Gan. Dan kurang berhasil untuk ane pribadi.

Terus pakai apa? Dengan cara menggunakan besaran Rp. 20.000 lumayan ‘memaksa’ hingga sekarang. Jadi, setiap ane pegang duit ijo itu, maka menjadi hak penuh celengan tembus pandang di gambar itu. Malah sekarang ditambah adiknya, yakni dua ribuan. Bedanya, bukan setiap pegang dia, tapi dimodif setiap hari.

Setiap ane bertransaksi (ceileh, transaksi, kayak kebanyakan duit) pecahan Rp. 50.000 atau Rp. 100.000 dan diberi kembalian yang ada si ijo itu, maka segera dibedakan tempatnya agar nanti masuk ‘bank’ pribadi. Atau kalau tidak bertransaksi ane dapat duit yang ada ijo-ijo itu lah. Sebagai "presiden direktur" bank langka harus tegas dan gragas..hahaha.

Bagaimana kalau belanja habis Rp. 20.000 dengan uang Rp. 100.000 dan kembaliannya ternyata dua puluh ribuan semua? Atau pakai uang Rp. 50.000 habis belanja Rp. 10.000? Tetap. Semua masuk dan hak celengan. Kesadaran itu terkadang perlu dipaksa (keadaan) karena tidak selamanya dia akan datang dengan sendirinya. Titik (lagi).

Kalau begitu berat, dong. Boleh lah ketika si ijo masih di luar dan kamu mau tidak mau memakainya. Masak habis makan di warung kamu mau kabur gara-gara cuma ada duit ijo itu saja yang tersisa. Bisa dilempar rombong bakso sama penjualnya.

Gan...begini. Berapa sering, sih, kamu selama sebulan akan bertransaksi dengan kejadian begitu? Juga, berapa kali kamu akan bertemu dengan si ijo itu? Jangan-jangan malah tidak akan pernah. Semoga saja tidak terjadi ke kamu. Dan semoga saja lebih sering menerima yang di atasnya si ijo. Amin gitu lho, Gan.

Gan...Katanya mau menabung yang sukses dengan membaca tulisan ane. Kalau belum memulai saja sudah mengeluh berat dan sulit, ane loncat sumur sepuluh senti saja lah. Lebih selamat. hehe.

Nah selanjutnya, untuk menambah gairah dan semangat menabung kamu, bisa kamu pakai sama persis dengan yang ane pakai. Jadi, fungsi tembus pandang itu untuk memotivasi kamu kalau jumlahnya ternyata terus bertambah. Bukan untuk memotivasi menguras isinya, Gan. Bukan, sama sekali bukan.

Dan kalau masih juga mau mengikuti cara aneh ane, “bank” pribadimu itu diberi nomor rekening khusus. Pakai apa? Pakai tanggal kamu mulai mengisinya. Tulis dan tempel di bagian luarnya. Misalnya, mulai menabung sejak 17 Agustus 1945 (merdeka!), maka nomor rekening kamu adalah 17081945. Keren, kan?

Akhirnya, kamu punya “bank”, punya “nomor rekening” khusus, jadi “pemegang saham”-nya 100% dan jadi “presiden direktur” bank tersebut. Ajib, Gansss... Jadi, tanpa dasi selutut dan sepatu mengkilap pun kamu sudah jadi presiden direktur sebuah bank langka dan satu-satunya di dunia. Dan, tentu gratis semua seperti yang ane janjikan di poin 2. Termasuk pisang gorengnya bisa kamu beli berapa pun. Beneran. Serius.

Kalau perlu, kamu bisa tambahkan panjang nomor rekeningmu itu dengan target likuidasinya (ceileh, likuidasi). Maksudnya, misal katakanlah kamu start dengan tanggal di atas dan mau kamu pakai 5 tahun lagi, maka tinggal menambah dan memodifikasi tahun dan/atau tanggal berakhirnya tabungan itu. Jadi, akan ketemu nomor rekening 17-08-1945-17-08-1950. Bank Mandiri dan BCA kalah panjang nomornya.

Masih Kurang panjang? Kamu tambahi tanggal lahir orang sekampung dan nomor HP-nya sekalian. Hehee..bercanda, Gan.

Dan setelah lima tahun itu kamu akan kaget dengan hasilnya karena kamu sebelumnya tidak pernah tahu “saldonya” sudah berapa dan tidak pernah tergoda dengan kartu ATM segala (mau digesek apanya coba?). Dan yang pasti kamu tetap jadi “presiden direktur”-nya plus tidak ada ceritanya bank kamu gulung tikar alias bangkrut. Yaa, asal tidak kamu congkel dan kamu “rampok” di tengah jalan.

Nanti, hasilnya bisa kamu pakai untuk keperluan-keperluan penting kamu. Mayan, kan? Atau bisa dibuat untuk membuka usaha. Masak selamanya ngaryawan, Gan? Setidaknya sekali-sekali ada sampinganlah untuk jaga-jaga dan bebas finansial. Akan lebih mantgstab kalau salah satunya untuk tujuan sedekah. Setiap orang ingin kaya dan tidak semua orang bisa dan mampu memiliki mental menjadi kaya. Termasuk yang nulis ini belum, Gan. Ane doakan kamu duluan saja yang kaya sehingga bisa membantu yang kurang mampu. Amin, gitu lho, Gan.

Kamu sadar tidak kenapa harus nominal Rp. 20.000? Jawabannya akan ane berikan jika kamu sudah mempraktekkannya minimal sudah 20 lembar dan kamu lapor ke ane (itu pun kalau mau melapor dan mau tahu beneran). Sudah, jangan banyak tanya. Lakukan saja!

Silakan kamu pilih mana yang paling pas 4 cara menabung efektif di atas untuk kamu pribadi, karena setiap orang punya gaya sendiri-sendiri. Oya, kalau dirasa ini bermanfaat, sebarkan ke orang-orang yang kamu sayang dan kamu cintai dengan cara klik ‘share’. Tengkiyu before.

Oke, Gan. Itu saja yang bisa ane bagikan lewat tulisan sinting ini. Semoga membantu. Maaf tidak bisa memberi tabungan, cuma tulisan. Dan maaf juga kalau ada yang keliru. Kesalahan milik ane, dan kebenaran milik Allah. Kalau ada kekurangan dimaafkan, kalau ada kelebihan, woi balikin, Bro. Sebagai penutup, ane beri bonus sebuah renungan dari al-Quran di bawah ini. Wassalam. Ayo, pulang...pulang...:-)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA, JIWA DAN BUAH-BUAHAN. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah: 155)
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 2 suara
Berapa duit biasanya Agan tabung setiap bulan?
Di mana menabungnya Gan?
0%
Apa tujuan agan menjadi nasabah di bank?
100%
Diubah oleh saltish 17-03-2015 12:49
0
7.8K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.